Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED LEARNING (KELAS TERBALIK) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BAHASA INGGRIS MAHASISWA PGSD DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Puji Hariati; Nurul Husnah Harahap; Mery Silalahi
Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/mutiara pendidik.v6i2.2299

Abstract

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan dalam pengajaran dan praktik pembelajaran bahasa asing di Indonesia, khususnya pada pembelajaran bahasa Inggris. Pengajaran atau penyampaian materi pelajaran yang seyogyanya dilakukan oleh dosen di dalam kelas kini dapat dilakukan di luar kelas oleh karena adanya teknologi. Teknologi sudah menjadi bagian yang penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penggunaan teknologi dalam pengajaran dianggap efektif mempermudah dosen dalam menyampaikan materi pembelajaran dan juga mempermudah mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan. Lebih dari itu, teknologi juga mampu menciptakan peluang besar bagi setiap orang untuk mengembangkan diri melalui ilmu pengetahuan yang dapat diakses setiap saat, kapanpun dan dimanapun. Hal inilah yang menjadi alasan bagi para pendidik menciptakan model pembelajaran berbasis teknologi, terlebih dalam masa pandemi Covid-19. Pemanfaatan teknologi yang tepat dalam proses pembelajaran dirasa mampu meningkatkan kualitas ilmu yang dimiliki mahasiswa menjadi lebih baik. Teknologi telah mengubah wajah pendidikan, buktinya saat ini kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online. Walau demikian, mahasiswa dalam proses pembelajarannya masih sangat membutuhkan dosen yang mengajar secara langsung di dalam kelas sebagai pemberi ilmu pengetahuan dan motivasi untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Menyadari kenyataan ini, maka para pendidik mencoba memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran dengan tetap mempertahankan tatap muka antara dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas melalui model pembelajaran flipped learning. Flipped learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi berupa video dengan tetap mempertahankan tatap muka antara dosen dan mahasiswa di dalam kelas. Flipped learning juga dikenal dengan istilah kelas terbalik dikarenakan mahasiswa dituntut untuk lebih aktif melakukan penyelidikan di rumah terhadap permasalahan yang ditemukan dalam setiap materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Mahasiswa juga diperkenankan untuk merekam video dosen yang sedang menyampaikan materi pelajaran, dan selanjutnya hasil rekaman video tersebut akan ditonton dirumah untuk diamati dan dianalisis sendiri. Dengan flipped learning mahasiswa diharapkan bisa lebih sering menerima paparan bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan. Paparan bahasa Inggris secara lisan dapat dilihat dan didengarkan secara berulang-ulang lewat video yang direkam. Paparan secara lisan bahasa Inggris tersebut selanjutnya dapat dituliskan kembali menjadi teks tertulis, sehingga secara tidak langsung kompetensi mendengar (listening) dan menulis (writing) mahasiswa menjadi semakin terasah. Seluruh kegiatan melihat dan mendengar video serta menulis teks bahasa Inggris tersebut dilakukan di rumah. Hal ini dapat membuat mahasiswa menjadi lebih leluasa bereksperimen di rumah karena tidak perlu malu jika salah. Adapun hal-hal yang nantinya kurang dipahami oleh mahasiswa dari video tersebut, selanjutnya dapat disampaikan kepada dosen pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, flipped learning diyakini sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman membaca mahasiswa terhadap teks bahasa Inggris.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED LEARNING (KELAS TERBALIK) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BAHASA INGGRIS MAHASISWA PGSD DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Puji Hariati; Nurul Husnah Harahap; Mery Silalahi
Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/mutiarapendidik.v6i2.2299

