Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model Kerjasama (CO-management) Pengelolaan Hutan Desa Giripurno Kota Batu sebagai Sumber Belajar Kontekstual Geografi Sumberdaya Alam Dwi Fauzia Putra; Agung Suprianto; Nila Restu Wardani
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS Vol. 15 No. 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Direktorat Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jppi.v15i2.6146

Abstract

Sumber belajar kontekstual perlu digali dari wilayah sekitar mahasiswa guna mewujudkan pembelajaran bermakna mata kuliah Geografi Sumberdaya Alam. Salahsatu studi kasus pengelolaan sumberdaya alam adalah pengelolaan hutan oleh Perum Perhutani dan LMDH Desa Giripurno. Tujuan penelitian untuk mengkaji dinamika pengelolaan hutan menuju co-management, model kerjasama dalam co-management, selanjutnya diakhiri dengan mengintegrasikan temuan tersebut sebagai sumber belajar kontekstual pada mata kuliah Geografi Sumberdaya Alam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam pengumpulan dan analisis data. Informan dipilih menggunakan teknik purposive-snowball sampling meliputi pihak Perum Perhutani, Pihak LMDH, dan petani hutan. Data sekunder digunakan untuk mendukung temuan lapangan. Analisis data dengan mengelompokan data kedalam kategori dan selanjutnya disusun berdasarkan tema sesuai tujuan penelitian. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Dinamika pengelolaan hutan Desa Giripurno Kota Batu melalui tiga periode besar orde lama, orde baru, dan reformasi dimana titik balik diterapkannya PHBM adalah kurangnya keterlibatan masyarakat. Model co-management PHBM dilakukan melalui kemitraan sejajar antara Perum Perhutani, LMDH dan pihak lain yang berkepentingan untuk mencapai kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat. Integrasi temuan ke dalam mata kuliah bahwa temuan penelitian dapat dijadikan sumber belajar kontekstual dengan melihat kesesuaiannya dengan CPMK, Sub-CPMK, dan indikator capaian pembelajaran mata kuliah Geografi Sumberdaya Alam
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BITING DAN DUPA DI KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG Ninik Indawati; Nila Restu Wardani; Yuli Ifana Sari
SNHRP Vol. 3 (2021): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 3 Tahun 2021
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.232 KB)

Abstract

Desa Dalisodo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang sangat potensial dalam mengembangkan usaha biting dan dupa, yang mayoritas masih diproduksi secara manual. Permintaan terhadap produk biting dan dupa dari Bali dan Lombok sangat tinggi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dupa dengan menggunakan mesin gesek dan mesin mixer. Metode pelaksanaan melalui tahapan identifikasi dan klasifikasi jenis usaha, pelatihan, serta monitoring dan pendampingan yang dilakukan setelah pelaksanaan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian bahwa produktivitas biting sebagai bahan pembuatan dupa meningkat setelah menggunakan mesin gesek yaitu 140%, sebelum menggunakan mesin gesek hanya 5 kg/hari dan setelah menggunakan mesin gesek meningkat menjadi 12 kg/hari. Produktivitas dupa secara manual hanya 7 kg/hari dan setelah menggunakan mesin mixer meningkat menjadi 20 kg/hari. Sasaran kegiatan pengabdian tercapai dengan adanya teknologi, pelatihan dan pendampingan, pendapatan masyarakat mengalami peningkatan secara kuantitas dan kualitas produk untuk dipasarkan.
Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) dalam Pascapanen Kopi di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu Dwi Fauzia Putra; Agung Suprianto; Nila Restu Wardani
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v6i1.1006

