Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sikap Bahasa Mahasiswa terhadap Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah Asep Hidayatullah; Heryanto Gunawan
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.385 KB)

Abstract

Bersikap positif terhadap bahasa Indonesia merupakan keniscayaan mutlak. Untuk memiliki kemampuan berbahasa Indonesia ragam ilmiah yang baik, mahasiswa harus bersikap positif terhadap bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan sikap bahasa mahasiswa terhadap bahasa Indonesia ragam Ilmiah; (2) mengetahui faktor-faktor penentu sikap bahasa mahasiwa. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah metode mixed methods tipe convergent design. Tahapan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara simultan, menggabungkan datanya, membandingkan hasilnya, dan menjelaskan semua diskrepansi. Hasilnya,  (1) sebagian besar mahasiswa (81,08%) bersikap positif terhadap bahasa Indonesia ragam ilmiah; (2) faktor penentu sikap bahasa terdiri atas dua hal yaitu prestise atau kekuatan bahasa dan sistem internal bahasa.Kata kunci: sikap bahasa, bahasa Indonesia ragam ilmiah Having a positive attitude towards Indonesian is an absolute necessity. To have the ability to speak Indonesian in a good scientific variety, students must have a positive attitude towards Indonesian. This study aims to (1) describe the students' language attitudes towards the scientific variety of Indonesian; (2) to determine the determinants of students' language attitudes. The method used to achieve the research objectives is the mixed methods method type convergent design. The stages in this research are collecting quantitative and qualitative data simultaneously, combining the data, comparing the results, and explaining all discrepancies. As a result, (1) most students (81.08%) had a positive attitude towards the scientific variety of Indonesian; (2) the determinants of language attitudes consist of two things, namely the prestige or strength of the language and the internal language system.Keywords: attitude language, Indonesian language scientific variety
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DAN BERORIENTASI KEARIFAN LOKAL Heryanto Gunawan; Asep Hidayatullah
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 4, No 2 (2020): JURNAL LITERASI OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.915 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v4i2.4093

Abstract

Mata kuliah bahasa Indonesia berperan strategis dalam melakukan transmisi pengetahuan dan transformasi sikap serta perilaku mahasiswa melalui proses pembelajaran. Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan secara optimal, mahaiswa harus mendaptkan pengalaman belajar yang baik selama proses perkuliahan berlangsung. Salah satu cara agar perkuliahan dapat terlaksana dengan baik adalah dengan menyediakan bahan ajar yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pengembangan buku ajar mata kuliah bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter dan berorientasi kearifan lokal; (2) mengetahui kelayakan buku ajar mata kuliah bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter dan berorientasi kearifan lokal. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah metode R & D (Research and Development). Tahapan dalam penelitian ini dimulai dari mengkaji potensi dan masalah, mengumpulkan data, membuat desain produk, memvalidasi desain produk, merevisi produk, dan menguji coba produk. Hasilnya, Buku ajar yang dikembangkan ini terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan tambahan. Pada bagian pendahuluan terdiri atas sampul, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian isi terdiri atas empat bab utama yaitu bab kedudukan bahasa indonesia, menulis, membaca untuk menulis, dan berbicara untuk keperluan akademik. Bagian tambahan berupa lampiran dan daftar pustaka. Hasil penilaian menunjukkan bahwa buku ajar MKWU bahasa Indonesia yang dikembangkan masuk dalam  kategori  baik dengan perolehan skor rata-rata 3,82. Dengan demikian, buku ajar MKWU bahasa Indonesia yang dikembangkan layak digunakan.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI PADA PERKULIAHAN PEMBELAJARAN BERBICARA Heryanto Gunawan
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 4, No 1 (2020): JURNAL LITERASI APRIL 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.934 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v4i1.3457

Abstract

Konsep pendidikan abad XXI pada dasarnya menekankan pada empat aspek yakni Knowledge Work, Thinking Tools, Learning Research, dan Digital Lifestyle. Keempat aspek itulah yang nantinya melahirkan prinsip-prinsip pembelajaran, menyediakan alat-alat belajar, dan menciptakan lingkungan belajar yang harus dipersiapkan dunia pendidikan saat ini. Cita-cita konsep pendidikan abad XXI secara tersirat menekankan pada aspek interaksi sosial yang pada dasarnya menggunakan bahasa sebagai media utamanya, yang kemudian disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Diperlukan sebuah cara untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan berbicara akademik mahasiswa calon guru bahasa dan sastra Indonesia. Terkait dengan cara tersebut, penulis menggunakan model pembelajaran multiliterasi sebagai cara untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan berbicara akademik sekaligus meningkatkan kemampuan penguasaan bahan ajar berbicara pada mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan adanya perbaikan dan peningkatan kemampuan berpresentasi ditandai dengan nilai yang diperoleh mahasiswa. Pada saat observasi awal nilai terendah mahasiswa berada pada angka 40 dan tertinggi di angka 69. Nilai tersebut mengalami peningkatan pada saat observasi akhir, dengan nilai terendah pada angka 75 dan tertinggi pada grafik di angka 87. Begitupula dengan kemampuan menguasai bahan ajar berbicara. Pada saat observasi awal nilai terendah mahasiswa berada pada angka 50 dan tertinggi di angka 67. Nilai tersebut mengalami peningkatan pada saat observasi akhir, dengan perolehan angka 71 untuk nilai terendah dan 92 untuk angka tertinggi.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI PADA PERKULIAHAN PEMBELAJARAN BERBICARA Heryanto Gunawan
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.275 KB)

