Mochamad Yunus Fitriady
Politeknik Negeri Media Kreatif, Jalan Srengseh Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS PLAN PENGEMBANGAN USAHA BERBANTUAN KOMPUTER BAGI PERCETAKAN SKALA KECIL DI TANGERANG SELATAN Fitriady, Mochamad Yunus; Ponadi, Ponadi
Ekonomi & Bisnis Vol 18, No 1 (2019): JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 18 NO 1 JUNI 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/eb.v18i1.3250

Abstract

Bisnis plan atau perencanaan usaha sangat penting bagi wirausaha dalam memulai maupun mengembangkan bisnis seorang wirausaha, jika rencana usaha tersebut dibuat secara irasional, tidak cepat dan tepat sasaran, maka diduga kuat dalam pelaksanaan usahanya akan tertinggal bahkan gagal dalam persaingan bisnis yang semakin kompleks pada era MEA saat ini.Khalayak sasaran/mitra kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah merupakan wirausaha percetakan berskala kecil, yaitu: mitra ke-1 CV. Eka Mulia Jati Production (EMJ Production) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, alamat perusahaan di jalan W.R. Supratman No.40 Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, sedangkan mitra ke-2 adalah UD. Alief Jaya Finishing yang berdomisili di Jalan Mawar No. 9, Ciputat, Tangerang Selatan.Permasalahan  mitra yang bersifat urgent yang harus diberikan solusinya adalah: 1). Khalayak sasaran/mitra dalam pembuatan bisnis plan sebagian besar dalam penilaian maupun pengambilan keputusannya secara irasional. 2). Khalayak sasaran/mitra tidak dapat membuat bisnis plan pengembangan usaha secara rasional, efektif dan efisien. dan 3). Khalayak sasaran/mitra belum menerapkan bantuan komputer, program  descriptive statistic dan penyajian tabel menggunakan program microsoft office excel minimal tahun 2007 sebagai alat bantu pengambilan keputusan bisnis plan pengembangan usaha. Metode pendekatan dan penyelesaian yang akan dilakukan adalah upaya pemberian solusi yang ditawarkan dengan beberapa metode, yaitu: 1). Urun rembug, yaitu: pertemuan bernuansa kekeluargaan untuk memahami secara rinci kondisi, kebutuhan dan potensi mitra. 2). Dikusi terarah (Focused Group Discussion-FGD) untuk memberikan pemahaman kepada mitra tentang orientasi solusi yang diberikan. 3). Pelatihan: kegiatan pembelajaran untuk meningkatan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan pemanfaatan descriptive statistic dan tabel menggunakan program excel sebagai alat manajemen dalam rangka penilaian untuk pengambilan keputusan rasional pada bisnis plan 4). Jangka waktu: 8 bulan masa pelatihan. pembelajaran, pembinaan, pendampingan, pembimbingan maupun praktek, evaluasi dan review hingga mitra dapat megumpulkan, mengolah, dan membuat penyajian data baik secara tabel dan descriptive statistic pada program excel minimal tahun 2007, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis plan pengembangan usaha yang berdampak berdampak kepada peningkatan pendapatan bisnis dan daya saing produk.Melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini luaran/keluaran yang diharapkan, adalah khalayak sasaran/mitra dapat membuat bisnis plan pengembangan usaha secara rasional, efektif dan efisien.
ANALISIS PELUANG PASAR UNTUK MENGEMBANGKAN PRODUK OLAHAN JAMUR MERANG DI JAWA TIMUR Fitriady, Mochamad Yunus
Ekonomi & Bisnis Vol 10, No 1 (2011): Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/eb.v10i1.467

Abstract

Abstrak Pengelola usaha produk olahan jamur merang yang masih tergolong baru tentu akan kesulitan beroperasi dalam pasar yang luas. Pemilihan lokasi pemasaran yang tepat dan potensial adalah langkah awal bagi manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pasar yang paling potensial produk olahan jamur merang di Provinsi Jawa Timur. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan analisis data tabulasi dan analisis penilaian “factor rating”. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peluang pasar yang paling potensial adalah dengan total nilai tertinggi sebesar 8.600, adalah Kabupaten Jember, kemudian dikuti dengan total nilai 8.350, yakni Kabupaten Malang. Pertimbangan keputusan antara pertama dan kedua, tidak harus pertama yang didahulukan, tetapi tidak menutup kemungkinan Kabupaten Malang yang mendekati pasar potensial juga mendapat perhatian yang lebih dari pihak pengelola usaha produk olahan jamur merang. Kata Kunci : Peluang Pasar, Pasar Potensial
PELATIHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS PLAN PENGEMBANGAN USAHA BERBANTUAN KOMPUTER BAGI PERCETAKAN SKALA KECIL DI TANGERANG SELATAN Fitriady, Mochamad Yunus; Ponadi, Ponadi
Ekonomi & Bisnis Vol 18 No 1 (2019): JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 18 NO 1 JUNI 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/eb.v18i1.3250

