Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

RESPON IMPLEMENTASI BAHAN AJAR DIGITAL “流利说汉语” [liúlì shuō hànyǔ] PADA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMAN 2 MALANG AIGA VENTIVANI; Lukluk Ul Muyassaroh; Octi Rjeky Mardasari
JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Vol. 8 No. 2 (2021): JIBS : JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Publisher : Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jibs.v8i2.6117

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon implementasi bahan ajar digital Bahasa Mandarin “流利说汉语” [liúlì shuō hànyǔ]. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan instrumen pendukung berupa lembar angket terbuka yang disebar melalui google form. Sumber data penelitian ini adalah guru pengampu mata pelajaran Bahasa Mandarin dan siswa SMA kelas X lintas minat SMAN 2 Malang. Data dalam penelitian ini merupakan hasil lembar angket terbuka yang diisi oleh guru pengampu mata pelajaran Bahasa Mandarin dan siswa SMA kelas X. Hasil dari penelitian ini yaitu respon siswa dan guru Bahasa Mandarin terhadap implementasi bahan ajar digital “流利说汉语” [liúlì shuō hànyǔ]pada pembelajaran Bahasa Mandarin mendapatkan respon positif. Terdapat saran yang diberikan oleh peneliti agar penggunaan bahan ajar digital tersebut dapat digunakan secara maksimal. Bahan ajar tersebut lebih baik digunakan mengunakan jaringan internet agar dapat mengoperasikan video didalamnya, Saran selanjutnya yaitu untuk pengembang selanjutnya agar dapat mengembangkan bahan ajar sejenis yang dapat digunakan secara offline dan materi lainnya yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku.
PELATIHAN PENERAPAN汉语媒体 (HANYU MEITI)BAGI GURU-GURU BAHASA MANDARIN SE-MALANG RAYA Lukluk Ul Muyassaroh; Aiga Ventivani; Octi Rejeki Mardasari; Karina Fefi Laksana Sakti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.729 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.3314

Abstract

ABSTRAKPenggunaan media dalam pengajaran bahasa Mandarin oleh guru-guru SMA di kota Malang sangat terbatas, terlebih lagi pada pembahasan materi yang sulit seperti pelafalan, intonasi dan ejaan; tata bahasa dan aksara Mandarin (hanzi). Dari hasil observasi ditemukan bahwa penerapan media pembelajaran dalam pengajaran bahasa mandarin dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, diperlukannya pemahaman guru dalam menerapkan media pembelajaran bahasa Mandarin di kelas. Kegiatan pelatihan ini bersama dengan mitra MGMP Bahasa Mandarin Se- Malang Raya dengan tujuan untuk membantu guru dalam mengajarkan bahasa Mandarin kepada siswa melalui 汉语媒体 (Hanyu Meiti). 汉语媒体 (Hanyu Meiti) adalah media pembelajaran yang memaparkan materi bahasa Mandarin dengan jelas dan lengkap, serta juga sebagai alat bantu guru bahasa Mandarin dalam proses belajar mengajar. Metode pelaksanaan terdiri dari pengarahan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Adapun rincian kegiatan berupa (1) Memperkenalkan fungsi dan manfaat 汉语媒体(Hanyu Meiti) dalam pengajaran bahasa Mandarin; (2) Memperkenalkan langkah penggunaan汉语媒体(Hanyu Meiti); (3) Mendemonstrasikan penggunaan汉语媒体(Hanyu Meiti) (4) Guru mempratekkan secara langsung. Hasil dari kegiatan didapatkan bahwa terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti pelatihan yang dilaksanakan, terbukti dari para guru mengajukan beberapa pertanyaan serta merespon pemateri selama kegiatan pelatihan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan bahasa Mandarin  penting dilakukan untuk mengatasi kendala keterbatasan media pembelajaran bahasa Mandarin dan juga dapat menambah referensi media pembelajaran bahasa Mandarin bagi guru. Kata kunci: bahasa mandarin; media pembelajaran; guru SMA; pelatihan. ABSTRACTThe use of media in teaching Chinese by high school teachers in Malang is very limited, especially in discussing difficult materials such as pronunciation, intonation and spelling; grammar and Chinese characters (hanzi). From the observations it was found that the application of instructional media in teaching Chinese can increase student interest in learning so that it affects the level of student understanding of the material being taught. Therefore, it is necessary to have an understanding of teachers in implementing Chinese learning media in the classroom. This training activity together with Chinese MGMP partners throughout Malang Raya with the aim of assisting teachers in teaching Chinese to students through 汉语媒体 (Hanyu Meiti).汉语媒体 (Hanyu Meiti) is a learning media that describes Chinese material clearly and completely, as well as a tool for Chinese teachers in the teaching and learning process. The implementation method consists of directing and implementing training activities. The details of the activities are (1) Introducing the functions and benefits of 汉语媒体 (Hanyu Meiti)in teaching Chinese; (2) Introducing the usage steps of 汉语媒体 (Hanyu Meiti); (3) Demonstrating the use of 汉语媒体 (Hanyu Meiti) (4) Teacher practicing directly. The results of the activity showed that the teachers were very enthusiastic in participating in the training carried out, as evidenced by the teachers asking several questions and responding to the speakers during the training activities. So it can be concluded that Mandarin language training is important to do to overcome the constraints of the limitations of Mandarin learning media and can also add references to Mandarin learning media for teachers. Keywords: chinese language; learning media; senior high school teacher; training.
PENGUATAN PEMAHAMAN MATERI LINTAS BUDAYA BAGI GURU MGMP BAHASA MANDARIN Lukluk Ul Muyassaroh; Octi Rjeky Mardasari; Aiga Ventivani; Karina Fefi Laksana Sakti; Nurruddin Aniq Zahran Risqi Atho'ullah; Trikora Mahardhika
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.5161

