Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN PASIR PANTAI, DARAT, DAN SUNGAI TERHADAP KINERJA LASTON DAN LATASTON WEARING COURSE Mirka Pataras; Imron Fikri Astira; Joni Arliansyah; Pandu Rangkuti; Brian Roynaldo
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.644 KB)

Abstract

Perkerasan lentur di Provinsi Sumatera Selatan pada umumnya menggunakan pasir sungai sebagai campuran. Dalam hal ini telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari dan memanfaatkan alternatif lain yang jumlahnya begitu banyak disuatu daerah. Berbagai alternatif material yang bisa dimanfaatkan di daerah Sumatera Selatan dan Bengkulu ialah pasir pantai yang terdapat di Kota Bengkulu khususnya di pesisir pantai Bengkulu, pasir darat yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan khususnya di Kabupaten Musi Rawas, dan pasir sungai yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan khususnya di sepanjang Sungai Musi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari pasir pantai, pasir darat, dan pasir sungai sebagai bahan pengisi dan pengaruhnya pada campuran lapis AC-WC dan HRS-WC. Serta untuk mengetahui perbandingan kinerja karakteristik marshall dari campuran lapis tipis aspal beton yang menggunakan pasir pantai, pasir darat, dan pasir sungai sebagai bahan pengisi campuran AC-WC dan Lataston HRS-WC. Penelitian ini menggunakan campuran jenis AC-WC dengan gradasi menerus dan HRS-WC dengan gradasi semi senjang. Dengan 5 variasi kadar aspal yaitu 6,5%,7%, 7,5%, 8%, dan 8,5% dari berat campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasir sungai lebih ekonomis dibandingkan dengan pasir darat, dan pasir pantai. Karena kadar aspal optimum pasir sungai paling kecil dibandingkan kedua pasir lainnya yaitu sebesar 7,75%.
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG DAN ABU TANDAN SAWIT TERHADAP KARAKTERISTIK LASTON WEARING COURSE DAN BINDER COURSE Aztri Yuli Kurnia; Mirka Pataras; Joni Arliansyah; Jerry Firmansya; Yohanes Christian Chandra
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.64 KB)

Abstract

Berkembangnya industri kelapa sawit menjadi salah satu sumber penghasil limbah di Indonesia. Hal ini menyebabkan banyaknya ketersediaan limbah sawit yang dihasilkan. Pada penelitian ini, limbah yang digunakan berupa cangkang dan abu tandan sawit. Pengujian dilakukan dalam 2 tahap yaitu pengujian benda uji standar dan pengujian benda uji campuran. Pada tahap pertama, pengujian benda uji standar dilakukan untuk mendapatkan nilai KAO dan parameter marshall. Pada tahap kedua, pengujian benda uji campuran limbah sawit menghasilkan nilai parameter marshall lalu hasilnya dibandingkan dengan benda uji standar. Adapun standar pengujian yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 3. Kadar aspal rencana untuk benda uji standar lapis AC-WC yaitu 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%, dan pada lapis AC-BC yaitu 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Pada benda uji campuran limbah sawit, sebagian dari agregat kasar akan digantikan oleh cangkang sawit dengan variasi 0%, 25%, dan 50% sedangkan abu tandan sawit digunakan sebagai filler, untuk kadar aspal benda uji campuran limbah sawit menggunakan nilai KAO benda uji standar lapis AC-WC yang didapat sebesar 6,35%, sementara itu pada lapis AC-BC didapat sebesar 5,85%. Berdasarkan hasil penelitian, benda uji campuran limbah sawit pada lapis AC-WC dan AC-BC masih memenuhi standar dan dapat digunakan.
PENGEMBANGAN PROGRAM PENANGANAN JALAN MENGGUNAKAN GIS DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Norca Pradity; Joni Arliansyah; Erika Buchari
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.054 KB)

Abstract

Pada umumnya setiap instansi pemerintahan yang melakukan pemeliharaan jalan nasional memiliki data jalan dan informasi. Keterbatasan secara teknis baik sarana maupun prasarana dan sumberdaya menimbulkan banyak kendala dalam mengoptimalkan pengelolaan data jalan nasional. Hal ini menyebabkan tidak tersedianya data yang terpadu, dapat dipakai bersama serta kurang mampunya sistim yang ada berkomunikasi secara universal. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan Pembuatan dan Pemanfaatan SIG untuk Sistim Informasi Data Jalan Nasional di Provinsi Sumatera Selatan. Pembuatan sistim ini berdasar pada data survey primer dan data survey sekunder. Metode analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi IRMS yang digunakan oleh instansi Kementerian PU PR dan aplikasi ArcGIS & webGIS.Hasil yang dicapai adalah terbangunnya sistem informasi pengelolaan jalan nasional di Provinsi Sumatera Selatan yang terdiri dari data inventarisasi jalan, kondisi jalan, tipe pemeliharaan dan biaya pemeliharaan jalan. Terjadi perbedaan nilai kondisi jalan berdasarkan IRI dan SDI. Penurunan kondisi kemantapan jalan tahun 2015 ke 2016 sebesar 0.53% berdasarkan nilai IRI dan nilai SDI sebesar 9,06%.Biaya pemeliharaan yang dianggarkan tidak sesuai dengan kebutuhan biaya pemeliharaan kondisi jalan, baik berdasarkan paramater nilai IRI ataupun SDI. Terjadi kenaikan kebutuhan biaya penanganan dari tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar 323 Milyar berdasarkan nilai IRI dan nilai SDI 545 Milyar.