Abstract

Bisnis plan atau perencanaan usaha sangat penting bagi wirausaha dalam memulai maupun mengembangkan bisnis seorang wirausaha, jika rencana usaha tersebut dibuat secara irasional, tidak cepat dan tepat sasaran, maka diduga kuat dalam pelaksanaan usahanya akan tertinggal bahkan gagal dalam persaingan bisnis yang semakin kompleks pada era MEA saat ini.Khalayak sasaran/mitra kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah merupakan wirausaha percetakan berskala kecil, yaitu: mitra ke-1 CV. Eka Mulia Jati Production (EMJ Production) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, alamat perusahaan di jalan W.R. Supratman No.40 Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, sedangkan mitra ke-2 adalah UD. Alief Jaya Finishing yang berdomisili di Jalan Mawar No. 9, Ciputat, Tangerang Selatan.Permasalahan  mitra yang bersifat urgent yang harus diberikan solusinya adalah: 1). Khalayak sasaran/mitra dalam pembuatan bisnis plan sebagian besar dalam penilaian maupun pengambilan keputusannya secara irasional. 2). Khalayak sasaran/mitra tidak dapat membuat bisnis plan pengembangan usaha secara rasional, efektif dan efisien. dan 3). Khalayak sasaran/mitra belum menerapkan bantuan komputer, program  descriptive statistic dan penyajian tabel menggunakan program microsoft office excel minimal tahun 2007 sebagai alat bantu pengambilan keputusan bisnis plan pengembangan usaha. Metode pendekatan dan penyelesaian yang akan dilakukan adalah upaya pemberian solusi yang ditawarkan dengan beberapa metode, yaitu: 1). Urun rembug, yaitu: pertemuan bernuansa kekeluargaan untuk memahami secara rinci kondisi, kebutuhan dan potensi mitra. 2). Dikusi terarah (Focused Group Discussion-FGD) untuk memberikan pemahaman kepada mitra tentang orientasi solusi yang diberikan. 3). Pelatihan: kegiatan pembelajaran untuk meningkatan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan pemanfaatan descriptive statistic dan tabel menggunakan program excel sebagai alat manajemen dalam rangka penilaian untuk pengambilan keputusan rasional pada bisnis plan 4). Jangka waktu: 8 bulan masa pelatihan. pembelajaran, pembinaan, pendampingan, pembimbingan maupun praktek, evaluasi dan review hingga mitra dapat megumpulkan, mengolah, dan membuat penyajian data baik secara tabel dan descriptive statistic pada program excel minimal tahun 2007, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis plan pengembangan usaha yang berdampak berdampak kepada peningkatan pendapatan bisnis dan daya saing produk.Melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini luaran/keluaran yang diharapkan, adalah khalayak sasaran/mitra dapat membuat bisnis plan pengembangan usaha secara rasional, efektif dan efisien.
PELATIHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS PLAN PENGEMBANGAN USAHA BERBANTUAN KOMPUTER BAGI PERCETAKAN SKALA KECIL DI TANGERANG SELATAN Mochamad Yunus Fitriady; Ponadi Ponadi
Jurnal Manajemen Kompeten Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Manajemen Kompeten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rahmaniyah Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.237 KB) | DOI: 10.51877/mnjm.v2i1.71

Abstract

Bisnis plan atau perencanaan usaha sangat penting bagi wirausaha dalam memulai maupun mengembangkan bisnis seorang wirausaha, jika rencana usaha tersebut dibuat secara irasional, tidak cepat dan tepat sasaran, maka diduga kuat dalam pelaksanaan usahanya akan tertinggal bahkan gagal dalam persaingan bisnis yang semakin kompleks pada era MEA saat ini.Khalayak sasaran/mitra kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah merupakan wirausaha percetakan berskala kecil, yaitu: mitra ke-1 CV. EkaMulia Jati Production (EMJ Production) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, alamat perusahaan di jalan W.R. Supratman No.40 Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, sedangkan mitra ke-2 adalah UD. Alief Jaya Finishing yang berdomisili di Jalan Mawar No. 9, Ciputat, Tangerang Selatan.Permasalahan mitra yang bersifat urgent yang harus diberikan solusinya adalah: 1). Khalayak sasaran/mitra dalam pembuatan bisnis plan sebagian besardalam penilaian maupun pengambilan keputusannya secara irasional. 2). Khalayak sasaran/mitra tidak dapat membuat bisnis plan pengembangan usahasecara rasional, efektif dan efisien. dan 3). Khalayak sasaran/mitra belum menerapkan bantuan komputer, program descriptive statistic dan penyajian tabelmenggunakan program microsoft office excel minimal tahun 2007 sebagai alat bantu pengambilan keputusan bisnis plan pengembangan usaha.Metode pendekatan dan penyelesaian yang akan dilakukan adalah upaya pemberian solusi yang ditawarkan dengan beberapa metode, yaitu: 1). Urunrembug, yaitu: pertemuan bernuansa kekeluargaan untuk memahami secara rinci kondisi, kebutuhan dan potensi mitra. 2). Dikusi terarah (Focused GroupDiscussion-FGD) untuk memberikan pemahaman kepada mitra tentang orientasi solusi yang diberikan. 3). Pelatihan: kegiatan pembelajaran untuk meningkatan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan pemanfaatan descriptive statistic dan tabel menggunakan program excel sebagai alat manajemen dalam rangka penilaian untuk pengambilan keputusan rasional pada bisnis plan 4). Jangka waktu: 8 bulan masa pelatihan. pembelajaran, pembinaan, pendampingan, pembimbingan maupun praktek, evaluasi dan review hingga mitra dapat megumpulkan, mengolah, dan membuat penyajian data baik secara tabel dan descriptive statistic pada program excel minimal tahun 2007, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis plan pengembangan usaha yang berdampak kepada peningkatan pendapatan bisnis dan daya saing produk. Melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini luaran/keluaran yangdiharapkan, adalah khalayak sasaran/mitra dapat membuat bisnis plan pengembangan usaha secara rasional, efektif dan efisien.
PENENTUAN PRIORITAS DALAM PENERAPAN SISTEM MUTU PADA PROSES PENGOLAHAN TEH DENGAN METODE SISTEM PAKAR Mochamad Yunus Fitriady
Ekonomi & Bisnis Vol 10 No 2 (2011): Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/eb.v10i2.451

