Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

CYBER CATHARSIS PADA BLOG RADITYA DIKA Zefa Alinda Fitria; Triyono Lukmantoro; Wiwid Noor Rakhmad
Interaksi Online Vol 2, No 1: Januari 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.444 KB)

Abstract

CYBER CATHARSIS PADA BLOG RADITYA DIKAAbstractBlog, is one form of social media that is most commonly used and is ableto attract users who are so great. Even in its use, blogs have their own designationfor active users to update the text and then imprinted on the pages in the blog.Users are referred to the creation of this blogger ideas and ideas without beingbound by standard rules of writing and theme writing. In fact, not infrequentlyuser blog pages online diary filled with the experience of a personal experiencethat has unique style. This is partly demonstrated by the blogger whose name isknown through the writings in the blog address www.radityadika.com. As aliterary figure, Raditya Dika unsparing report various life experiences, from thingsthat are fun, sad, embarrassing, even though personal stories. All of thisexperience shows how important social media can facilitate the psychologicalaspect of a person as a place to share and pour emotion is referred to as acatharsis. In contrast to the interpersonal communication that exists with thespeaker, virtual communication with the media writing can accommodate all userswithout the need to feel the burden of anxiety disordered communication .This study aims to describe the writings Raditya Dika cyber ladencatharsis. The researcher used a qualitative approach with semiotic analysismethods to see how Raditya Dika construct experiences through reality, whichcan then be interpreted by readers that content catharsis, but has a distinctivewriting style like in the analysis of literary works. To that end, this studysupported the use of the theory of media (Media Equation Theory) and the theoryof human personality (Psychoanalytic theory) .The results showed that absurd style Raditya Dika used in constructing theexperience in ways unique, such as the delivery of messages is hyperbolic, poetic,and have an element of comedy in its delivery. However, with Raditya Dikaabsurd style in constructing experiences, researchers assessed it be an attraction togive a lesson on the importance of creativity in the frame of mind and dare to be„different‟ in creating a work, particularly in the field of writing.Keywords : Blog, Catharsis, Raditya Dika, Construction, EmotionCYBER CATHARSIS PADA BLOG RADITYA DIKAAbstrakBlog, merupakan salah satu bentuk media sosial yang paling umumdigunakan dan mampu menjaring penggunanya yang begitu besar. Bahkan dalampenggunaannya, blog memiliki sebutan sendiri bagi penggunanya yang aktifmeng-update tulisan yang kemudian dicantumkan pada halam blog. Penggunayang disebut blogger ini dapat mengkreasikan ide-ide dan gagasan tanpa terikatoleh aturan baku penulisan dan tema tulisan. Bahkan tak jarang pengguna blogyang mengisi halaman diary online dengan pengalaman pengalaman pribadi yangmempunyai corak keunikan tersendiri. Hal ini salah satunya ditunjukkan olehblogger yang namanya dikenal melalui karya tulisan dalam alamat blogwww.radityadika.com. Sebagai sosok penulis, Raditya Dika tak tanggungtanggungmenceritakan berbagai pengalaman hidup, dari mulai hal-hal yangmenyenangkan, menyedihkan, memalukan, bahkan kisah pribadi sekalipun.Kesemua pengalaman ini menunjukkan betapa pentingnya media sosial yangdapat memfasilitasi aspek psikologis seseorang sebagai tempat untuk berbagi danmencurahkan emosi yang disebut dengan istilah katarsis (catharsis). Berbedadengan komunikasi yang terjalin antarpribadi dengan lawan bicara, komunikasivirtual dengan media penulisan dapat menampung semua beban penggunanyatanpa perlu merasakan ganggunan kecemasan berkomunikasi.Penelitian ini, bertujuan mendeskripsikan karya tulisan Raditya Dika yangbermuatan cyber catharsis. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode analisis semiotika untuk melihat bagaimana Raditya Dikamengkonstruksikan pengalaman-pengalaman melalui realitas, yang kemudiandapat dimaknai oleh pembaca sebagai tulisan yang bermuatan catharsis, namunmemiliki gaya penulisan tersendiri seperti layaknya analisis dalam karya sastra.Untuk itu, penelitian ini didukung dengan penggunaan teori teori media (MediaEquation Theory) dan teori kepribadian manusia (Psychoanalytic Theory).Hasil penelitian menunjukkan gaya absurd yang digunakan Raditya Dikadalam mengkonstruksikan pengalaman dengan cara-cara unik, sepertipenyampaian pesan secara hiperbolis, puitis, dan memiliki unsur komedi dalampenyampaiannya. Namun dengan gaya absurd Raditya Dika dalammengkonstruksikan pengalamannya, justru dinilai peneliti menjadi daya tarikuntuk memberikan pelajaran akan pentingnya kreativitas dalam kerangka berpikirdan berani menjadi „berbeda‟ dalam mencipta suatu karya, khususnya di bidangpenulisan.Kata kunci : Blog, Katarsis, Raditya Dika, Konstruksi, Emosi1.1 Latar BelakangBerbagai tulisan dalam buku-buku karya penulis yang akrab dipanggilRadith ini sebagian besar isinya merupakan cuplikan dari blog pribadi miliknyadengan alamat web www.kambingjantan.com. Blog yang saat ini telah bergantinama menjadi www.radityadika.com ini banyak mengulas kehidupan pribadiseorang Raditya Dika dari berbagai sisi mengenai problematika yang terjadidalam kesehariannya. Problematika yang terjadi dalam kehidupan seseorang jikatidak disikapi secara bijak dan dikelola secara benar akan menimbulkan dampakyang merugikan bagi diri sendiri maupun lingkungan. Permasalahan yang dialamioleh individu sebagai suatu kondisi yang tidak menyenangkan dapat mengganggukondisi psikis atau mental maupun fisik. Hingga pada akhirnya pada suatu kondisiseseorang dapat secara tidak sadar mengeluarkan emosi secara berlebihan dengancara-cara yang destruktif. Pengeluaran emosi dalam bentuk yang destruktif dapatterjadi pada setiap orang jika tidak ada penyaluran yang tepat untuk menetralisirmunculnya efek negatif dari emosi.Sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk hidup bersama denganyang lain, manusia dibekali dengan daya nalar dan perasaan atau emosi. Keduahal ini merupakan aspek yang mendukung komunikasi antarmanusia melaluiinteraksi dan sosialisasi. Dengan daya nalar, manusia akan terikat oleh kebutuhaninformasi dari orang lain. Sedangkan menggunakan perasaan dan emosinya,manusia akan terikat oleh kebutuhan untuk berbagi dan mengutarakan keinginankeinginannya.Untuk memenuhi setiap kebutuhan ini diperlukan komunikasi.Komunikasi mampu menjembatani pikiran, perkataan, dan perbuatan denganmenggunakan bahasa dari masing-masing pihak yang berkomunikasi (Liliweri,1997 : 64).Berdasarkan fungsi interaksi dan komunikasi inilah manusia terikatdengan manusia lainnya untuk dapat berbagi, baik untuk menyampaikan ide-ide,gagasan, dan keinginan masing-masing pihak. Melalui proses pengiriman danpenerimaan pesan, sebuah hubungan interaksional akan terjalin dari pihak-pihakyang terlibat di dalamnya. Pesan yang disampaikan oleh komunikator (pengirimpesan) harus dapat