Abstract

ABSTRAKSaat ini, dengan meningkatnya hubungan politik, budaya, ekonomi dan pendidikan antara Indonesia dengan China, membuat hubungan antara kedua negara secara bertahap semakin hangat dan erat. Kedudukan bahasa Mandarin di Indonesia juga sangat penting. Hal tersebut terbukti dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya bahasa Mandarin dan diimbangi dengan semakin banyaknya instansi atau lembaga pendidikan yang membuka pembelajaran bahasa Mandarin. Dampak dari peningkatan investasi adalah dibangunnya banyak perusahaan dan membantu Indonesia dalam penyerapan tenaga kerja. Kelancaran kegiatan usaha tentunya perusahaan tersebut banyak membutuhkan tenaga kerja yang mampu berkomunikasi lancar bahasa Mandarin. Dari observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap MGMP bahasa Mandarin di kota Malang mendapatkan hasil data berupa guru memerlukan penguatan pemahaman terhadap wawasan bahasa Mandarin pada aspek materi lintas budaya. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu metode pembimbingan, diskusi dan ceramah. Data yang diambil selain dari data observasi selama dilaksanakan kegiatan juga mengambil data hasil kegiatan yang didapat berdasarkan angket yang disebar. Hasil dan tanggapan positif dapatkan dari hasil observasi maupun angket dan terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dan juga pemahaman materi lintas budaya. Harapan peneliti melalui pelatihan yang singkat ini terjadinya jalinan komunikasi yang lebih baik guna membantu mengatasi kendala yang dihadapi dalam melakukan pembelajaran Mandarin. Kata kunci: pemahaman; mandarin; lintas budaya; MGMP. ABSTRACTCurrently, with the increasing political, cultural, economic and educational relations between Indonesia and China, the relations between the two countries are gradually getting warmer and closer. The position of Chinese in Indonesia is also very important. This is evidenced by the increasing public awareness of the importance of Chinese and balanced by the increasing number of institutions or educational institutions that open Chinese language learning. The smooth running of business activities, of course, the company requires a lot of workers who are able to communicate fluently in Chinese. From observations and interviews conducted by researchrers on The Chinese MGMP in the city of Malang obtained data results in the form of teachers requiring strengthening understanding of Chinese language insights on cross-cultural aspects of material. The implementation method used is the method of mentoring, discussion and lecture. The data taken apart from observation data during the activities carried out also took data from the results of activities obtained based on the questionnaires distributed. Positive results and responses were obtained from the results of observations and questionnaires and it was seen that the teachers were very enthusiastic in participating in the activities carried out and also understanding cross-cultural material. The researchers hope that through this short training, there will be a better communication network to help overcome the obstacles faced in learning Chinese. Keywords: understanding; chinese; cross-cultural; MGMP.
Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Creative Exercise Bagi Guru MGMP Bahasa Mandarin Lukluk Ul Muyassaroh; Aiga Ventivani; Octi Rjeky Mardasari; Hana Khaliza; Rendy Setyawan
Jurnal KARINOV Vol 5, No 3 (2022): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v5i3p212-217