Abstract

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan dalam pengajaran dan praktik pembelajaran bahasa asing di Indonesia, khususnya pada pembelajaran bahasa Inggris. Pengajaran atau penyampaian materi pelajaran yang seyogyanya dilakukan oleh dosen di dalam kelas kini dapat dilakukan di luar kelas oleh karena adanya teknologi. Teknologi sudah menjadi bagian yang penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penggunaan teknologi dalam pengajaran dianggap efektif mempermudah dosen dalam menyampaikan materi pembelajaran dan juga mempermudah mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan. Lebih dari itu, teknologi juga mampu menciptakan peluang besar bagi setiap orang untuk mengembangkan diri melalui ilmu pengetahuan yang dapat diakses setiap saat, kapanpun dan dimanapun. Hal inilah yang menjadi alasan bagi para pendidik menciptakan model pembelajaran berbasis teknologi, terlebih dalam masa pandemi Covid-19. Pemanfaatan teknologi yang tepat dalam proses pembelajaran dirasa mampu meningkatkan kualitas ilmu yang dimiliki mahasiswa menjadi lebih baik. Teknologi telah mengubah wajah pendidikan, buktinya saat ini kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online. Walau demikian, mahasiswa dalam proses pembelajarannya masih sangat membutuhkan dosen yang mengajar secara langsung di dalam kelas sebagai pemberi ilmu pengetahuan dan motivasi untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Menyadari kenyataan ini, maka para pendidik mencoba memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran dengan tetap mempertahankan tatap muka antara dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas melalui model pembelajaran flipped learning. Flipped learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi berupa video dengan tetap mempertahankan tatap muka antara dosen dan mahasiswa di dalam kelas. Flipped learning juga dikenal dengan istilah kelas terbalik dikarenakan mahasiswa dituntut untuk lebih aktif melakukan penyelidikan di rumah terhadap permasalahan yang ditemukan dalam setiap materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Mahasiswa juga diperkenankan untuk merekam video dosen yang sedang menyampaikan materi pelajaran, dan selanjutnya hasil rekaman video tersebut akan ditonton dirumah untuk diamati dan dianalisis sendiri. Dengan flipped learning mahasiswa diharapkan bisa lebih sering menerima paparan bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan. Paparan bahasa Inggris secara lisan dapat dilihat dan didengarkan secara berulang-ulang lewat video yang direkam. Paparan secara lisan bahasa Inggris tersebut selanjutnya dapat dituliskan kembali menjadi teks tertulis, sehingga secara tidak langsung kompetensi mendengar (listening) dan menulis (writing) mahasiswa menjadi semakin terasah. Seluruh kegiatan melihat dan mendengar video serta menulis teks bahasa Inggris tersebut dilakukan di rumah. Hal ini dapat membuat mahasiswa menjadi lebih leluasa bereksperimen di rumah karena tidak perlu malu jika salah. Adapun hal-hal yang nantinya kurang dipahami oleh mahasiswa dari video tersebut, selanjutnya dapat disampaikan kepada dosen pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, flipped learning diyakini sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman membaca mahasiswa terhadap teks bahasa Inggris.
CONJUNCTION OF POLITICAL COLUMN OF THE JAKARTA POST Nurul Husnah Harahap; Dwi Pebrina Sinaga; Marlina br Tampubolon
Jurnal Scientia Vol. 12 No. 01 (2023): Education, Sosial science and Planning technique
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study deals with the use of conjunctions in political column of The Jakarta Post. The objectives of the study were to find out the types of conjunction was used in the political column of The Jakarta Post and to find out the most dominant conjunction used in the political column of The Jakarta Post. A library research was conducted to analyze the use of conjunctions. The data were analyzed by applying descriptive qualitative design. The data of the study covers 14 texts of seven editions published on every week for seven weeks from 23rd June 2014 until 10th August 2014 in political column of The Jakarta Post. Techniques for collecting data were selecting the text from the political column, reading the sentences accurately and underlying the conjunctions in each sentences of the political column. Techniques for analyzing data were identifying the types of conjunction, determining the sentences into the types of conjunction and counting the most dominant types of conjunction in the political column of The Jakarta Post. There were three types of conjunctions, they are (1) Coordinating Conjunction, (2) Subordinating Conjunction and (3) Correlative Conjunction. There were 251 sentences in the texts. Types of conjunction were found that coordinating was 260 (57%), subordinating was 182 (40%) and correlative was 13 (3%). The most dominant types of conjunction was coordinating 260 (57%) from the total of conjunction occurrences of seven publications in the political column of The Jakarta Post.
PEMBINAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER DAYA AIR SUMATERA II PROV. SUMATERA UTARA SUNGAI PANTAI II DI LINGKUNGAN PKL MASHYUR, KECAMATAN MEDAN JOHOR Lasrida Sigalingging; Dinaria br. Sembiring; Nurul Husnah Harahap; Evi Syuriani; Maslan Sihombing; Masriani Mery Rosmida Silalahi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat METHABDI Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat METHABDI
Publisher : Universitas Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.831 KB) | DOI: 10.46880/methabdi.Vol1No2.pp102-107

Abstract

Community Service aims to foster the society on the advantages of the information technology in the Implementation of Water Resources Network Sumatera II Province of North Sumatera Sungai Pantai II in the society of the people in Lingkungan PKL Mashyur, Kecamatan Medan Johor. The community service is to socialize and to empower the people of the area to get knowledge and skill in using the media of technology of information in public service of how to get the public service fast, right and simple. This nurturing is related to the condition of the information service to the society on how to build the information comes at the right time, the right place to the right target and right usage more in the situation of pandemic Covid 19 today. The use of computers in society is quite affected more by the attitude of the people as users. The community that will be trained are the people who live in the Environment of PKL Mashyur, Kecamatan Medan Johor, of the total of 25 people whose livelihoods area as farmers and farm laborers. The availability of adequate academics in giving lectures about the use of technology of information in the program of study Computerization of accounting of AMIK MEDICOM, the enthusiasm of the participants, the support of the Village Head and the Head of the Environment for the implementation of activities and funds supported by AMIK MEDICOM are the supporting factors of the implementation of this activities. The problem came when the time used to give the learning and coaching is too much limited. This training will give benefits to the participants, they are to enable the society to understand and to develop their skill in using the technology of information as a medium to get the right information at the right time, for the right use and target.