Ispriantari, Aloysia
Institut Teknologi, Sains Dan Kesehatan RS Dr. Soepraoen

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA (13-18 TAHUN) YANG DIRAWAT INAP Aloysia Ispriantari
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rawat inap adalah memasukkan seorang penderita ke dalam rumah sakit atau masa selama di rumah sakit dan merupakan stresor yang besar bagi setiap orang. Reaksi yang umum dari stres adalah kecemasan. Kecemasan yang biasanya dialami remaja saat dirawat inap biasanya disebabkan karena kehilangan teman sebaya, kehilangan kebebasan dan takut tertinggal pelajaran di sekolah. Banyak metode yang digunakan untuk mengurangi tingkat kecemasan pada remaja yang dirawat inap, salah satunya adalah dengan terapi musik klasik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik klasik serta mengidentifikasi perbedaan tingkat kecemasan pada remaja (13–18 tahun) yang dirawat inap sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan desain penelitian menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Sampel terdiri dari 30 responden yang diambil secara purposive sampling. Variabel yang diukur adalah adalah tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik klasik. Dari data uji statistik Wilcoxon Matched Paired didapatkan hasil nilai Z hitung -4,600 kurang dari nilai kritis Z tabel -1,645 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari alpha 0,05 (=5%), sehingga Ho ditolak. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terapi musik klasik menurunkan tingkat kecemasan remaja (13–18 tahun) yang dirawat inap. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar dilakukan terapi musik dengan jenis musik selain musik klasik pada pasien baik remaja, anak maupun dewasa yang dirawat inap dengan lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap sakit dan perawatan di rumah sakit. Kata Kunci: rawat inap, tingkat kecemasan, terapi musik klasik, remaja Abstract Hospitalization is admitting a patient into hospital or period of time staying in hospital. It is a big stressor for every people. General reaction from stress is anxiety. Anxiety feeling from hospitalized adolescents happens due to lossing their peer group, lossing their freedom, being afraid that they can not go to school. A lot of methods are used to treat hospitalized adolescents, one of the methods is classical music therapy. The purpose of this research is to know the anxiety level before and after given classical music therapy and to identified the difference of anxiety level in hospitalized adolescents (13–18 years) before and after given classical music therapy. The type of this research is pre-experimental research by using one group pretest-posttest design. 30 respondents as samples is selected using purposive sampling. The measured variable is anxiety level before and after given classical music therapy. From the Wilcoxon Matched Paired statistic test obtained that Z count - 4.600 less than Z table -1.645 with significancy level 0.000 less than alpha 0.05 (=5%) so the Ho is refused to conclude the classical music therapy can reduce the anxiety level of hospitalized adolescents (13–18 years). Based on this findings, the researcher suggests to do other research using music therapy with other music type except classical music for hospitalized adolescent, children, adult patients with more concern on factors that influence patient reaction to illness and treatment in hospital. Keywords: hospitalization, anxiety level, classical music therapy, adolescents
PENGARUH METODE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA SEKOLAH Aloysia Ispriantari
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran PHBS anak usia sekolah berbeda dengan pembelajaran pada orang dewasa karena anak usia sekolah masih berada pada fase operasional konkret. Anak usia sekolah lebih menyukai pebelajaran dengan kondisi yang menyenangkan dan dilakukan dalam bentuk permainan. Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah dengan metode Course Review Horay dimana dalam metode ini menggunakan metode permainan yang membuat anak lebih aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan serta mampu menyerap lebih banyak pemahaman tentang materi yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Course Review Horay terhadap pengetahuan, sikap dan praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan desain penelitian menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Sampel terdiri dari 48 responden yang diambil secara purposive sampling. Variabel yang diukur adalah adalah tingkat pengetahuan, sikap dan praktik tentang PHBS sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan PHBS melalui metode Course Review Horay. Dari data uji statistik Paired t-test didapatkan hasil p value pada variabel tingkat pengetahuan, sikap dan praktik sebesar 0.003, 0.025, 0.040 (p
PERBEDAAN TANGGUNG JAWAB ANAK DAN ORANG TUA DALAM PENGELOLAAN DIABETES ANAK DENGAN DM TIPE 1 DI KOTA MALANG Aloysia Ispriantari; Dian Pitaloka Priasmoro
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DM tipe1 merupakan salah satu penyakit kronis terbanyak yang terjadi pada anak-anak. Pengelolaan diabetes pada anak sangatlah kompleks sehingga membutuhkan dukungan dari orang tua untuk melakukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tanggung jawab anak dan orang tua dalam pengelolaan diabetes anak dengan DM tipe 1. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif komparatif dan dilakukan di IKADAR Kota Malang pada Desember 2017. Sampel berjumlah 19 anak dan 19 orang tua yang diambil secara purposive sampling. Variabel yang diukur adalah tanggung jawab pengelolaan diabetes dengan menggunakan instrumen Diabetes Family Responsibility Questionnaire (DFRQ). Untuk melihat perbedaan tanggung jawab anak dan orang tua menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil yang didapatkan adalah skor DFRQ anak 35,6 ± 7,3 dan skor DFRQ orang tua 37,9 ± 7,7. Berdasarkan uji t tidak berpasangan didapatkan p (0.346) > 0.05 sehingga disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tanggung jawab anak dan orang tua dalam pengelolaan diabetes anak dengan DM tipe 1. Anak dan orang tua memiliki persepsi yang sama bahwa orang tua lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan diabetes anak. Berdasarkan hasil di atas, diharapkan perawat dapat sebagai penengah komunikasi bagi orang tua dan anak dalam pembelajaran pengelolaan diabetes anak serta mempersiapkan anak untuk mengelola diabetesnya secara mandiri.