Abstract

Bahasa Mandarin mempunyai peran yang penting, namun sangat disayangkan kondisi real dari pelaksanaan belum maksimal seperti kurang lengkapnya media dan bahan ajar. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti juga telah melakukan observasi, wawancara dan menyebarkan angket dengan hasil bahwa garis besar yaitu bahan ajar yang sulit didapat/diakses, bahan ajar untuk SMA/MA belum seragam sehingga setiap sekolah berbeda yang menimbulkan ketidakseragaman pemahaman dan ketidaktercapaian indikator pada kurikulum. Hal tersebut membuat peneliti merasa penting adanya kegiatan pelatihan pengembangan bahan ajar. Metode pelatihan ini adalah metode pembimbingan dengan tahapan 1) Persiapan, 2) perancangan, 3) Pelaksanaan, 4) Evaluasi, dan 5) Pelaporan dan Luaran. Hasil pelatihan sesuai harapan pengabdi yaitu pemahaman guru terhadap penggunaan media dan bahan ajar bahasa Mandarin mengalami peningkatan terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti kegiatan, aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu Pelatihan berjudul “Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Creative Exercise bagi Guru MGMP Bahasa Mandarin Se-Malang Raya” ini penting dilakukan guna membantu anggota MGMP bahasa Mandarin Se-Malang Raya dalam memahami pengembangan bahan ajar. Kata kunci— Bahan ajar,  Pelatihan bahasa, Bahasa Mandarin Abstract  The Chinese Language has an important role, but unfortunately, the actual implementation conditions still need to be maximized, such as the lack of complete media and teaching materials. Based on these conditions, researchers have also conducted observations, interviews, and distributed questionnaires with the results that the outline is that teaching materials are difficult to obtain/access, teaching materials for SMA/MA are not uniform, so each school is different which causes uneven understanding and unattainable indicators in the curriculum. It makes researchers feel the importance of training activities for developing teaching materials. This training method is a mentoring method with the stages of 1) Preparation, 2) Design, 3) Implementation, 4) Evaluation, and 5) Reporting and Outcomes. The results of the training according to the authors’ expectations, namely the teacher’s understanding of the use of media and Chinese language teaching materials have increased. It is seen that the teachers' enthusiasm in participating in activities, actively discussing and asking questions. Therefore, the training entitled "Creative Exercise Teaching Material Development Training for Chinese Language MGMP Teachers in Malang Raya" is important to help members of the Malang Raya Chinese language MGMP understand the development of teaching materials. Keywords— Teaching materials, Training, Chinese language
RESPON IMPLEMENTASI BAHAN AJAR DIGITAL “流利说汉语” 二年级 PADA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN MAN 1 PASURUAN Aiga Ventivani; Lukluk Ul Muyassaroh; Octi Rjeky Mardasari
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 8 No. 1 (2023): JURNAL BASTRA EDISI JANUARI 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bastra.v8i1.135

