Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAMPUNG KOTA MELALUI FESTIVAL SENI KONTEMPORER: STUDI KASUS KAMPUNG BUSTAMAN, SEMARANG Poeti Nazura Gulfira
Jurnal Sosial Humaniora Terapan Vol 2, No 2: June 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jsht.v2i2.91

Abstract

Masalah umum yang sering dihadapi oleh hampir setiap kampung kota adalah mempertahankan keberadaan mereka yang cenderung tergusur dan terpinggirkan oleh kepentingan berbagai pihak yang lebih berkuasa. Sebagai upaya untuk menyelamatkan keberadaan kampung kota, telah muncul pergerakan grassroots dari komunitas berbasis masyarakat yang ikut mengintervensi pembangunan beberapa kampung kota di Indonesia selama dekade terakhir. Salah satu cara yang dilakukan adalah menyelenggarakan festival seni kontemporer yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan estetika kampung, menciptakan peluang baru bagi warga lokal untuk mengembangkan kreativitas mereka, dan memperkuat identitas lokal. Berbagai capaian tersebut dilakukan untuk mencapai satu tujuan utama, yaitu melindungi kampung dari ancaman penggusuran melalui peningkatan kapasitas warga dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada atau membangun potensi yang baru (Kustiawan et al. 2015; Lieshout 2014; Prasetyo & Iverson 2013). Meskipun banyak penelitian dari berbagai belahan dunia – terutama di negara maju – menunjukkan bahwa penggunaan festival seni kontemporer memberikan banyak manfaat sosial bagi warga lokal, hal ini belum banyak dibuktikan dari konteks Global South. Akibatnya, masih ada ketidakpastian apakah penggunaan festival seni kontemporer membawa dampak positif pada aspek sosial penduduk negara berkembang, terutama mereka yang tinggal di daerah yang sering dianggap “bermasalah” seperti perkampungan kota. Oleh karena itu, penelitian ini akan berkontribusi untuk memahami implikasi dari penyelenggaraan festival seni kontemporer terhadap kehidupan sosial di permukiman informal, khususnya di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak festival seni kontemporer terhadap kapasitas masyarakat lokal di kampung Indonesia, khususnya di Kampung Bustaman, Semarang. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan 17 responden dari warga setempat. Hasil dari wawancara menunjukkan bahwa festival seni kontemporer dapat mempromosikan pemberdayaan lokal dengan mendorong partisipasi warga dalam kelompok usia muda, meningkatkan kapasitas organisasi dan mobilisasi masyarakat setempat, menyediakan wadah untuk bertukar wawasan, dan memperluas perspektif masyarakat lokal tentang tempat dan komunitas mereka.Kata Kunci: Festival seni kontemporer, pariwisata berbasis komunitas, kampung kota, pemberdayaan masyarakat
PERANAN PURCHASING DALAM PENGADAAN BARANG DI HOTEL THE RITZCARLTON JAKARTA MEGA KUNINGAN Gea Fitri Annisa; Poeti Nazura Gulfira; Besty Priyandhini
Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies Vol 3, No 2 (2018): Journal of Indonesia Tourism and Policy Studies
Publisher : Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.131 KB) | DOI: 10.7454/jitps.v3i2.109

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk membahas Proses pengadaan barang, Proses pengarsipan dokumen-dokumen yang dilakukan staff purchasing, dan Kendala yang dialami staff purchasing selama proses pengadaan barang. Metode yang digunakan dalam pembuatan dan penulisan Tugas Karya Akhir ini adalah metode observasi lapangan dimana penulis ikut berpatisipasi langsung ke lapangan untuk melihat, meneliti, dan melakukan. Penulis juga menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan jawaban langsung dari pelaku industri. Kata kunci: Proses, Pengadaan barang, Barang, Pengarsipan, Kendala.
Community Participation In Rural Tourism Development: The Experience Of Wanayasa, Purwakarta Jajang Gunawijaya; Annisa Pratiwi; Poeti Nazura Gulfira
Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies Vol 1, No 2 (2016): Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies
Publisher : Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.951 KB) | DOI: 10.7454/jitps.v1i2.99