Abstract

Abstrak Kajian penerapan ISO 9001:2000 dilakukan berdasarkan penilaian pihak manajemen terkait, hal ini akan menunjukkan tingkat penerapan standar mutu tersebut dan akan diketahui usulan pembenahan yang perlu dilakukan. Dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, tingkat kesiapan Usaha Perkebunan termasuk kedalam kategori Sedang (Fair). Hal ini berarti beberapa elemen sistem perusahaan telah sesuai dengan standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Namun demikian masih ada bagian yang penting dari sistem mutu perusahaan yang belum sesuai dengan standar tersebut atau bahkan tidak ada sama sekali. Upaya pembenahan terhadap elemen-elemen yang dinilai belum sesuai dapat ditempuh melalui bimbingan dan pelayanan para spesialis pelatihan dan konsultan ISO 9001:2000. Klausul Sistem Manajemen Mutu memiliki nilai perbandingan yang lebih tinggi dibandingkan dengan klausul lain, sehingga klausul ini menempati prioritas utama untuk diimplementasikan. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh aktivitas akan bertumpu pada klausul Sistem Manajemen Mutu mengingat seluruh aktivitas penjagaan mutu akan berjalan sebagaimana mestinya apabila sistem mutunya sudah sangat jelas. Klausul Pengukuran, Analisis dan Peningkatan menempati peringkat paling akhir dalam hal kepentingannya. Namun demikian harus diingat bahwa peringkat terbawah bukan berarti tidak penting dalam keseluruhan sistem mutu ISO 9001:2000, dimana implementasi klausul ini juga merupakan klausul yang penting karena aktivitas pengukuran, analisis dan peningkatan sangat diperlukan sebagai umpan balik. Terkait klausul ini, penerapan teknik-teknik statistik perlu ditingkatkan untuk dapat mengetahui batas toleransi penerimaan produk atau proses (Upper Control Limit dan Lower Control Limit), sehingga akan mampu menunjukkan kemampuan proses dan menjangkau karakteristik produk yang spesifik. KEY WORDS: Penentuan Prioritas, Penerapan Sistem Mutu, Proses Pengolahan Teh, Metode Sistem Pakar
ANALISIS PELUANG PASAR UNTUK MENGEMBANGKAN PRODUK OLAHAN JAMUR MERANG DI JAWA TIMUR Mochamad Yunus Fitriady
Ekonomi & Bisnis Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/eb.v10i1.467

Abstract

Abstrak Pengelola usaha produk olahan jamur merang yang masih tergolong baru tentu akan kesulitan beroperasi dalam pasar yang luas. Pemilihan lokasi pemasaran yang tepat dan potensial adalah langkah awal bagi manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pasar yang paling potensial produk olahan jamur merang di Provinsi Jawa Timur. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan analisis data tabulasi dan analisis penilaian “factor rating”. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peluang pasar yang paling potensial adalah dengan total nilai tertinggi sebesar 8.600, adalah Kabupaten Jember, kemudian dikuti dengan total nilai 8.350, yakni Kabupaten Malang. Pertimbangan keputusan antara pertama dan kedua, tidak harus pertama yang didahulukan, tetapi tidak menutup kemungkinan Kabupaten Malang yang mendekati pasar potensial juga mendapat perhatian yang lebih dari pihak pengelola usaha produk olahan jamur merang. Kata Kunci : Peluang Pasar, Pasar Potensial