Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Dari Perakaran Tanaman Pertanian Eka Sukmawaty; Hafsan H; Asriani A
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v4i1.1115

Abstract

Micorrhyza arbuscula fungi is one of endomicorrhyza group with hiphae stucture called arbuscule. Micorrhyza fungi able to associate with various plants include crop plant. This research aim to know the genus of micorrhyza arbuscule fungi on crop plants root and to know micorrhyza structure on it. The result showed that the highest diversity of micorrhyza was found on potato root, then on strawberry root and the last on tomato root. There are 16 genus was found, they are 11 genus Glomus, 4 genus Acaulospora and 1 genus Ambispora. The arbuscule and vesicle structure was also observed.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI AKTIVITAS AMILOGLUKOSIDASE DARI KAPANG ASAL LIMBAH CAIR TAPIOKA Hafsan Hafsan; Maslan Maslan; Eka Sukmawaty
Teknosains Vol 15 No 1 (2021): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v15i1.18463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan isolat kapang dari limbah cair tapioka yang memiliki aktivitas amilolitik dan amiloglikosidase yang dihasilkan kapang tersebut. Parameter penelitian ini adalah indeks amilolitik isolat kapang dengan menggunakan metode pati agar, dan aktivitas amiloglukosidase yang dilakukan dengan metode Somogyi pada suhu dan pH yang ditentukan. Isolat dan aktivitas amiloglukosidase dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada limbah cair tapioka berhasil diisolasi kapang penghidrolisis pati sekaligus penghasil amiloglukosidase yang diidentifikasi sebagai Rhizopus oryzae, Aspergillus oryzae, A. niger dan Penicillium sp. Aktivitas amiloglukosidase dari keempat isolat memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktivitas tertinggi dihasilkan oleh A. niger dengan pertumbuhan optimum pada suhu 45oC dan eksponen ion hidrogen 4,0; R. oryzae optimum pada suhu 40oC dengan pH 4,5 sedangkan A. oryzae optimum pada suhu 40oC dengan pH 4,0 dan Penicillium sp. yang optimum pada suhu 45oC dengan dua pH optimum yaitu 4,5 dan 5,5.
PENAMBATAN MOLEKULER SENYAWA CENDAWAN ENDOFIT Trichoderma sp. SEBAGAI INHIBITOR PROTEIN LOW DENSITY LIPOPROTEIN, ENZIM LANASTEROL 14 DEMETILASE DAN LIPASE YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM DERMATITIS SEBOROIK Eka Sukmawaty; Susi Susanti; Masriany Masriany Masriany
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2021): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.054 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v6i1.636

Abstract

Seborrheic dermatitis (SD) occurs due to excessive sebum production resulting in the growth of the fungus Mellasezia sp. on the skin becomes uncontrollable. Some of the receptors that play a role in SD regulation are Low Density Lipoprotein (LDL) protein, Lanasterol 14-α Demetylase enzyme, and Lipase enzyme. This study aims to determine the potential compounds of the endophytic fungi Trichoderma sp. as an antiseborrheic and knowing the interaction between ligands as inhibitors in SD regulation. The research was conducted with computer-based molecular docking. The results showed that there were two inhibitor candidate compounds based on the selection by binding affinity value, namely Chloromycetin and Benzyl benzoate. Based on the results of docking with VINA autodock, the potential compounds were Benzyl benzoate on LDL protein with binding affinity values of -7.3 kcal/mol, compounds were Chloromycethin on Lipase enzyme with binding affinity values of -7.3 kcal/mol and Lanasterol 14-α demethylase enzyme with a binding affinity value of -7.6 kcal/mol. These compounds form hydrogen bonds and hydrophobic bonds. Based on the prediction of Lipinski's rule of five, the two compounds are effective orally used as anti seborrheic dermatitis drugs
KERAGAMAN MIKORIZA ARBUSKULA INDONESIA DAN PERANANANNYA DALAM EKOSISTEM Eka Sukmawaty; Asriani Asriani
Jurnal Biotek Vol 3 No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL 22 Desember 2015
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7248.403 KB) | DOI: 10.24252/jb.v3i1.1901

Abstract

Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) adalah salah satu kelompok cendawanyang hidup di dalam tanah, termasuk golongan endomikoriza yang mempunyaistruktur hifa yang disebut arbuskula sebagai tempat kontak dan transfer haramineral antara jamur dan tanaman inangnya pada jaringan korteks akar. Mikoriza terbentuk karena adanya simbiosis mutualisme antara cendawan atau fungi dengan sistem perakaran tumbuhan. Mikoriza arbuskula membentuk asosiasi simbiotik tertentu antara spesies tanaman dalam skala luas termasuk Angiosperm, Gymnosperm, Pterydopyta, dan beberapa Bryopyta, dan skala cendawan terbatas termasuk dalam ordo tunggal, Glomales. Cendawan ini dapat bersimbiosis dengan akar dan mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan tanaman, baik secara ekologis maupun agronomis. Peran tersebut diantaranya adalah meningkatkan serapan fospor (P) dan unsur hara lainnya, seperti N, K, Zn, Co, S dan Mo dari dalam tanah, meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan, memperbaiki agregasi tanah, meningkatkan pertumbuhan mikroba tanah yang bermanfaat bagi pertumbuhan tumbuhan inang serta sebagai pelindung tanaman dari infeksi pathogen akar. Selain itu mikoriza juga digunakan untuk remediasi lahan yang tercemar. Genus yang banyak dijumpai di Indonesia diantaranya yaitu Glomus, Gigaspora, dan Acaulospora.