Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Mechanical properties improvement of Self Compacting Concrete (SCC) using polypropylene fiber Vera Agustriana Noorhidana Noorhidana; Laksmi Irianti Irianti; Tas'an Junaedi Junaedi
Journal of Engineering and Scientific Research Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, Indonesia 35141

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.316 KB) | DOI: 10.23960/jesr.v3i1.80

Abstract

SCC (self-compacting concrete) is a type of concrete that can compact itself without the help of external compaction. Thus, it can fill all parts of the formwork that are narrow and have tight reinforcement. A problem that often arises in the use of SCC is the segregation of concrete mixture, which reduces the strength of the concrete. This paper presents the effect of polypropylene fiber on the fresh concrete workability, compressive strength, splitting-tensile strength, and flexural-tensile strength of SCC concrete. The variations of the polypropylene fiber added to the SCC mixture are 0%, 0.05%, 0.067%, 0.1%, and 0.15% of the concrete’s volume, with a water-cement ratio of 0.5 and 0.38 and dense-graded and gap-graded coarse aggregate. Each concrete variation is made into cubes (150x150x150 mm3) for the compressive strength test, cylinders (dia.150mm; height 300mm) for splitting-tensile test, and prisms (100x100x400 mm3) for the flexural-tensile test. The experiments were carried out with concretes with the age of 28 days. The result showed that, polypropylene fiber could reduce the segregation in the SCC concrete mixture. The optimal polypropylene fiber percentage is 0.05%, which could improve the compressive strength by 12.2%, the splitting strength by 17.7%, and flexural strength by 322.3% compared to SCC concrete without polypropylene fiber.
ANALISIS KESELAMATAN PEJALAN KAKI PADA SIMPANG BERSINYAL Tas'an Junaedi
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 18, No 3 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pedestrians crossing road at the signalized intersection has a high risk as victims of traffic acci- dents, it is because the time of pedestrian to cross the road not taken into account by the cycle time of traffic lights. The purpose of this study was to evaluate the intersection and associate it with the behavior of pedestrians crossing the road. The results showed that the walking speed of pedestrians can not crossing on red all period and setting time at traffic lights at the intersection has not accommodate a pedestrian to crossing. to improve the safety and comfort of pedestrians, then at the intersection countdown signal must be installed equipment, the equipment is minimal in-set time of 15 seconds to allow time for pedestri- ans to crossing.
Analisis Dampak Lalulintas pada Pengembangan Kawasan Industri (Studi Kasus pada Kawasan Industri Chandra Asri Cilegon, Banten) Tas'an Junaedi; Vera Agustriana Noorhidana
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding SNIP Vol.2 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1364.148 KB) | DOI: 10.23960/snip.v2i1.83

Abstract

Sebagai bagian dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Analisis Dampak Lalu lintas (Andalalin) dilaksanakan untuk menganalisis dampak yang akan mempengaruhi kinerja lalu lintas sebagai akibat dari pembangunan atau pengembangan pusat kegiatan. Metode yang dilakukan adalah dengan melihat kondisi eksisting pusat kegiatan, memperkirakan volume lalu lintas yang akan timbul dari pembangunan atau pengembangan pusat kegiatan, identifikasi masalah yang akan terjadi dan melakukan mitigasi untuk mengatasi masalah tersebut. Makalah ini mengambil contoh kasus pengembangan Kawasan Industri Petrokimia PT. Chandra Asri Perkasa (CAP2) yang berada di Kota Cilegon, Banten. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting V/C ratio ruas jalan di sekitar lokasi industri rata-rata 0,51 dan meningkat menjadi 0,59 pada saat industri beroperasi. Derajat Kejenuhan (DS) simpang di sekitar lokasi industry rata-rata 0,82 dan pada saat industri beroperasi nilai DS meningkat menjadi 0,89. Rekomendasi yang diberikan untuk meningkatkan kinerja ruas dan simpang adalah dengan melakukan rekayasa lalulintas pada ruas jalan dan menambah lajur (menambah lebar) pada semua pendekat di simpang, serta melakukan setting ulang waktu siklus lampu lalu lintas di semua simpang.
Kajian Tekno Ekonomi pada Pembangunan Jalur Ganda Rel Kereta Api Segmen Tanjungkarang-Kotabumi di Provinsi Lampung Reta Mayola Juwindi; Kristianto Usman; Amril Siregar; Tas'an Junaedi
Journal of Sustainable Construction Vol. 3 No. 1 (2023): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v3i1.6630

Abstract

Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki frekuensi kereta api yang cukup padat. Untuk meningkatkan pelayanan KA, pemerintah berencana meningkatkan fasilitas melalui pembangunan segmen Tanjungkarang-Kotabumi. Sebelum masuk ke tahap pembangunan tentunya harus ada analisis kelayakan terlebih dahulu baik dari aspek kelayakan ekonomi maupun finansial. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah jalur ganda ini layak atau tidak dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Penelitian ini menitikberatkan pada kajian tekno ekonomi dengan menggunakan parameter NPV, IRR dan BCR sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pengembalian modal pada pembangunan jalur ganda ini berkisar antara 7 dan 13 tahun. Kajian ini dimulai dari mengumpulkan data, kemudian menghitung estimasi biaya proyek, lalu analisis data dan dilanjutkan pada analisis kelayakan ekonomi dan finansial sehingga menghasilkan 12 skenario dengan berbagai asumsi. Dari 12 skenario didapatkan hasil terbaik pada skenario optimis 4 dengan asumsi nilai tingkat inflasi 3%, dan Track Access Charges 40% menunjukkan nilai NPV, IRR, dan BCR sebesar Rp23.572.331.832.990; 26,03%; dan 4,40. Dari 12 skenario telah menunjukkan bahwa semuanya telah mencapai syarat layak ekonomi dan finansial yaitu NPV>0, IRR>Rate of Return, dan BCR>1 dan dinyatakan bahwa proyek pembangunan jalur ganda rel kereta api Tanjungkarang-Kotabumi ini layak dilanjutkan ke tahap DED karena memberikan kontribusi besar untuk negara.