Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENINGKATAN SENSITIVITAS KEPEMIMPINAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUNGAI CITARUM MELALUI TEKNIK PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) DI DESA RANCAMANYAR Rudi Saprudin Darwis; Risna Resnawaty; Eva Nuriyah
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i1.24820

Abstract

Dalam kategorisasi stakeholder pemimpin lokal dapat dikatakan sebagai stakeholder dari unsur masyarakat. Atas predikat stakeholder tersebut pemimpin lokal adalah ujung tombak dari masyarakat yang dapat dioptimalkan dalam langkah mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat lokal. Untuk mengoptimalkan peran pemimpin lokal tersebut perlu adanya pengingkatan sensitivitas dalam diri pemimpin lokal terhadap kondisi sosial dan fisik lingkungan masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya. Metode yang digunakan untuk meningkatkan sensitivitas pemimpin lokal adalah melalui workshop sensitivitas dengan menggunakan teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) dalam konteks pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Pemimpin lokal yang hadir dalam workshop terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, ketua dan para anggota Badan Perwakilan Desa (BPD), ketua dan anggota PKK, ketua RW yang wilayahnya berada di sekitar DAS Citarum, tokoh agama, dan tokoh masyarakat lainnya. Hasil workshop menunjukkan para peserta dapat berperan serta dalam proses PRA dan menunjukkan pengetahuan yang baik mengenai wilayahnya. Proses yang dilaksanakan dalam workshop mendorong para pemimpin lokal untuk lebih mencermati situasi dan kondisi masyarakat dan lingkungannya. Peserta dapat melihat adanya sinergi dengan peningakatan kesadaran mereka atas status dan peran yang disandangnya. Selain untuk pengembangan potensi yang ada di masyarakat, pengelolaan lingkungan juga mencakup tentang penanganan bencana yang dapat mengancam keselamatan masyarakat di sekitar aliran sungai citarum khususnya Desa Rancamanyar, sehingga dapat dikatakan langkah peningkatan sensitivitas para pemimpin lokal ini adalah sebuah langkah awal untuk membangun sistem pengelolaan sungai yang berbasis masyarakat. In the categorization of stakeholders, local leaders can be said to be stakeholders from the elements of society. Upon the predicate of these stakeholders, local leaders are the spearhead of the community that can be optimized in the steps of developing the potential of the local community. To optimize the role of local leaders, it is necessary to increase sensitivity in local leaders towards the social and physical conditions of the community they are responsible for. The method used to increase the sensitivity of local leaders is through sensitivity workshops using Participatory Rural Appraisal (PRA) techniques in the context of the management of the Citarum River Watershed in Rancamanyar Village, Baleendah District, Bandung Regency. The local leaders present at the workshop consisted of the village head, village secretary, chairperson and members of the Village Representative Body (BPD), chairperson and members of the PKK, RW leader whose area is around the Citarum watershed, religious leaders, and other community leaders. The results of the workshop showed that participants could participate in the PRA process and show good knowledge about the area. The process carried out in the workshop encouraged local leaders to pay more close attention to the situation and condition of the community and its environment. Participants can see a synergy with increasing their awareness of the status and role they assume. In addition to developing the potential that exists in the community, environmental management also includes handling disasters that can threaten the safety of the community around the Citarum river basin, especially Rancamanyar Village, so it can be said that the step to increase the sensitivity of local leaders is a first step to building a river management system that community-based.
KONTRIBUSI DUNIA USAHA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM CITARUM HARUM (Studi kasus pelaksanaan CSR perusahaan listrik dalam mendukung Program Citarum Harum) Risna Resnawaty; Ishartono Ishartono; Dessy Hasanah
Sosiohumaniora Vol 21, No 3 (2019): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6383.99 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v21i3.20206

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian mengenai peran perusahaan dalam pelaksanaan program pelestarian Fungsi sungai Citarum. Sungai Citarum yang tercemar oleh limbah industri, rumah tangga, pertanian dan peternakan, menyebabkan kondisi air sungai menjadi sangat kotor dan mengancam bagi kesehatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan CSR dari perusahaan terkait dengan pelaksanaan program Citarum Harum yang dinisiasi oleh pemerintah Jawa Barat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dengan informasi yang dihasilkan dari wawancara mendalam pada perwakilan perusahaan, Dansektor 9 Pangdam III Siliwangi, serta pada masyarakat sekitar waduk Saguling. Hasil penelitian menunjukkan program pelestarian sungai Citarum memiliki keterkaitan langsung dengan pencapaian target produksi perusahaan, sehingga perusahaan berupaya untuk mengintegrasikan program CSR dengan program Citarum Harum melalui program penertiban Jaring Apung dan Pengalihan mata pencaharian bagi masyarakat penambang pasir di sekitar waduk Saguling. Aktivitas CSR perusahaan selaras dengan target pelestarian fungsi Sungai Citarum agar terbebas dari pencemaran dan membawa manfaat bagi masyarakat Jawa Barat, serta sebagai upaya pemenuhan target produksi listrik sesuai dengan kebutuhan dan target nasional. Untuk mencapai keberhasilan program CSR ini perusahaan harus bekerja sama secara intensif dengan pemerintah daerah, aparat keamanan dan masyarakat setempat. 
Model Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Aset Masyarakat di Kecamatan Jatinangor Risna Resnawaty; Muhammad Fedryansyah
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 5, No 1 (2016): Empati Edisi Juni 2016
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v5i1.9776