dimengerti oleh komunikan (penerima pesan) agar timbulkesamaan makna sehingga akan terbentuk komunikasi yang efektif. Namunseringkali proses pengiriman pesan ini terkendala pada pihak yang menyampaikanpesan itu sendiri. Menurut James Mc Croskey, pada dasarnya setiap orang pernahmengalami kecemasan dalam berkomunikasi (communication anxiety).Kecemasan berkomunikasi merupakan kecenderungan untuk mengalamikecemasan secara berlebihan dalam waktu yang relatif lama dan dalam berbagaisituasi yang berbeda (Morissan dan Wardhany, 2009 : 50 - 51). Untuk metralisirkecemasan tersebut, dibutuhkan suatu cara yang disebu dengam katarsis(catharsis). Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan katarsis,sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan seseorang sebagai reaksiketidakmampuan menghadapi suatu permasalahan dan tidak dapat keluar darimasalah tersebut. Salah satunya dengan menuliskan pengalaman pribadi dalammedia sosial blogging sebagai sarana pelampiasan perasaan.1.2 PermasalahanFenomena yang disebut oleh anak muda sebagai fenomena nge-blog inisemakin berkembang setelah kemunculan tulisan-tulisan karya Raditya Dika yangsecara terbuka menjadikan media blogging sebagai tempat berbagi menceritakanseluruh pengalaman hidupnya. Tidak terlepas dari sifat dasar manusia yang inginselalu berbagi untuk menyumbangkan gagasan dan perasaannya, setiap orangmembutuhkan sosok „pendengar‟ untuk berbagai hal. Terlebih lagi untuk hal-halyang berkaitan erat dengan perasaan dan emosi manusia yang membutuhkanruang untuk penyalurannya. Namun terkadang seseorang terhalang oleh adanyakecemasan dalam komunikasi, seperti yang terjadi dalam komunikasiinterpersonal. Untuk itulan, peneliti peneliti ingin melihat bagaimana cara RadityaDika mengkomunikasikan pengalaman hidupnya yang mengecewakan melaluicara katarsis sebagai sarana alternatif pelampiasan kecemasan berkomunikasi.1.3 Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karya tulisan padablog Raditya Dika yang mencerminkan bentuk katarsis online (cyber catharsis)atau pelampiasan perasaan melalui sosial media.1.4 Kerangka TeoretisPenelitian ini menggunakan teori Kepribadian Psikoanalisis dan teori EkuasiMedia.1.5 Metoda PenelitianPenelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskripstif dengan paradigmakonstruktivistik. Dalam hal ini, pengalaman hidup Raditya Dika sebagai hasilkonstruksi sosial dapat dimaknai sebagai teks yang bermuatan katarsis.Pemaknaan atas teks dilakukan dengan menggunakan analisis semiotika JuliaKristeva, yang memfokuskan kajian bahasa sebagai salah satu bentuk karya sastrayang melekat makna-makna tersembunyi di dalamnya. Namun untukmenganalisis makna dalam teks karya sastra, lebih lanjut dapat dilakukanpembacaan makna secara subyektif yang mengedepankan peran aktif pembacadengan berbagai pengalaman psikologis dan pengalaman membaca sebelumya.Berdasarkan hal inilah, Michael Riffaterre memperkenalkan tahapan pembacaanteks dalam karya sastra melalui empat hal, yakni : Ketidaklangsungan ekspresi,pembacaan heuristik dan hermeneutik, matriks dan varian, serta hubunganintertekstualitas.1.6 Temuan PenelitianPenelitian ini dilakukan dengan pembacaan teks pada blog Raditya Dikayang bermuatan cyber catharsis terhadap dua postingan yang berjudul “PahitManis Cinta Adalah...” dan “Hal-hal yang Gue Pikirin Pas Lagi Laper dan GueBingung Kenapa Juga Gue Pikirin...”