Lutfi Lutfia Lutfin
Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBON Lutfi Lutfia Lutfin
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.749 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4513

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang ada di pesantren desa Mertapada Kulon. Tabarrukan merupakan salah satu ciri khas tradisi pesantren, yang dijadikan sebagai salah satu alat untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat, tabarrukan yang berada di desa ini juga merupakan bagian dari tindakan sosial. Masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana bentuk-bentuk tabarrukan yang ada di pesantren; (2) Bagaimana dinamika tabarrukan di pesantren terjadi.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang terjadi di masyarakat pesantren. Teknik dan metode penggalian data yang digunakan ialah; pengamatan (observasi) dan wawancara mendalam (interview). Hasil data yang telah terkumpul, kemudian dideskripsikan dan dianalisa. Sedangkan, landasan teori yang digunakan adalah konsep kharisma Max Weber. Pada sisi lain, peneliti mencoba memahami bagaimana para pelaku tabarrukan memahami kondisi tradisi tabarrukan dulu dengan sekarang, kebiasaan-kebiasaan, norma, hubungan sosial, dan relasi yang di bentuk para pelaku tabarrukan.Dari penelitian ini, diperoleh hasil penelitain bahwa dinamika tabarrukan yang ada di masyarakat pesantren terjadi di seluruh lapisan yang ada di masyarakat, saat ini masyarakat sudah berubah, dan mengikuti perkembangan zaman, baik itu kiai, santri, maupun masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan tersebut karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi, karena kurangnya kesadaran diri dari dalam diri masing-masing kelompok yang saat ini disibukkan dengan aktivitas dan kesibukannya sendiri. Sedangkan faktor eksternal terjadi, karena masyarakat kini telah mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, dan banyaknya budaya luar yang masuk melalui perkembangan zaman, pernikahan, maupun pendidikan yang dapat merubah pola pikir serta kebiasaan masyarakat. Dulu, pesantren dan kiai dijadikan sebagai kiblat untuk masyarakat belajar, dan memahami aktivitas sehari-hari, baik aktivitas sosial maupun aktivitas agama. Norma dan pola kehidupan yang ada di masyarakat dulu sangat bergantung pada apa yang diajarkan di pesantren. Berbeda dengan sekarang, norma dan pola kehidupan masyarakat sangat bergantung pada kecerdasan, dan kesadaran masyarakat itu sendiri, baik dalam mengolah maupun memandang setiap dan dan informasi.Kata Kunci: Dinamika, Tabarrukan, Masyarakat PesantrenABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang ada di pesantren desa Mertapada Kulon. Tabarrukan merupakan salah satu ciri khas tradisi pesantren, yang dijadikan sebagai salah satu alat untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat, tabarrukan yang berada di desa ini juga merupakan bagian dari tindakan sosial. Masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana bentuk-bentuk tabarrukan yang ada di pesantren; (2) Bagaimana dinamika tabarrukan di pesantren terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang terjadi di masyarakat pesantren. Teknik dan metode penggalian data yang digunakan ialah; pengamatan (observasi) dan wawancara mendalam (interview). Hasil data yang telah terkumpul, kemudian dideskripsikan dan dianalisa. Sedangkan, landasan teori yang digunakan adalah konsep kharisma Max Weber. Pada sisi lain, peneliti mencoba memahami bagaimana para pelaku tabarrukan memahami kondisi tradisi tabarrukan dulu dengan sekarang, kebiasaan-kebiasaan, norma, hubungan sosial, dan relasi yang di bentuk para pelaku tabarrukan. Dari penelitain ini, diperoleh hasil penelitain bahwa dinamika tabarrukan yang ada di masyarakat pesantren terjadi di seluruh lapisan yang ada di masyarakat, saat ini masyarakat sudah berubah, san mengikuti perkembangan zaman, baik itu kiai, santri, maupun masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan tersebut karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi, karena kurangnya kesadaran diri dari dalam diri masing-masing kelompok yang saat ini disibukkan dengan aktivitas dan kesibukannya sendiri. Sedangkan faktor eksternal terjadi, karena masyarakat kini telah mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, dan banyaknya budaya luar yang masuk melalui perkembangan zaman, pernikahan, maupun pendidikan yang dapat merubah pola pikir serta kebiasaan masyarakat. Dulu, pesantren dan kiai dijadikan sebagai kiblat untuk masyarakat belajar, dan memahami aktivitas sehari-hari, baik aktivitas sosial maupun aktivitas agama. Norma dan pola kehidupan yang ada di masyarakat dulu sangat bergantung pada apa yang diajarkan di pesantren. Berbeda dengan sekarang, norma dan pola kehidupan masyarakat sangat bergantung pada kecerdasan, dan kesadaran masyarakat itu sendiri, baik dalam mengolah maupun memandang setiap dan dan informasi.Kata Kunci: Dinamika, Tabarrukan, Masyarakat Pesantren