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggali informasi tentang respon terhadap implementasi bahan ajar digital Bahasa Mandarin yang berjudul “流 利说汉语” 二年级 [“Liúlì shuō hànyǔ” èr niánjí] tema keluarga dari pengguna buku tersebut yaitu guru dan siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Pada penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama, namun peneliti menggunakan instrumen pendukung yaitu lembar angket terbuka berbentuk google form. Sumber data penelitian ini adalah guru bahasa Mandarin dan siswa kelas XI MAN 1 Pasuruan. Sedangkan data dalam penelitian ini yaitu hasil dari lembar angket yang telah diisi oleh guru Bahasa Mandarin MAN 1 Pasuruan dan siswa kelas XI MAN 1 Pasuruan. Hasil dari lembar angket yang telah diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis menggunakan teknis analisis data Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa respon guru Bahasa Mandarin dan siswa kelas XI terhadap implementasi bahan ajar digital Bahasa Mandarin yang berjudul “流 利说汉语” 二年级 [“Liúlì shuō hànyǔ” èr niánjí] tema keluarga ini mendapatkan respon positif. Meskipun demikian, peneliti memberikan saran dan masukan bagi pengguna bahan ajar digital agar dapat menggunakan bahan ajar tersebut secara maksimal. Pertama, disarankan pada saat mengoperasikan bahan ajar tersebut menggunakan jaringan internet yang bagus agar tidak lemot saat mengoperasikan bahan ajar tersebut. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar dapat mengembangkan bahan ajar digital sejenis menggunakan software lainnya, sehingga dapat menambah referensi bahan ajar digital khususnya bahan ajar digital bahasa Mandarin.
Efektivitas Model Pembelajaran Information Gap Activity Normalism (IG-AN) terhadap Keterampilan Berbicara Peserta Didik Kelas X SMA Yizreel Cristiani Dua Lembang; Dewi Kartika Ardiyani; Lukluk Ul Muyassaroh
JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.103 KB) | DOI: 10.17977/um064v1i32021p356-368

Abstract

Abstract: Information Gap model is a learning model that can be used to be applied to speaking skills. The Information Gap model can train learners to dare to speak independently and communicatively in teams through various forms of activity and stimulus variety. The study is useful for knowing the effect of the Information Gap model to the Chinese speaking skills for grade Tenth 2 Malang Senior High School and their response to Information Gap learning model. This research is an quantitative research with quasi experiment design pretest posttest control group design. The free variable in this study is the Information Gap model whereas bound variables to this study are Chinese speaking skills. The data acquisition in the study was a score on the results of experimental and control group' pretest and posttest results. The instrument validity test is performed by a sticky validity test and reliability test. The results of validity and reliability tests show that the instrument is valid and reliable. Data analysis is done by hypothesis tests that have previously been performed normality tests and homogeneity tests. The results of the study showed that the Information Gap learning model was effectively applied in speaking skills to the material of everyday activities and transportation tools in the grade tenth 2 Malang Senior High School class. Keywords: information gap activity normalism learning model, speaking skill Abstrak: Model Information Gap adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk diterapkan pada keterampilan berbicara. Model Information Gap dapat melatih peserta didik untuk berani berbicara secara mandiri dan komunikatif dalam tim melalui berbagai bentuk kegiatan dan ragam stimulus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Information Gap Activity Normalism terhadap keterampilan berbicara bahasa Mandarin peserta didik kelas X SMAN 2 Malang dan respons peserta didik terhadap model pembelajaran Information Gap tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experiment pretest posttest control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Information Gap Activity Normalism sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah keterampilan berbicara bahasa Mandarin. Perolehan data dalam penelitian ini berupa skor hasil tes berbicara peserta didik kelompok eksperimen dan kontrol dari hasil pretest dan posttest. Uji validitas instrumen dilakukan dengan uji validitas angket dan uji reliabilitas. Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen valid dan dinyatakan reliable. Analisis data dilakukan dengan uji hipotesis yang sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Information Gap efektif diterapkan dalam keterampilan berbicara pada materi kegiatan sehari-hari dan alat transportasi di kelas X SMAN 2 Malang. Kata kunci: Information Gap Activity Normalism, keterampilan berbicara
Xǐhuān xuéxí hànyǔ: Buku Ajar Bahasa Mandarin Berbasis Pendekatan Kontekstual Nadila Puspita Indria Agustin; Primardiana Hermilia Wijayanti; Lukluk Ul Muyassaroh
JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts Vol. 1 No. 11 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1226.351 KB) | DOI: 10.17977/um064v1i112021p1586-1606