Abstract

Rural tourism has been quite a favourite form of alternative tourism in Indonesiaover the last few years. Beeton (2006) defined rural tourism as a various activitiesthat take place in nonurban settings, ranging from natural or manmade attractions,amenities and facilities, transportation, marketing to information system. Peoplewant to experience the indigenous culture and natural environment that settledin rural landscape. Many scholars have argued that the success of tourismdevelopment in rural areas depends on the collaboration in Indonesia using a casestudy of Wanayasa, Purwakarta. It assesses the level of community participation,limitations to community participation in tourism development and community’scommitment to participate in rural tourism development. To accomplish themain objective of this study, the qualitative approach was chosen as a researchmethod. Primary data were collected through in-depth interviews and focus groupdiscussion with 21 informants selected which comprises representation from 3different group namely local authorities in Purwakarta region, representative oflocal community, tourism institution.. The data were analysed using qualitativecontent analysis to set priorities and alternative strategies. The results of thisstudy indicated that local people is highly enthusiastic about tourism developmentin Wanayasa. Community’s commitment to participate in the rural tourismdevelopment is to contribute to the provision of access and infrastructure,organize cultural events, and preserve both cultural and natural environmentindependently. Local community is also interested in building mutual partnershipto develop tourist destination, build businesses and promote its tourism to potentialmarkets. However, the level of community involvement in Wanayasa is still at thestage of participation with material incentives and functional participation. Whilelimitations of cultural, structural and operational are also challenges that must beanticipated, to bear on society engagement and mobilization in the developmentof tourism.Keywords: community participation, rural area, rural tourism development,rural tourism planning, Wanayasa
FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN PESERTA INDOBUILDTECH BALI Mayumi Mayumi; Poeti Nazura Gulfira
Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies Vol 1, No 1 (2016): Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies
Publisher : Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.09 KB) | DOI: 10.7454/jitps.v1i1.105

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor kepuasan peserta pameran INDOBUILDTECH Bali 2016 yang berlangsung tanggal 2-6 maret 2016 di Sanur Paradise Hotel, Bali. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Peneliti menemukan bahwa Kepuasan peserta pameran berdasarkan beberapa hal yaitu jumlah peserta, target penjualan dan pelayanan prima dari penyelenggaraKata Kunci : Faktor, kepuasan, pameran, INDOBUILDTECH Bali
BAURAN PROMOSI PAKET WISATA HALAL KOREA SELATAN PADA CHERIA HALAL HOLIDAY TRAVEL Karina Mayza; Poeti Nazura Gulfira
Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies Vol 2, No 2 (2017): Journal of Indonesia Tourism and Policy Studies
Publisher : Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.759 KB) | DOI: 10.7454/jitps.v2i2.120

Abstract

Jurnal ini menjelaskan mengenai Bauran Promosi “Paket Wisata Halal Korea Selatan” pada Cheria Halal Holiday. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kegiatan bauran promosi yang dilakukan Cheria Halal Holiday dalam memasarkan “Paket Wisata Halal Korea Selatan" beserta hambatan dan kendalanya. Korea selatan menjadi salah satu negara yang mulai mengembangkan wisata halal. Hal inilah yang menjadi peluang bagi Cheria Halal Holiday untuk turut serta mempromosikan paket wisata halal Korea Selatan.  Dalam penulisan ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif dengan cara wawancara dengan narasumber dan observasi secara langsung di kantor Cheria Halal Holiday. Konsep yang digunakan dalam penulisan adalah Pariwisata, Pariwisata Halal, Promosi Pariwisata, dan Bauran Promosi Pariwisata. Bauran Promosi sangat penting dilakukan untuk menunjang kegiatan penjualan paket wisata halal Cheria Halal Holiday, contohnya paket wisata halal Korea Selatan. Berdasarkan pengamatan, Cheria Halal Holiday telah melakukan bauran promosi sesuai dengan konsep. Cheria dinilai sudah mampu memasarkan produk paket wisata halal Korea Selatan dengan baik walaupun masih ditemui beberapa kendala seperti masalah harga. Namun hal ini tidak mengurangi minat masyarakat karena pelayanan wisata halal yang menjadi keunggulan dari produk ini Kata Kunci: Pariwisata, Wisata Halal, Bauran Promosi, Korea Selatan
Strategic Management for Rural Tourism Development in Wanayasa, Puwakarta, West Java, Indonesia Jajang Gunawijaya; Poeti Nazura Gulfira; Sofyan Ansori
Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies Vol 1, No 1 (2016): Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies
Publisher : Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.03 KB) | DOI: 10.7454/jitps.v1i1.93

Abstract

This paper reveals a strategic management case of rural tourism development based on tourism plan in Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat. Research was conducted in August 2015 with qualitative approaches i.e. interview and focus group discussion. In addition, some of data also produced from secondary sources such as government regulation and official website. Findings show that the only strength Wanayasa possessed is their ability in capturing projections of external factors, including identification of potential investors for their tourism. Apart from that quality, it is obvious that their rural tourism development is lack of clear vision & mission, indefinite internal analysis, and chaotic strategy formulation as a result of disorganized planning processes. With those conditions, it will be tough for them to formulate the true competitive advantage as a basic foundation of their tourism development. Besides, the community and local elites are now tend to expect more in investor funds instead of systematic strategic management by their own. Key words: Strategic Management, Tourism, Rural Tourism Development, Wanayasa