. Kedua postingan ini dapat dilakukanpembacaan makna dengan dua hahap, yakni tahap pertama (heuristik) dan tahapkedua (hermeneutik). Pembacaan tahap pertama (heuristik) dilakukan dengan caramembubuhkan tambahan kata yang diberi tanda kurung untuk lebihmempermudah memahami maksud kalimat yang dicantumkan pada halaman blog.Kemudian tahap kedua dilakukan dengan membaca teks padakalimat secara penuhuntuk lebih memahami maksud kalimat yang mengandung makna konotasi ataumakna kias.Postingan “Pahit Manis Cinta Adalah...” dapat digolongkan ke dalam tekskarya sastra berbentuk puisi yang hampir semua kalimat dalam bait menggunakangaya bahasa, seperti metafora, personifikasi, elipsis, dan lain sebagainya.Postingan ini berisi kegelisahan atau kekecewaan Raditya Dika terhadap kisahpercintaan yang pernah dialami di masa lalu. Kemudian postingan “Hal-hal yangGue Pikirin Pas Lagi Laper dan Gue Bingung Kenapa Juga Gue Pikirin...”berbentuk prosa komedi. Postingan ini berisi kegelisahan Raditya Dika terhadaphal-hal sepele yang dialami saat sedang merasakan lapar maupun saat makan danhal-hal absurd yang dipikirkan Raditya Dika berkaitan dengan rasa lapar.1.7 Hasil PenelitianKedua postingan Raditya Dika yang berjudul “Pahit Manis Cinta Adalah...”dan “Hal-hal yang Gue Pikirin Pas Lagi Laper dan Gue Bingung Kenapa JugaGue Pikirin...” dikonstruksikan mengandung muatan katarsis berdasarkan asumsidari teori kepribadian Psikoanalisis yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud.Postingan tersebut dipandang sebagai ungkapan perasaan Raditya Dika mengenaikejadian yang tidak menyenangkan, baik berupa kekecewaan, kekesalan, ataukebingungan terhadap kejadian yang dialami. Ditinjau dari struktur kepribadianmanusia, terdapat aspek bawah sadar sebagai tempat menyimpan memori-memoridan transferensi-transferensi dari kejadian masa lalu. Kesemua hal-hal negatifyang tersimpan dalam bawah sadar ini harus dikeluarkan agar tidak menimbun dialam bawah sadar dan keluar dalam kesadaran dalam bentuk yang destruktif(meusak). Apa yang menjadi dasar kegelisahan ini dikarenakan manusiamempunyai keinginan (id) yang berisi seluruh hawa nafsu dan keinginankeinginan.Namun terkadang Id ini berjalan tidak sesuai dengan konsep realitas(ego). Oleh karena itu, dibutuhkan cara untuk melampiaskan seluruh energinegatif yang tersimpan dalam alam bawah sadar agar muncul dalam kesadarandalam bentuk konstruktif. Cara ini disebut dengan mekanisme pertahanan ego.Wujud katarsis dilakukan dengan mekanisme pertahanan ego, yakni sublimasi.Sublimasi merupakan suatu cara untuk melampiaskan perasaan yang dilakukandengan cara-cara positif seperti menghasilkan suatu karya. Hal inilah yangdilakukan Raditya Dika unutk menyalurkan perasaannya melalui media penulisanonline blog sebagai media untuk menampung segala jenis gagasan dan perasaanpengunanya. Kemudian apa yang ditampilkan dalam media sosial blog tersebutdapat menjadi konsumsi khalayak, bahkan menjadi sebuah karya yang menghiburseperti layaknya tulisan yang dimuat dalam website atau blogwww.radityadika.com.1.8 KesimpulanPengalaman hidup Raditya Dika yang dituangkan dalam blog dikonstruksikansebagai tulisan bermuatan cyber catharsis. Peneliti meerubrikasi tulisan RadityaDika ke dalam bentuk karya sastra dengan menggunakan analisis bahasa sebagaialat untuk berkomunikasi dan mengungkapkan gagasan-gagasan yang tersimpandalam alam bawah sadar. Teks yang memuat bahasa karya sastra ini kemudiandicari maknanya dengan menggunakan analisis semiotika Riffaterre. Bahasabahasayang bersifat konotatif ini menyimpan makna tersendiri dari sistem bawahsadar manusia.Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa blog dapat dijadikan sarana untukpelampiasan perasaan yang mampu mengatasi kecemasan berkomunikasi danmampu menampung segala hal yang disampaikan penggunanya secara terbuka.DAFTAR PUSTAKABuku :Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2008). Psikologi Remaja :Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Bumi Aksara.Aminuddin. (1991). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : C. V. SinarBaru.Atmazaki. (1993). Analisis Sajak : Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Bandung :Angkasa.Bocock, Robert. (2002). Sigmund Freud. London : Routledge.Bateman, Anthony and Jeremy Holmes. Introduction to Psychoanalysis :Contemporary Theory and Practice. London : Routledge.Berger, Arthur Asa. (1991). Media Analysis Techniques. California : SAGEPublications.Berger, Peter L. and Thomas Luckmann. 1966. The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. New York : SAGE Publication,Inc.Bertens, Kees. (1980). Memperkenalkan Psikoanalisa Sigmund Freud . Jakarta :PT. Gramedia. [Eds.] Freud, Sigmund. (1980). Ueber Psychoanalyse, FunfVorlesungen. London : Imago Publishing.Bungin, Burhan. (2007). Imaji Media Massa : Konstruksi Sosial Iklan Televisidalam Masyarakat Kapitalistik. Yogyakarta : Jendela.Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, KebijakanPublik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana.Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal.Jakarta : Rineka Cipta.Chaplin, J. P. (2011). Dictionary of Psychology. New York : Dell Publishing, Inc.Chun, Wendy Hui Kyong and Thomas Keenan. (2006). New Media Old Media : AHistory and Theory Reader. New York : Routledge.Corbetta, Piergiorgio. (2003). Social Research : Theory, Methods, andTechniques. London : SAGE Publications.Danesi, Marcel. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Terj.A.Gunawan Admiranto. Yogyakarta : Jalasutra.Denzin, Norman K. and Yvonna S. Lincoln. (1994). Handbook of QualitaiveResearch. London : SAGE Publications.Dominick, Joseph R. The Dynamics of Mass Communication. America : McGrawHill.Fachri, Hisyam A. (2010). Tarot Psikologi : Menemukan Jati Diri, Konseling, danHipnosis Terapan.. Jakarta : Gagas Media.Fiske, John. (2011). Cultural and Communication Studies : Sebuah PengantarPaling Komprehensif. Terj. Yosal Iriantara dan Idi Subandy Ibrahim.Yogyakarta : Jalasutra.Friedman, Howard S. dan Miriam W. Schutack. (2008). Kepribadian : TeoriKlasik dan Riset Modern. Terj. Dina Mardiana. Jakarta : Erlangga.Gerungan, W. A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama.Hall, Calvin S, Gardner Linsey, John B. Compbell. (1993). Teori-teoriPsikodinamik (Klinis) : Psikologi Kepribadian. Terj. Yustinus Semiun.Yogyakarta : Kanisius.Hall, Stuart, Dorothy Hobson, dkk. [ed]. (2011). Budaya Media Bahasa. Terj.Saleh Rahmana. Yogyakarta : Jalasutra.Heller, Sharon. (2005). Freud A to Z. Canada : John Wiley & Sons, Inc.Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta : PT. Prenhallindo.Kothari, C. R. (2004). Methodology : Methods and Techniques (Second RevisedEdition). New Delhi : New Age International Publishers.Liliweri, Alo. (1997). Komunikasi Antar Pribadi. Bandung : PT. Citra AdityaBakti.Littlejohn, Stephen W. and Karen A. Foss. 2009. Encyclopedia of CommunicationTheory. California: SAGE Publication, Inc.Maslow, Abraham H. (1994). Motivasi dan Kepribadian 2. Terj. Nurul Imam.Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.McQuail, Denis. (1987). Teori Komunikasi Massa. Terj. Agus Dharma danAminuddin Ram. Jakarta : Erlangga.Morissan dan Andy Corry Wardhani. (2009). Teori Komunikasi : Komunikator,Pesan, Percakapan, dan Hubungan. Jakarta : Ghalia Indonesia.Morreall, John. (2009). Comic Relief : A Comprehensive Philosophy of Humour.UK : John Wiley & Sons, Ltd.Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Pers.Piliang, Yasraf Amir. (1998). Sebuah Dunia yang Dilipat : Realitas KebudayaanMenjelag Milenium Ketiga dan Matinya Posmodernisme. Bandung : MizanPustaka.Rakhmat, Jalaluddin. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.Rybacki, Karyn C. and Rynacki Donald C. (1990). Communication Critism :Approaches and Genre. United State : Wadsworth Pub Company.Sobur, Alex. (2006). Semiotika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.Shoemaker, Pamela J. And Stephen D. Reese. (1991). Mediating the Message :Theories of Influences on Mass Media Content. New York : Longman.Sujanto, Agus, Halem Lubis, Taufik Hadi. (1984). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Aksara Baru.Suryabrata, Sumaji. (2003). Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.Thwaites, Tony, Lyod Davis, Warwick Mules. (2009). Introducing Cultural andMedia Studies : Sebuah Pendekatan Semiotik. Terj. Ikramullah Mahyiddin.Yogyakarta : Jalasutra.Waluyo, Herman J. (2002). Apresiasi Puisi. Jakarta : Gramedia.Wade, Carole dan Carol Tavris. (2008). Psikologi. Terj. Benedictine Widyasintadan Darma Juwono. Jakarta : Erlangga.West, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi :Analisis dan Aplikasi. Terj. Maria Natalia Damayanti Maer. Jakarta : PT.Salemba Humanika.Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya.Zoest, Aart Van. (1993). Semiotika : Tentang Tanda, Cara Kerjanya, dan Apayang Kita Lakukan Dengannya. Terj. Ani Soekowati. Jakarta : YayasanSumber Agung.Jurnal :Powell, Esta. 2007. Catharsis in Psychology and Beyond : A Historic Overview.Washington DC : Author.Tesis :Wulandari, Diah. (2010). Analisis Framing : Konstruksi Pemberitaan Politik Ber-Isu Gender. Tesis. Universitas Diponegoro.Artikel :Noguchi, Yuki. (2005). Cyber-Catharsis : Bloggers Use Web Sites as Therapy.http://www.washingtonpost.com/wpdyn/content/article/2005/10/11/AR2005101101781.html. Diakses pada 20Juli 2013.Internet :Anonim. (2013). Kata-kata Mutiara Cinta Terbaik Kahlil Gibran.http://statuzgue.blogspot.com/2013/03/kata-kata-mutiara-cinta-kahlilgibran.html. Diakses 14 Oktober 2013.Anonim. (2013). Pengertian RSS Feed dan Kegunaan.http://prowebpro.com/articles/ pengertian rss feed dan kegunaan html.Diakses pada 2 November 2012.Darwati, Yuli. (2013). Dinamika Kepribadian Menurut Sigmund Freud.http://www.slideshare.net/elmakrufi/dinamika-kepribadian-sigmund-freud.Diakses pada 10 November 2013.Dika, Raditya. Ini Dia Cara Standup Comedian Menemukan Bahan Komedi.http://radityadika.com/ini-dia-cara-standup-comedian-menemukan-bahankomedi,Diakses pada 24 Oktober.Fajar. (2012). Biografi Raditya Dika - Penulis Muda Indonesia. http://kolombiografi.blogspot.com/2012/02/biografi-raditya-dika.html. Diakses pada 18November 2013.Hary, Eka. (2011). Pengertian Blog dan Mengenal Sejarah Blog.http://www.ekahary.com/pengertian-blog-dan-mengenal-sejarah-blog.Diakses pada 25 September 2013.Isharyanto. (2013). Perempuan Dilarang Melucu : Beberapa Makna Humor.http://hiburan.kompasiana.com/humor/2013/05/10/perempuan-dilarangmelucu-beberapa-makna-humor-558883.html. Diakses pada 28 Juli 2013.Ismono, Henry. (2009). Raditya Dika : Semua Berawal dari Kesuksesan "Ngeblog".http://entertainment.kompas.com/read/2009/01/07/10305623/Raditya.Dika.Semua.Berawal.dari.Kesuksesan.Ngeblog. Diakses pada18 November 2013.Janiar, Nia. (2010). Menulislah