Abstract

The pattern of top-down development often create new problems for society, among others, issues of poverty that occurred in the area of   education Jatinangor. The local community were marginalized by the regional changes. Agriculture areas which is the place for working has transformed into educational and residential areas. The change didn’t considering the ability of society to change in accordance with the expected development. Various programs of addressing poverty has been done by the government but the level of unemployment and poverty in the region Jatinangor not significantly reduced. The low level of education of the community in reality that is ironic for an area  which has five colleges of higher education. To overcome these problems, Community development is one strategy for urban poverty reduction, Jatinangor has community-owned assets as capital that can be used to reduce the problems of poverty. There are two important issues relating to existing assets include “optimalization” strategy purposes to improve the functioning of the asset in improving the quality of life and solving problemsof poverty, as well as the “revitalization” strategy purposes to improve existing assets or deemed less support or be the ause of the problem of poverty itself.Keywords: Community Development, Assets Based Community Development, Poverty Reduction.
Family Development Session Pendidikan Education and Training in Efforts to Increase Mentoring Capacity for the Social Assistance of the Hope Family Program in Bandung Regency Rosma Sandratika; Santoso Tri Raharjo; Risna Resnawaty
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2328

Abstract

The Family Hope Program (PKH) is a conditional assistance given to someone who is poor and vulnerable to poverty which has an education component, a health component and a social welfare component. The PKH Beneficiary Family (KPM) is accompanied by a social assistant. One form of assistance is the existence of a Family Development Session (FDS) which aims to change the behavior of beneficiary families and encourage KPM to leave PKH. In conducting FDS, social assistants are required to have special knowledge, skills and attitudes so that the implementation of FDS is successful and has an impact as targeted. The knowledge, skills and attitudes of social assistants in this FDS activity are obtained through education and training activities. The purpose of this study is to describe FDS education and training in an effort to increase the capacity of mentoring for PKH social assistants in Bandung Regency. This study uses a descriptive qualitative approach. Data sources come from primary and secondary data sources. Data collection techniques used observation, in-depth interviews, focus group discussions and documentation studies.The results showed that in FDS education and training for PKH social assistants in Bandung Regency
ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI MAJU 4.0 PT PERTAMINA HULU MAHAKAM BSP BERBASIS CREATING SHARED VALUE (CSV) Bimby Gita Rama Putri; Santoso Tri Raharjo; Risna Resnawaty
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 4 No 1 (2022): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan sosial yang terjadi seperti bertambahnya angka pengangguran, minimnya regenerasi petani, dan rendahnya kapasitas petani dalam mengelola sistem pertanian membuat PT Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP menciptakan program inovasi sosial bernama Petani Maju 4.0 berbasis Creating Shared Value (CSV). CSV adalah sebuah konsep dalam strategi bisnis yang menekankan pada pentingnya memasukkan masalah dan kebutuhan sosial dalam perancangan strategi perusahaan. CSV merupakan pengembangan dari konsep CSR. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan program Tanggung Jawab Sosial PT Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP berbasis konsep CSV dalam menciptakan manfaat bersama. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh dengan cara studi literatur. Hasil dari penelitian kali ini, dalam implementasinya program CSV PHM-BSP berhasil mendorong peningkatan perekonomian warga, serta meminimalisir resiko kerusakan lingkungan dari sistem pertanian yang dijalani. Hal tersebut didukung dengan kapasitas kelompok tani yang dikembangkan dan dilatih PHM-BSP. Di sisi lain manfaat yang diperoleh perusahaan secara ekonomis dan sosial karena berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan karena menciptakan lapangan perekonomian, dan turut menjaga pelestarian lingkungan melalui pemanfaatan limbah organik. Perusahaan mencoba untuk menyelaraskan kewajiban tanggung jawab sosialnya dengan strategi bisnis yang akan dicapai oleh perusahaan.
UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN PEREMPUAN DALAM PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR) Alma Fildzah Aufar; Santoso Tri Raharjo; Risna Resnawaty
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.869 KB) | DOI: 10.22437/jisipunja.v6i1.16312

Abstract

Perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan akibat masih belum dapat mengakses hak-hak yang dimilikinya. Hal ini menjadikan perempuan ada di keadaan yang keadaan yang tak terlindungi, dalam keadaan yang penuh risiko, serta sangat rentan terhadap bahaya terutama karena adanya kemungkinan mendapatkan kekerasan dari kelompok lain. Maka berbagai upaya dilakukan untuk merespon permasalahan perempuan dan bertujuan membuat perempuan jauh lebih berdaya atas dirinya sendiri. Artikel ini mencoba mengidentifikasi berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai bidang perusahaan yang berbeda yang berfokus pada upaya merespon permasalahan yang dihadapi perempuan khususnya di Indonesia. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Hasil dari penulisan artikel ilmiah ini menjelaskan beberapa program CSR dalam upaya penanganan permasalahan perempuan seperti PT. Teltranet Aplikasi Solusi (Telkomtelstra) melalui program White Ribbon Campaign dan program Brilliant Connected Women, PT. Pertamina yang melaksanakan program Pertamina Sehati (kesehatan ibu dan anak), Angkasa Pura Airports dengan Komunitas Srikandi Angkasa Pura Airports, Indosat Ooredoo dengan program Inspera (Inspirasi Perempuan Indonesia) dan, L’Oreal Paris melalui program L’Oreal for the future dan kampanye Stand Up Against Street Harassment