Abstract

Desa Giripurno merupakan daerah pengahasil produksi kopi di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Tepatnya berada di lereng Gunung Arjuno dan Gunung Welirang. Petani kopi di Desa Giripurno pada umumnya belum memahami penanganan dan pengolahan kopi pascapanen dengan baik dan benar. Program Abdimas ini menekankan pada pelatihan pengolahan kopi saat panen dan pascapanen berdasarkan Good Agriculture Practices/GAP On Coffee. Sasaran pelatihan ini adalah petani kopi di Desa Giripurno. Melalui pelatihan ini diharapkan petani kopi mampu mengolah kopi saat panen dan pascapanen dengan baik dan benar. Sehingga petani kopi dapat menghasilkan biji kopi dengan mutu kualitas terbaik. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pelatihan adalah: 1) panen, pemetikan buah yang masak melalui sortasi cerry; 2) pascapanen, mulai dari pengupasan, pencucian, penjemuran, sortasi biji kopi sampai penggudangan (proses semi basah). Sedangkang untuk proses kering mulai dari penjemuran, pengupasan, sortasi sampai dengan penggudangan; dan 3) pengenalan dan penggunaan alat/teknologi tepat guna dalam pengolahan kopi. Pendampingan dilakukan dengan tujuan agar terserapnya hasil panen biji kualitas baik di daerah hilir. Keberhasilan progam dapat dilihat dari meningkatnya pengetahuan petani terkait pengelolaan pascapanen kopi sesuai GAP dan meningkatnya harga jual biji kopi hingga 70% dari harga sebelumnya.
STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT PETANI KOPI DI DESA GADUNGSARI KECAMATAN TIRTOYUDO Febiola Alif Syahputri; Nila Restu Wardani; Yuli Ifana Sari
Dinamika Sosial: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 2 No 3 (2023): Dinamika Sosial: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/dsjpips.v2i3.5733

Abstract

Gadungsari Village, Tirtoyudo District, has a fairly high coffee productivity. However, these conditions make the productivity of the coffee harvest sometimes not enough to meet the economic needs of the community. This research aims to achieve livelihood sustainability for coffee farmers using five assets by analyzing efforts or strategies that can improve livelihood sustainability. The research method used is quantitative descriptive analysis of the results of observational data and questionnaires. This study used a population of 235 Gadungsari Village coffee farmers with 70 farmers as the sample as respondents. The strategy produced in the research consists of three strategies, namely intensification and extensification, diversification strategy and migration strategy. The livelihood strategy carried out by farmers is highest, namely agriculture (53%), then farmers also depend on their livelihood by being traders and breeders (27%), and a small number of others have jobs outside the area by temporarily migrating (20%) . For the value of the livelihood asset level of the coffee farming community in Gadungsari Village, it includes human and social assets classified as low sustainability, while natural, physical and financial assets are classified as medium sustainability. Thus, efforts are needed to be able to maximize the quality of each livelihood asset for coffee farming communities in order to obtain a high level of sustainability, and achieve sustainable livelihoods for coffee farming communities. Abstrak Desa Gadungsari Kecamatan Tirtoyudo memiliki produktivitas kopi yang cukup tinggi. Namun kondisi tersebut membuat produktivitas hasil panen kopi terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk tercapainnya keberlanjutan penghidupan bagi petani kopi menggunakan lima aset dengan menganalisis upaya ataupun strategi yang dapat meningkatkan keberlanjutan penghidupan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dari hasil data observasi dan kuisioner. Penelitian ini menggunakan populasi petani kopi Desa Gadungsari sejumlah 235 orang dengan responden berjumlah 70 orang petani yang dijadikan sampel. Strategi yang dihasilkan pada penelitian terdiri atas tiga strategi yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi, strategi diversifkasi serta strategi migrasi. Adapun strategi penghidupan yang dilakukan oleh petani yang paling tinggi yaitu pada pertanian (53%), kemudian para petani juga menggantungkan hidupnya dengan menjadi pedagang dan peternak (27%), dan sebagian kecil lainnya mempunyai pekerjaan diluar daerah dengan bermigrasi sementara sebanyak (20%). Untuk nilai tingkat aset penghidupan masyarakat petani kopi Desa Gadungsari meliputi aset manusia dan sosial tergolong pada keberlanjutan rendah, sedangkan pada aset alam, fisik, finansial tergolong pada keberlanjutan sedang. Maka, perlunya upaya untuk dapat meningkatkan kualitas setiap aset penghidupan masyarakat petani kopi secara maksimal agar memperoleh pada tingkat keberlanjutan tinggi, dan penghidupan berkelanjutan masyarakat petani kopi tercapai.