Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW KOTA PAGAR ALAM Alharia Dinata; Dinar Dwi Anugerah Putranto; Sarino Sarino
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.526 KB)

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Berkembangnya Kota Pagar Alam di iringi pertambahan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan air bersih menjadi meningkat, sedangkan sumber air bersih menjadi terdegradasi. Sumber air pada wilayah Kota Pagar Alam di ambil dari sungai Air Betung, Air Selangis Besar, Air Lematang, Air Pasemah, dan Air Endikat. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah menyusun strategi pemenuhan kebutuhan air bersih dan irigasi berdasarkan Rencana Pola Ruang RTRW Kota Pagar Alam tahun 2032. Ketersediaan air pada sub Das Air Betung sebesar 1,93 m3 /detik, sub Das Air Selangis Besar 5,96 m3 /detik, sub Das Air Lematang sebesar 6,28 m3 /detik, sub Das Air Pasemah sebesar 1,79 m3 /detik dan sub Das Air Endikat sebesar 9,47 m3 /detik. Total kebutuhan air di tahun 2032 pada sub Das Air Betung sebesar 14,90 m3 /detik, sub Das Air Selangis Besar sebesar 18,95 m3 /detik, sub Das Air Lematang sebesar 5,97 m3 /detik, sub Das Air Pasemah sebesar 6,70 m3 /detik dan sub Das Air Endikat sebesar 0,54 m3 /detik. Hasil analisis neraca air di tahun 2032 pada sub Das Air Betung mengalami kekurangan air sebesar 0,07 m3 /detik di bulan September, strategi yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan air di lakukan dengan merotasi pemberian air irigasi
EVALUASI EKONOMI SUMBER DAYA AIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI Septarianti Arini; Dinar Dwi Anugerah Putranto; Sarino Sarino
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.883 KB)

Abstract

Tantangan utama pengelolaan sumberdaya air yang berorientasi pada keberlanjutan adalah untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara kebutuhan dan dampak aktivitas manusiaterhadapekosistem (Falkenmark, 2004). Pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan merupakan tantangan pemikiran, karena sistem, masalah dan strategi pengelolaan yang terkait dengan air ditentukan oleh interaksi antara kegiatan sosioekonomi dan faktor biofisik (Hiwasaki dan Arico, 2007; Pahl-Wostl, 2007). Pengelolaan sumber daya air sering berfokus pada pemenuhan kebutuhan air yang meningkat tanpa memperhitungkan secara memadai kebutuhan untuk melindungi kualitas dan ketersediaan air, dan melestarikan ekosistem dan keanekaragaman sumberdaya lahan (Rahmah Elfithri dkk, 2011).Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis ketersediaan air pada DAS Musi Hilir untuk memenuhi kebutuhan air, dan menganalisis nilai ekonomi ketersediaan sumber daya air. Metodologi yang digunakan adalah metode analisis spasial ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya air melalui survey menggunakan teknik wawancara dan kuesioner, untuk analisis nilai ekonomi ketersediaan dan kerusakan pemanfaatan sumber daya air di wilayah DAS penelitian. Tiga kategori penilaian ekonomi akan digunakan, yaitu nilai penggunaan dan nilai intristik (Pearce dan Turner, 1991; Munasinghe, 1993; Pearce dan Moran, 1994). Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air bertambah sedangkan debit ketersediaan air berkurang, karena adanya perubahan penggunaan lahan dan pemompaan untuk komersial.
ANALISIS BESARNYA EROSI SUB DAS LEMATANG HULU Dinar Dwi Anugerah Putranto; Sarino Sarino; Agus Lestari Yuono
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.714 KB)

Abstract

Daerah dataran tinggi biasanya rentan terhadap terjadinya erosi yang disebabkan oleh tingginya curah hujan, kondisi kemiringan lahan, struktur tanah yang tidak komposit, dan praktek pengolahan lahan yang tidak sesuai. Besarnya curah hujan pada waktu yang lama akan menyebabkan tergerusnya tanah akibat energi kenetik hujan yang bekerja di atas permukaan tanah tersebut. Tujuan penelitian untuk menghitung indek erosivitas serta mengetahui besarnya erosi pada Sub DAS Lematang bagian hulu. Dalam penelitian digunakan model RUSLE (Revised Universal soil Loss Equation), merupakan perhitungan besarnya erosi, disebabkan oleh besarnya energi kinetik yang bekerja pada daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai erosi maksimum pada sub DAS Lematang Hulu adalah sebesar 5,904146 Ton/Ha/Tahun, nilai erosi minimum 4,168 Ton/Ha/Tahun. Sementara nilai erosi rata-rata adalah 2.904,157 Ton/Ha/Tahun. Secara umum pada wilayah penelitian terjadi erosi rata-rata sebesar 4,168 Ton/Ha/Tahun.
ANALISIS HIDROGRAF SATUAN SINTETIS NAKAYASU AKIBAT PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP DEBIT PUNCAK BANJIR PADA SUB DAS SEKANAK Soraya Ayu Lestari; Dinar Dwi Anugerah Putranto; Sarino Sarino
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.584 KB)

Abstract

Kebutuhan lahan di daerah perkotaan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya arus urbanisasi. Untuk memenuhi kebutuhan lahan perkotaan, berbagai usaha dilakukan termasuk diantaranya melakukan alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan apabila tidak direncanakan dengan baik akan menyebabkan meningkatnya limpasan air permukaan (run-off) pada suatu DAS. Meningkatnya limpasan air permukaan tersebut akan meningkatkan debit puncak dan berpotensi menyebabkan banjir pada saat kapasitas tampungan seperti saluran drainase dan kolam retensi, maupun kawasan rendah lainnya seperti daerah terbuka dan rawa telah penuh. Pengaruh penggunaan lahan terhadap debit puncak merupakan suatu hal yang perlu dianalisis penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan penggunaan lahan dan menganalisis debit puncak banjir pada Sub DAS Sekanak, untuk mengantisipasi timbulnya genangan dan solusi penyediaan infrastruktur yang sesuai pada kawasan tersebut. Metodologi penelitian menggunakan analisis spasial yaitu melakukan analisis DEM untuk menentukan batasan aliran sungai serta menentukan karakteristik DAS dan analisis perubahan penggunaan lahan 2004 dan 2014 pengaruhnya terhadap debit puncak banjir pada DAS Sekanak, akibat faktor curah hujan. Analisis debit puncak dilakukan dengan HSS Nakayasu. Hasil analisis diperoleh tidak ada perubahan yang signifikan debit puncak banjir akibat curah hujan tahun 2004 dan tahun 2014.