dan Jangan Bunuh Diri.http://ruangpsikologi.com/menulislah-dan-jangan-bunuh-diri. Diakses pada13 September 2013.Kresna, Arya. (2010). Menatap Kelucuan : Menelaah Opera Van Java.http://aryaningaryakresna.blogspot.com/2010/04/menatap-kelucuanmenelaah-opera-van.html. Diakses pada 18 November 2013.Purwanti, Tenni. (2011). Hari Blogger Nasional, Sejarah dan Perkembangannya.http://tekno.kompas.com/read/2011/10/27/18033547/Hari.Blogger.Nasional.Sejarah.dan.Perkembangannya. Diakses pada 18 November 2013.Rivera, Ryan. “Tanpa tahun”. How Anxiety Can Impair Communication.http://www.calmclinic.com/anxiety/impairs-communication. Diakses pada 2Mei 2013.Tasmil. (2010). Blog Sebagai Media Kampanye Politik.http://tasmil.blogspot.com/2010/03/my-history.html. Diakses pada 27September 2013.Website :www.alexa.comwww.benablog.comwww.blog.bukukita.comwww.poconggg.comwww.radityadika.com
Informasi Covid-19 dan Kecemasan Sosial zefa alinda fitria
Widya Komunika Vol 11 No 1 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.11.1.3685

Abstract

Adanya pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal bulan Januari 2020 ini menyebabkan perubahan yang terjadi di segala bidang kehidupan. Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang pernafasan dan dapat mengakibatkan penderitanya meninggal dunia. Sehingga setiap orang diwajibkan dengan protokoler yang berlaku untuk pencegaham. Protokoler ini dilakukan sejak awal Maret lalu dengan lockdown atau yang familiar disebut dengan #dirumahaja. Hingga saat ini protokoler masih berjalan dengan social distancing, memakai masker, membiasakan diri dengan mencuci tangan, selalu menjaga kebersihan diri, dan membatasi interaksi dengan orang lain. Hal-hal semacam itu membuat seluruh kegiatan dan masyarakat berubah. Terlebih dengan adanya informasi yang tersebar melalui media online / internet. Dalam hal ini, media online digunakan sebagai fasilitas untuk mendapatkan informasi mengenai penyebaran dan segala hal yang berhubungan dengan Covid-19. Informasi Covid-19 tersebar melalui website, sosial media (instagram, facebook, dan twitter), juga grup pada pesan pribadi whatsapp. Informasi tersebut berasal dari sumber yang sangat beragam sehingga tidak dapat diketahui kredibilitas dan akurasinya. Informasi mengenai Covid-19 terdiri dari pesan-pesan yang berisi soal menakutkannya virus ini, cara penyebarannya, pencegahan, maupun dampak yang ditimbulkan. Hal ini pada akhirnya menimbulkan pengguna yang mengakses pesan tersebut mengalami kecemasan dan ketidakpastian dalam menerima pesan. Pengguna media sosial yang membaca informasi Covid-19 secara tidak langsung akan memroses informasi sehingga akan mempengaruhi cara berpikir bahkan tindakannya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pengalaman subjektif individu dalam memahami informasi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berpijak pada studi interpretif dan tradisi fenomenologi dengan menggunakan Elaboration Likehood Theory untuk menjelaskan proses individu dalam memroses informasi. Selain itu, juga menggunakan Anxiety-Uncertainty Management Theory untuk mengetahui kecemasan dan ketidakpastian individu dalam merespon media sosial juga dan juga perubahan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beragam respon individu dalam memroses informasi Covid-19. Individu dengan latar belakang sosial dan pendidikan tinggi cenderung menggunakan sumber internet yang bervariasi seperti website, instagram, dan twitter untuk membandingkan dan tidak serta merta percaya pada satu sumber. Individu dengan latar belakang pendidikan seperti Sarjana dan bekerja pada sebuah institusi perusahaan tidak mengalami kecemasan dalam menerima informasi yang berdampak buruk pada sikap mental. Sementara individu yang tidak bekerja dan berasal dari latar belakang sosial menengah kebawah cenderung mudah mempercayai informasi Covid-19 sehingga berpengaruh pada sikap mental dan ketakutan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Informasi Covid-19 dan Kecemasan Sosial zefa alinda fitria
Widya Komunika Vol 11 No 1 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.11.1.3685

Abstract

Adanya pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal bulan Januari 2020 ini menyebabkan perubahan yang terjadi di segala bidang kehidupan. Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang pernafasan dan dapat mengakibatkan penderitanya meninggal dunia. Sehingga setiap orang diwajibkan dengan protokoler yang berlaku untuk pencegaham. Protokoler ini dilakukan sejak awal Maret lalu dengan lockdown atau yang familiar disebut dengan #dirumahaja. Hingga saat ini protokoler masih berjalan dengan social distancing, memakai masker, membiasakan diri dengan mencuci tangan, selalu menjaga kebersihan diri, dan membatasi interaksi dengan orang lain. Hal-hal semacam itu membuat seluruh kegiatan dan masyarakat berubah. Terlebih dengan adanya informasi yang tersebar melalui media online / internet. Dalam hal ini, media online digunakan sebagai fasilitas untuk mendapatkan informasi mengenai penyebaran dan segala hal yang berhubungan dengan Covid-19. Informasi Covid-19 tersebar melalui website, sosial media (instagram, facebook, dan twitter), juga grup pada pesan pribadi whatsapp. Informasi tersebut berasal dari sumber yang sangat beragam sehingga tidak dapat diketahui kredibilitas dan akurasinya. Informasi mengenai Covid-19 terdiri dari pesan-pesan yang berisi soal menakutkannya virus ini, cara penyebarannya, pencegahan, maupun dampak yang ditimbulkan. Hal ini pada akhirnya menimbulkan pengguna yang mengakses pesan tersebut mengalami kecemasan dan ketidakpastian dalam menerima pesan. Pengguna media sosial yang membaca informasi Covid-19 secara tidak langsung akan memroses informasi sehingga akan mempengaruhi cara berpikir bahkan tindakannya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pengalaman subjektif individu dalam memahami informasi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berpijak pada studi interpretif dan tradisi fenomenologi dengan menggunakan Elaboration Likehood Theory untuk menjelaskan proses individu dalam memroses informasi. Selain itu, juga menggunakan Anxiety-Uncertainty Management Theory untuk mengetahui kecemasan dan ketidakpastian individu dalam merespon media sosial juga dan juga perubahan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beragam respon individu dalam memroses informasi Covid-19. Individu dengan latar belakang sosial dan pendidikan tinggi cenderung menggunakan sumber internet yang bervariasi seperti website, instagram, dan twitter untuk membandingkan dan tidak serta merta percaya pada satu sumber. Individu dengan latar belakang pendidikan seperti Sarjana dan bekerja pada sebuah institusi perusahaan tidak mengalami kecemasan dalam menerima informasi yang berdampak buruk pada sikap mental. Sementara individu yang tidak bekerja dan berasal dari latar belakang sosial menengah kebawah cenderung mudah mempercayai informasi Covid-19 sehingga berpengaruh pada sikap mental dan ketakutan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.