Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Pengaruh Kulit Ari Psyllium dan Susu Full Cream Terhadap Kandungan Laktosa, Asam Laktat dan pH Cheese Cream Menggunakan Response Surface Method Agus Safari; Muhammad Fadhlillah; Saadah D. Rachman; Nenden I. Anggraeni; Frida F. Isnanisafitri; Safri Ishmayana
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n1.29135

Abstract

Cream cheese merupakan keju yang lunak bertekstur creamy yang diproduksi melalui koagulasi cream atau campuran susu dan cream dengan kultur bakteri asam laktat (BAL). Penambahan BAL ke dalam susu akan menggumpalkan protein berupa kasein karena terjadi fermentasi laktosa menjadi asam laktat sehingga susu menjadi asam dan kasein terkoagulasi. Penggumpalan kasein akibat fermentasi oleh BAL akan mempengaruhi viskositas dan tekstur yang menjadi kriteria dalam penentuan mutu pangan. Bahan penstabil perlu ditambahkan untuk menjaga sifat viskositas, konsistensi fisik, dan stabilitas produk. Kulit ari psyllium (Plantago ovata) mengandung hemiselulosa yang memiliki kapasitas menahan air hingga kira-kira 80 kali beratnya. Penambahan susu full cream dapat digunakan untuk meningkatkan rasa dan juga tekstur yang lebih padat pada produknya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pemanfaatan kulit ari psyllium dan susu full cream dalam pembuatan cream cheese yang dioptimisasi dengan rancangan Response Surface Method (RSM) menggunakan desain Central Composite Design (CCD) untuk menghasilkan respon kadar laktosa, kadar asam laktat, dan nilai pH optimum. Metode yang digunakan yaitu pembuatan cream cheese yang dilakukan dengan penambahan starter Lactobacillus bulrgaricus kulit ari psyllium dan susu full cream sesuai rancangan RSM-CCD, penentuan kadar laktosa dengan metode ferrisianida basa, penentuan asam laktat dengan metode titrasi dan pengukuran nilai pH cream cheese dengan pHmeter. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar laktosa minimum agar laktosa yang digunakan sebagai substrat untuk pembentukan asam laktat lebih banyak maka penggunaan konsentrasi susu full cream 17,66% dan kulit ari psyllium 0,09% dengan kadar laktosa 0,82%; untuk menghasilkan kadar asam laktat maksimum maka penggunaan konsentrasi susu full cream 9,20% dan kulit ari psyllium 0,58% dengan kadar asam laktat 2,47%; sedangkan untuk dapat menghasilkan pH optimum penggumpalan kasein, maka dapat dilakukan penggunaan konsentrasi susu full cream sebesar 6,34% dan kulit ari psyllium sebesar 0,02%.
Peranan Ion Logam Kobalt Terhadap Kinerja Fermentasi dan Toleransi Cekaman Lingkungan Sel Ragi Saccharomyces cerevisiae Saadah D. Rachman; Nadia Maulida; Agus Safari; Nenden I. Anggraeni; Muhammad Fadhlillah; Safri Ishmayana
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.566 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n3.26266

Abstract

Semakin menipisnya ketersediaan bahan bakar fosil mendorong dikembangkannya energi alternatif, salah satunya adalah bioetanol. Selama proses fermentasi bioetanol, ragi Saccharomyces cerevisiae dapat terpapar berbagai cekaman lingkungan yang dapat memberikan dampak negatif bagi sel ragi. Salah satu upaya untuk meningkatkan toleransi sel ragi adalah dengan menambahkan ion logam kedalam media fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi ion kobalt terhadap kinerja fermentasi, toleransi sel ragi terhadap cekaman lingkungan, dan terhadap morfologi sel ragi. Metode penelitian meliputi proses fermentasi yang dilaksanakan selama 120 jam dalam media yeast nitrogen base dengan 10% b/v glukosa sebagai sumber karbon dan variasi penambahan konsentrasi ion kobalt. Sampling dilakukan tiap 6 jam sekali pada 24 jam pertama dan tiap 12 jam sekali sampai jam ke-120. Kurva pertumbuhan ditentukan dengan mengukur OD600 nm sedangkan viabilitas sel ditentukan dengan pewarnaan metilen violet. Kadar glukosa dalam media fermentasi diukur dengan metode kalium ferisianida basa sedangkan kadar etanol ditentukan dengan metode enzimatik menggunakan alkohol dehidrogenase. Selain itu dilakukan penentuan ukuran sel serta tingkat toleransi sel terhadap cekaman lingkungan. Etanol paling tinggi diperoleh sebesar 2,58% pada media yang disuplementasi 40 ppm ion kobalt, lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol yang menghasilkan bioetanol sebesar 2,20%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ion kobalt tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja fermentasi sel ragi, toleransi sel ragi dalam menghadapi cekaman lingkungan dan terhadap diameter sel.
Optimisasi Viskositas Cream Cheese dengan Penambahan Kulit Ari Psyllium (Plantago ovata) dan Susu Full Cream Muhammad Fadhlillah; Agus Safari; Saadah Diana Rachman; Frida F. Isnanisafitri; Safri Ishmayana
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n3.32203

Abstract

Cream cheese merupakan keju yang lunak yang biasanya diproduksi melalui proses koagulasi dengan penambahan kultur starter bakteri asam laktat (BAL) yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi asam.  Sifat unik kulit ari psyllium menjadi perhatian dalam menghasilkan produk pangan fungsional. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan kondisi optimum penambahan kulit ari psyllium dan susu full cream dalam pembuatan cream cheese dengan Response Surface Method (RSM) menggunakan desain Central Composite Design (CCD) untuk menghasilkan dengan respon viskositas. Metode yang digunakan yaitu pembuatan cream cheese dengan penambahan starter Lactobacillus bulgaricus, kulit ari psyllium dan susu full cream sesuai rancangan RSM-CCD dan viskositas dari produk yang dihasilkan ditentukan dengan viskometer Raypa RP1. Perbandingan penambahan susu full cream dan kulit ari psyllium untuk untuk memperoleh viskositas terbaik dicapai pada dengan penambahan 13,09% susu full cream dan 0,36% kulit ari psyllium dengan nilai viskositas sebesar 166.450 mPas.