Taufik Hasyim
IAI MIFTAHUL ULUM

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NAFS DALAM PERSPEKTIF INSANIAH DAN TAHAPAN-TAHAPAN PENYUCIANNYA Taufik Hasyim
Ulumuna: Jurnal Studi Keilsman Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : LP2M IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21.475 KB)

Abstract

Allah creates human consists of two substances, they are physical and spiritual substance. Physical substance is the physical appearance of human such as bone, skin, meat, hair, eyes, nail and many others parts of their body. While spiritual substance is disappear things such as mind, soul, desire, and  heart. Those are called as soul in the sufism.Nafs or is often considered as something that is always comes to the ugliness, immorality, and injustice. Nafs is also considered as the object  in every human mistakes, even nafs is also considered as partner of devil. But is it true? this article will discuss a bit of the nafs, kinds of nafs, the tendency of nafs and nafs purification phases that finally comes to a conclusion that nafs is essentially nature like a blank paper. The quality of nafs sometimes can be fluctuative depends on the behavior of the owner of nafs itself. If the nafs is often purified by mujahadah and riyadah, those nafs will come to the goodness, but it the nafs itself was never purified, then it will get low quality and come to immorality.
“Dakwah Pembebasan” Perspektif KH. MA. Sahal Mahfudh Dalam Buku “Nuansa Fiqih Sosial” Muhammad Ahnu Idris; Taufik Taufik; Bahrur Rosi
Ulumuna: Jurnal Studi Keilsman Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : LP2M IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/ju.v6i1.3702

Abstract

This article discusses the thoughts of da'wah bi al-hâl KH. MA Sahal Mahfudh in his book entitled "Shades of Social Fiqh".The research in this article is the reasech library with a qualitative descriptive approach. That is, the results of this paper are presented in the form of a translation based on the existing literature and data.Da'wah aims to bring mad'u achieve happiness in the world and the hereafter, therefore preaching is not merely a matter of the preacher who stands on the pulpit and conveys the hadith or verses of the Koran to mad'u. Empowering and freeing people from all forms of adversity, according to KH. MA Sahal Mahfudh, also included preaching. This method of preaching is called real action propaganda (da'wah liberation) or da'wah bi al-hāl or da'wah bi lisân al-hâl.This method of da'wah becomes very important, because when your physical needs are met, the messages of da'wah will be easily conveyed and accepted by mad'u thus, the purpose of da'wah will also be easily achieved. On the other hand, if people live in misery, then mad'u has the potential to deny the teachings of God.
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan dalam Pengembangan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam taufik
El-Fata: Jurnal Ilmu Tarbiyah Vol. 1 No. 01 (2021)
Publisher : Fakultas Tarbiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.427 KB)

Abstract

Mutu pembelajaran PAI yang dilaksanakan guru di MA Sirojut Tholibin masih tergolong rendah, baik dari segi proses maupun hasil pembelajaran. Dari segi proses, pembelajaran PAI kurang mengaktifkan belajar siswa. Sebagian besar siswa bersikap pasif dalam kegiatan pembelajaran PAI. Dari segi hasil, pembelajaran PAI kurang menanamkan pemahaman baik terhadap materi pelajaran PAI. Apabila dikaitkan dengan pencapaian nilai, sebagian besar siswa masih jauh dari standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh guru. Dari permasalahan-permasalahan tersebut, guru PAI melakukan pengelolaan terhadap sarana dan prasarana pendidikan, dengan harapan pengembangan mutu pembelajaran PAI dapat tercapai secara optimal, baik pada aspek proses maupun pada aspek hasil pembelajaran.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) jenis sarana dan prasarana pendidikan yang dikelola dalam pengembangan mutu pembelajaran PAI Agama Islam, (2) pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam pengembangan mutu pembelajaran PAI, dan (3) faktor pendukung dan penghambat pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam pengembangan mutu pembelajaran PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian ini adalah fenomenologis. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru PAI, dan, siswa kelas X, XI, dan XIII. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis data kualitatif secara interaktif, terdiri dari atas tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah pengamatan terus-menerus, triangulasi, dan pembahasan sejawat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jenis sarana dan prasarana pendidikan yang dikelola dalam pengembangan mutu pembelajaran PAI, terdiri dari ruang kelas, perpustakaan madrasah, dan media pembelajaran, (2) pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam pengembangan mutu pembelajaran PAI adalah: Untuk pelaksanaan pengelolaan ruang kelas mencakup (a) penataan siswa, (b) penataan ruangan kelas dan alat-alat pembelajaran, dan (c) disiplin kelas; untuk pelaksanaan pengelolaan perpustakaan madrasah adalah memberi tugas-tugas kepada siswa yang dikerjakan dan memanfaatkan buku-buku agama Islam di perpustakaan madrasah; dan untuk pelaksanaan pengelolaan media pembelajaran dilakukan dengan pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran PAI, dan (3) faktor pendukung pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam pengembangan pembelajaran PAI, di antaranya adalah minat belajar siswa dan profesionalitas guru, sedangkan faktor penghambatnya adalah perbedaan kemampuan dan status sosial siswa, ada sebagian siswa yang enggan mengemukakan pendapatnya, dan sebagian siswa malu bertanya meskipun kurang dan bahkan tidak mengerti terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru.