Wakhit Hasim
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TRADISI HAUL DI PESANTREN (KAJIAN ATAS PERUBAHAN-PERUBAHAN PRAKTIK HAUL DAN KONSEP YANG MENDASARINYA DI BUNTET PESANTREN, KECAMATAN ASTANAJAPURA KABUPATEN CIREBON TAHUN 2000-2019) Maknunah -; Wakhit Hasim
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.928 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i2.5662

Abstract

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang memiliki berbagai macam budaya dan tradisi. Selain tradisi keilmuan dan sufistik, pesantren juga memiliki kultur yang khas. Salah satu ciri khas tradisi pesantren yang dianggap sakral dan dilaksanakan dalam rangkaian tahlil, pengajian dan sedekah adalah haul. Seiring dengan perkembangan zaman, haul di Buntet Pesantren mengalami perubahan dan perkembangan baik dalam tata cara maupun konsep yang mendasarinya. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perubahan praktik haul di Pesantren Buntet Cirebon dari waktu ke waktu dan bagaimana konsep yang mendasari perubahan praktik haul itu terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang merupakan sebuah metode yang menjelaskan dan mengungkap makna konsep dan pengalaman, terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan praktik haul yang terjadi di Buntet Pesantren dan konsep apa yang mendasarinya. Sementara itu, landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi pengetahuan Emile Durkheim yang hasilnya menunjukkan bahwa praktikpraktik haul yang terjadi dari tahun ke tahun semakin berkembang dalam hal cara pelaksanaannya. Dimana sebelumnya, haul dianggap sebagai sesuatu yang sakral dan bersifat ukhrawi. Akan tetapi seiring perkembangan zaman dan globalisasi, sakralitas haul menjadi tergeser dan bersifat biasa saja bahkan cenderung bersifat duniawi.
BIAS GENDER DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN BUNTET DAN KEBON JAMBU BABAKAN CIWARINGIN CIREBON (Studi Kritis Fenomenologis Budaya Patriakhi) Uyunul Ilmi; Wakhit Hasim
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.023 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i2.5669

Abstract

Penelitian ini berkaitan dengan isi dan implementasi kurikulum pendidikan di Pesantren Buntet Kebon Jambu Babakan Ciwaringin Cirebon. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (penelitian lapangan) dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang meliputi reduksi, penyajian data (penyajian data), dan verifikasi (penarikan kesimpulan). Dasar teoretis yang digunakan oleh penulis adalah teori ketidakadilan gender Mansour Fakih, yaitu subordinasi, marginalisasi, stereotip, kekerasan, dan beban ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  ada bias gender, ini dapat dilihat dari komponen kurikulum yang memiliki empat jenis, yaitu tujuan, isi, strategi, dan evaluasi. Penulis menemukan tiga aspek bias gender dalam implementasi kurikulum pendidikan di pesantren Buntet dan Kebon Jambu.
EPISTEMOLOGI PEMIKIRAN ABU BAKAR MUHAMMAD BIN ZAKARIA AL-RAZI TENTANG KENABIAN Ramadhan Adi Putra; Wakhit Hasim
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.797 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i2.5676

Abstract

Menurut al-Razi, ada tiga sumber pengetahuan, yaitu; logika, tradisi para pendahulu dan naluri yang membimbing manusia tanpa perlu banyak berpikir. Berdasarkan ketiga sumber pengetahuan ini, maka ukuran kebenaran yang dipegang oleh al-Razi lebih dekat dengan apa yang dipegang dalam pandangan modern sebagai seorang yang positif. Karena, kecenderungannya pada hal-hal mengenai eksperimen seperti yang dijelaskan dalam buku alHawi. Dia mengakui bahwa nubuat adalah karunia dari Tuhan, tetapi potensi untuk setiap pikiran manusia adalah sama. Jadi, tidak ada yang bisa mengklaim bahwa ia diberkati dengan kecerdasan tinggi sejak lahir termasuk seorang Nabi. Untuk alasan ini, itu tidak benar dan dapat dibenarkan pandangan yang menyatakan bahwa al-Razi adalah ateis atau mulhid (bidat), karena sebenarnya dia adalah seorang pemikir bebas.
MITOS RELIGIUS YANG TERDAPAT DALAM IKLAN SARUNG MANGGA VERSI MENCARI CALON MENANTU Lazuardi Fajri Sihrien Ahady; Wakhit Hasim
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.917 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i2.5710

Abstract

Seperti iklan lainnya, versi iklan sarung Mangga mencari calon menantu, menyimpan ideologi tertentu yang digunakan untuk menarik konsumen. Di mana dalam iklan ini ada tanda, petanda dan penanda yang sangat menarik untuk dipelajari. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan karena mengacu pada sumber perpustakaan. Studi ini menggunakan teori analisis mitos semiotik Roland Barthes dan analisis ideologis Louis Althusser. Penelitian ini menjelaskan bahwa versi Sarung Mangga Mencari Calon Menantu memasukkan mitos yang sudah ada di masyarakat, yaitu mitos agama yang ditanamkan dalam produk komoditas, yaitu sarung. Mitos agama yang terkandung dalam iklan terdiri dari banyak tanda dalam iklan yang saling berkelanjutan, yaitu stereotip dalam lajang, dominasi patriarki dan religiusitas dalam sebuah sarung. Ideologi ini direpresentasikan dalam mitos yang melekat pada tanda-tanda dalam iklan dalam bentuk verbal dan nonverbal.