Wasita Wasita
Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi

SITUS KARANGANYAR: KARAKTER SITUS LAHAN BASAH, ANCAMAN, DAN UPAYA PELESTARIANNYA Wasita Wasita
Kindai Etam : Jurnal Penelitian Arkeologi Vol. 1 No. 1 (2015): Kindai Etam
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2018.41 KB) | DOI: 10.24832/ke.v1i1.1

Abstract

Karanganyar adalah situs yang berada di lahan basah. Permasalahan yang hendak dipecahkan terkait dengan situs ini adalah mengenai karakter situsnya, ancaman kerusakan dan upaya yang perlu dilakukan dalam rangka mempertahankan kelestariannya. Metode yang digunakan dalam memecahkan permasalahan tersebut adalah deskriptif dengan penalaran induktif. Metode deskriptif diimplementasikan dengan cara menggambarkan temuan yang diperoleh, menerangkan hubungannya, memprediksi, dan menyimpulkan makna. Sementara itu, penalaran induktif digunakan untuk menemukan sebab-sebab yang tersembunyi, yaitu dengan metode persesuaian. Hasil kajian yang dilakukan adalahdiketahuinya karakter situs, yaitu situs pemukiman. Karakter yang diketahui ditawarkan sebagai model dalam pengembangan penelitian pemukiman lahan basah di Kalimantan Selatan. Selain itu, juga ditemukan ancaman yang selalu menghadangkerusakan situs, yaitu kebakaran lahan gambut. Berkaitan dengan hal itu, upaya pelestarian yang dapat dilakukan adalah agar pihak arkeologi bersikap proaktif dengan mendekati dan memberikan pandangan ke berbagai stakeholder lain yangmembidangi dan berkepentingan menggarap lahan gambut, agar mereka turut serta melestarikan tinggalan arkeologi.
SITUS BENTENG TATAS DI BANJARMASIN DAN CARA PELESTARIANNYA Wasita Wasita
Kindai Etam : Jurnal Penelitian Arkeologi Vol. 3 No. 1 (2017): Kindai Etam
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1449.371 KB) | DOI: 10.24832/ke.v3i1.14

Abstract

Benteng Tatas merupakan situs arkeologi dari periode kolonial. Situs ini berada di tengah Kota Banjarmasin.Secara kasat mata situs ini tidak kelihatan, karena tidak ada bekas-bekasnya di atas permukaan tanah. Akan tetapi, hasil penggalian jalan Jenderal Sudirman dalam rangka renovasi, telah menemukan bagian dari sisa-sisa benteng tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap lokasi situs beserta batas- batasnya dan nilai pentingnya sehingga diperolehalasan untuk melestarikannya. Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif diimplementasikan dengan cara memerikan temuan, menggambarkan situasi (temuan arkeologi), dan menjelaskan fenomenaobjek penelitian yang dibahas. Hal itu dilakukan untuk dapat menggambarkan seluruh temuan guna memberikan penjelasan atas data yang telah dikumpulkan. Berdasarkan temuan hasil penelitian, diketahui bahwa benteng bagian depan ada ditepian Sungai Martapura. Sementara itu, berdasarkan analisis peta dengan menggunakan ArcView, benteng juga meliputi areal kompleks Masjid Sabilal Muhtadin. Berdasarkan ukurannya yang luas dan perannya yang strategis, diketahui bahwa nilai penting situs ini berkaitan dengan sejarah lokal Kalimantan dalam menanggapi hadirnya kolonial di Indonesia dan jugaberkaitan dengan sejarah perkembangan kota. Atas dasar alasan inilah maka situs Benteng Tatas perlu dilestarikan. Hasil yang demikian ini menegaskan bahwa pelestarian situs ini tidak saja bermanfaat bagi arkeologi dalam menghadirkan objek, tetapi juga penyebaran informasi beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya karena cara pelestarian yang dipilih memang memungkinkan untuk itu.