Abstract

AbstrakKonsep pendidikan abad XXI pada dasarnya menekankan pada empat aspek yakni Knowledge Work, Thinking Tools, Learning Research, dan Digital Lifestyle. Keempat aspek itulah yang nantinya melahirkan prinsip-prinsip pembelajaran, menyediakan alat-alat belajar, dan menciptakan lingkungan belajar yang harus dipersiapkan dunia pendidikan saat ini. Cita-cita konsep pendidikan abad XXI secara tersirat menekankan pada aspek interaksi sosial yang pada dasarnya menggunakan bahasa sebagai media utamanya, yang kemudian disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Diperlukan sebuah cara untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan berbicara akademik mahasiswa calon guru bahasa dan sastra Indonesia. Terkait dengan cara tersebut, penulis menggunakan model pembelajaran multiliterasi sebagai cara untuk  meningkatkan kompetensi atau kemampuan berbicara akademik sekaligus meningkatkan kemampuan penguasaan bahan ajar berbicara pada mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan adanya perbaikan dan peningkatan kemampuan berpresentasi ditandai dengan nilai yang diperoleh mahasiswa. Pada saat observasi awal nilai terendah mahasiswa berada pada angka 40 dan tertinggi di angka 69. Nilai tersebut mengalami peningkatan pada saat observasi akhir, dengan nilai terendah pada angka 75 dan tertinggi pada grafik di angka 87. Begitupula dengan kemampuan menguasai bahan ajar berbicara. Pada saat observasi awal nilai terendah mahasiswa berada pada angka 50 dan tertinggi di angka 67. Nilai tersebut mengalami peningkatan pada saat observasi akhir, dengan perolehan angka 71 untuk nilai terendah dan 92 untuk angka tertinggi.
Pembelajaran Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Pidato Persuasif dengan Menggunakan Model Two Stay Two Stray Pada Peserta Didik Kelas IX SMP Terpadu Badruna Jatiwaras Dina Dina; Juju Juandi; Heryanto Gunawan
Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2022): JURNAL DIKSATRASIA JULI 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/diksatrasia.v6i2.8187

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi dari adanya masalah yaitu rendahnya kemampuan peserta didik dalam menelaah struktur dan kebahasaan teks pidato persuasif sehingga guru melakukan treatment dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray. Tujuan penelitian ini: 1) mendeskripsikan perencanaan pembelajaran; 2) mendeskripsikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran; 3) mendeskripsikan perubahan kemampuan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan teks pidato persuasif dengan menggunakan model two stay two stray. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen desain control group pre-test-post-test. Sumber data penelitian ini adalah keseluruhan peserta didik kelas IX SMP Terpadu Badruna Jatiwaras, sampel yang digunakan yaitu teknik sampling purposive dengan jumlah 20 peserta didik. Teknik yang digunakan yaitu teknik studi pustaka, observasi, dan tes. Hasil analisis penyusunan RPP sudah mengacu pada kurikulum 2013 sehingga memenuhi kriteria penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan nilai observer 1 90 dan observer 2 90 dengan kriteria baik. Hasil analisis langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan guru memperoleh nilai masing-masing observer yaitu 90 dan 85, dan kegiatan peserta didik memperoleh nilai masing-masing observer yaitu 89 dan 89 nilai ini masuk kedalam kriteria baik. Hasil analisis perubahan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran menelaah struktur teks pidato persuasif diperoleh nilai rata-rata prates yaitu 65 dan hasil pascates memperoleh nilai rata-rata 83,7 terdapat selisih 18,7. Hasil uji-t, nilai ttabel 1,685 < thitung 3,841. Dalam pembelajaran menelaah kebahasaan teks pidato persuasif nilai rata-rata prates yaitu 57,5 dan hasil pascates memperoleh nilai rata-rata 82,75 terdapat selisih 25,55. Hasil uji-t, nilai ttabel 1,685 < thitung 2,27. Maka terdapat perubahan yang signifikan pada kemampuan peserta didik dalam menelaah struktur dan kebahasaan teks pidato persuasif setelah menggunakan model pembelajaran two stay two stray.Kata kunci: teks pidato persuasif, model two stay two stray