Abstract

Abstract: This research aims to develop aMandarin language textbook based on contextual teaching and learning for students at class X senior high school in semester 2. The Mandarin language textbook entitled 喜欢学习汉语 (Xǐhuān xuéxí hànyǔ) was developed to help students and teachers in overcoming the limitations of teaching materials in learning activities. The development useds Research and Development (R&D) methods with ADDIE models, wich consisted of 5 steps, namely Analysis, Design, Development, Implementation, and then Evaluation. The textbooks were developed regarding the criteria for the development of Mandarin teaching materials. Moreover, the materials were arranged using 7 contextual teaching and learning components, namely Constructivism, Inquiry, Questioning, Learning Community, Modeling, Reflection, and Authentic Assessment adapted to the 2013 curriculum. The material of the textbook is equipped by 拼音 (pīnyīn) and its translated version in Bahasa so that it would be easier for students to read 汉字 (hànzì). In addition, they will also study the Mandarin language by linking the learning material with their daily lives. The results showed that a Mandarin language textbook based on contextual teaching and learning for X class senior high school students in semester 2 is suitable to use in Mandarin language learning activities. Keywords: textbook development, Mandarin language, contextual teaching learning Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan buku ajar bahasa Mandarin berbasis pendekatan kontekstual untuk siswa kelas X SMA semester 2. Buku ajar bahasa Mandarin berjudul 喜欢学习汉语 (Xǐhuān xuéxí hànyǔ) dikembangkan untuk membantu siswa dan guru dalam mengatasi keterbatasan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran. Pengembangan ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE mencakup 5 langkah yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Buku ajar dikembangkan dengan kriteria pengembangan bahan ajar bahasa Mandarin dan materi disusun dengan 7 komponen pendekatan kontekstual yaitu Contructiviismsm, Inquiry, Questioning, Learning Community, Modeling, Reflection, dan Authentic Assessment yang disesuaikan dengan kurikulum 2013. Buku ajar bahasa Mandarin berbasis pendekatan kontekstual yang dikembangkan ini menyajikan materi yang dilengkapi拼音(pīnyīn) disertai terjemahan bahasa Indonesia, sehingga memudahkan siswa membaca 汉字 (hànzì) dan mempelajari materi bahasa Mandarin dengan menghubungkan contoh materi yang didapat ke dalam kehidupan sehari-hari siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa buku ajar bahasa Mandarin berbasis pendekatan kontekstual untuk siswa kelas X SMA di semester 2 ini layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Mandarin. Kata Kunci: pengembangan buku ajar, bahasa Mandarin, pendekatan kontekstual
LMS SCHOOLOGY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL DI ERA MASYARAKAT 5.0 BAGI GURU BAHASA MANDARIN KOTA MALANG Aiga Ventivani; Lukluk Ul Muyassaroh; Amira Eza Febrian Putri
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v6i3.5589

