Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Pola Makan dengan Pola Defekasi Pada Siswa Kelas V dan Kelas VI Sekolah Dasar di Semarang Ersalina Liviani
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 3 No. 3 (2016): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.989 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v3i3.232

Abstract

Latar belakang : Pola makan yang tidak tepat menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan anak usia sekolah. Pola makan sangat berpengaruh terhadap pola defekasi. Pola makan anak zaman sekarang cenderung mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan rendah serat. Serat dan cairan sangat berpengaruh dalam proses defekasi. Kekurangan serat dan cairan menyebabkan penurunan frekuensi buang air besar (BAB) dan konsistensi feces keras sehingga sulit dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan membuktikan adanya hubungan pola makan, terutama asupan serat dan cairan terhadap pola defekasi dinilai dari frekuensi BAB dan konsistensi feces. Metode : Penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Sampel sebanyak 70 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diwawancara pola makannya melalui food recall 2x24 jam sebanyak 3 kali dan diminta untuk mengisi kuesioner pola BAB selama 1 minggu. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel. Analisa analitik dilakukan dengan SPSS for Windows 17.0. Hasil : Rata-rata asupan serat responden 9,3 gr per hari. Rata-rata asupan cairan responden 1723,75 ml per hari. Rata-rata frekuensi BAB responden yaitu sebanyak 4 kali/minggu. 58,6% responden memiliki konsistensi feces normal, 28,3% keras, dan 17,1% cair. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan serat dengan frekuensi BAB (p=0,060) dan konsistensi feces (p=0,160). Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan cairan dengan frekuensi BAB (p<0,001) dan konsistensi feces (p=0,001). Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan cairan dengan frekuensi BAB dan konsistensi feces. Semakin sedikit asupan cairan semakin jarang frekuensi BAB dan semakin keras konsistensi tinja. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan serat dengan frekuensi BAB dan konsistensi feces.