Abstract

Pada era masyarakat 5.0, setiap individu diharapkan mampu berfikir kritis, kolaboratif, inovatif dan kreatif untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Terdapat beberapa masalah yang terjadi pada proses pembelajaran yang dapat diatasi dengan penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi dan kemajuan teknologi yang pesat telah mengantarkan menuju era masyarakat 5.0. Salah satu keterampilan yang sangat diperlukan pada era masyarakat 5.0 yaitu literasi digital. Tampaknya, hal tersebut tidak berjalan lurus dengan fakta di lapangan. Melalui angket yang disebar, diperoleh informasi bahwa guru-guru Bahasa Mandarin hanya memanfaatkan akun youtube sebagai alternatif media ajar berbasis digital. Guru-guru Bahasa Mandarin pernah membuat bahan ajar secara mandiri yang memanfaatkan teknologi sebagai penunjang dalam kelas. Namun sayangnya sebagian besar dalam bentuk hardprint (64,3%), sedangkan dalam bentuk PPT hanya sebesar 28,6% dan PDF (7,1%). Selain itu, guru-guru bahasa Mandarin juga merasa kesulitan mencari teknologi digital yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran dan mudah dioperasikan. Penggunaan media dan bahan ajar yang terbatas dengan teknologi menyebabkan minat peserta didik untuk belajar Bahasa Mandarin tidak maksimal. Peserta didik tidak jarang merasa bosan karena masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Pelatihan berupa workshop pemanfaatan LMS Schoology perlu dilakukan untuk mengatasi permaslahan tersebut. tim melaksanakan workshop Schoology secara daring dan luring. Kegiatan ini diikuti sebanyak 18 peserta. Evaluasi dilakukan dengan cara tim membagikan google form kepada peserta dan observasi. Berdasarkan observasi dan hasil google form yang diperoleh, maka dapat diperoleh informasi bahwa peserta yang merupakan guru-guru Bahasa Mandarin merespon baik dan merasa terbantu dalam mendapatkan wawasan baru terkait LMS Schoology dan aplikasi media yang berbasis video pada pembelajaran Bahasa Mandarin. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penjelasan dari hasil dan pembahasan yaitu Workshop LMS Schoology sebagai upaya meningkatkan literasi digital di era Masyarakat 5.0 bagi guru Bahasa Mandarin Kota Malang berjalan lancar dan mendapatkan respon positif.
Audiovisual media innovation: Hanyu Shuzi learning solution Lukluk Ul Muyassaroh; Aiga Ventivani; Octi Rjeky Mardasari; Zakia Ikfinaa Natassja El Marah; Rendy Setyawan; Viola Ermawati
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 52, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um015v52i12024p30

Abstract

Despite the popularity of Mandarin Chinese as a foreign language in Indonesia, there has been a lack of attention given to the development of learning media for Indonesian learners. Consequently, this may hinder their comprehension of the materials. This study aims to develop an innovative learning media for Mandarin Chinese learners to help them master the Hànyǔ Shùzì material. The present study involves 27 students majoring in Mandarin Chinese Education at State University of Malang and employs the ADDIE research and development model by Dick and Carry (1996). The model comprises five stages, 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Implementation, and 5) Evaluation. To complement the model, we also used a qualitative descriptive method for the data analysis and employed questionnaires for material validation test, media test, and the subjects. The expert validations confirmed the validity of the Hànyǔ Shùzì learning media in terms of its materials and media. To conclude, the learning media is worth implementing in the teaching and learning process of Mandarin Chinese to Indonesian learners.Inovasi media audio visual: solusi pembelajaran Hanyu ShuziMeskipun bahasa Mandarin merupakan bahasa asing yang populer di Indonesia, media pembelajaran bahasa Mandarin masih belum banyak dikembangkan. Hal ini berakibat pada sulitnya mahasiswa pembelajar Bahasa Mandarin dalam memahami materi pembelajaran tanpa tersedianya media yang mendukung proses belajar mereka. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat inovasi dengan mengembangkan media pembelajaran materi Hànyǔ Shùzì untuk digunakan oleh mahasiswa pembelajar bahasa Mandarin. Subjek dari penelitian ini adalah 27 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, Universitas Negeri Malang. Pengembangan media Hànyǔ Shùzì menggunakan model pengembangan dari ADDIE oleh Dick and Carry Pengembangan media ini terdiri dari 5 langkah, yaitu 1) Analisis, 2) Design, 3) Development, 4) Evaluation, 5) Implementation. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data deskriptif kualitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan terdiri dari lembar angket validasi ahli materi, lembar angket validasi ahli media dan lembar angket untuk subjek uji coba. Berdasarkan hasil yang didapat dari angket validasi ahli materi dan ahli media, diketahui media pembelajaran Hànyǔ Shùzì valid dari segi materi maupun media, sehingga disimpulkan bahwa media pembelajaran ini layak untuk digunakan