Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KEANEKARAGAMAN, BIOMASSA DAN CARBON STOCK BAMBU DI TAMAN HUTAN RAYA K.G.P.A.A. MANGKUNAGORO I Yus Andhini Bhekti Pertiwi; Malihatun Nufus; Ana Agustina; Rissa Rahmadwiati; Rezky Lasekti Wicaksono; Ike Nurjuita Nayasilana
Jurnal Belantara Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.232 KB) | DOI: 10.29303/jbl.v4i2.816

Abstract

K.G.P.A.A. Mangkunagoro I Forest Park is the one and only forest park in Central Java. As area of protection, life support system, and biodiversity preservation, K.G.P.A.A. Mangkunagoro I Forest Park plays an important role for life, especially for people around the forest area. To ensure this function, the sustainability of forest functions is determined by the presence of vegetation in the forest area. The purpose of this study was to determine the diversity of species, biomass and carbon stock of bamboo in K.G.P.A.A. Mangkunagoro I Forest Park. The diversity of bamboo species was observed by exploration method with an inventory. Then, based on the inventory data obtained, one species of bamboo was selected based on its number of clumps to determine the biomass and carbon storage. In the present study, there were 20 species bamboo at K.G.P.A.A. Mangkunagoro I Forest Park namely Bambusa balcoa, B. balcoa var. Capensis, B. bambos, B. blumeana, B. multiplex-green hedge, B. multiplex-alphanse karr, B. oldhami, B. tuldoides, B. vulgaris vulgaris, B. vulgaris vitata, B. vulgaris wamin budha, Dendrocalmus asper, D. asper thai, D. asper black, D. hamiltoni, Guadua amplexifolia, G. agustifolia, Oxytenanthera abysinica, Phyllostacys aurea, dan P. nigra. Furthermore, D. asper (petung bamboo) was the most dominated bamboo species. The number of D. asper were 758 clumps/ha and 3,213 reeds/ha. The average D. asper biomass was 6.02 kg/reed. Thus, the estimated biomass per ha was 19.5 tonnes/ha. In addition, D. asper has the ability to store carbon of 9.1 tonnes/ha. 
Standarisasi Mutu Berbasis Total Quality Control Untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Karak Rysca Indreswari; Arip Wijianto; Raden Kunto Adi; Mercy Bientri Yunindanova; Ana Agustina; Dwi Apriyanto
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam konteks mutu produk pangan, suatu produk pangan dikatakan bermutu sesuai dengantuntutan pasar global, apabila produk pangan tersebut telah memenuhi standar yang ditetapkan.Karak merupakan produk unggulan Kabupaten Sukoharjo yang mulai dikenal secara luas. Produsenkarak masih berskala Usaha Mikro Kecil dan Menengah sehingga belum banyak mengetahui tentangprinsip dasar standarisasi mutu produk. Maka dari itu, tim bekerja sama dengan UMKM Sari Karakuntuk memperbaiki standarisasi mutu produk serta meningkatkan daya saing produk lokal kekancah global. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Participatory RuralAppraisal (PRA). Kegiatan utama dibagi dalam empat tahap. Tahap pertama yaitu sosialisasistandarisasi mutu produk. Tahap kedua dilakukan pengujian produk. Tahap ketiga adalahpemasaran digital yang memanfaatkan sosial media serta publikasi media massa dan online. Tahapkeempat yaitu monitoring dan evaluasi. Meskipun di era Pandemi Covid-19, tim pengabdian bersamamitra UMKM tetap menjalankan kegiatan dengan sangat antusias dan tetap menerapkan protocolkesehatan. Tidak hanya penyuluhan, kegiatan ini juga memfasilitasi produsen karak untukmenganalisis kandungan nutrisi kerupuk karak yang nantinya akan menjadi kelengkapan kemasankarak agar lebih berdaya saing dan berpotensi menjadi produk ekspor. Dengan adanya kegiatan iniprodusen karak dapat memahami pentingnya praktek pangan yang baik untuk menghasilkan produkyang berdaya saing.   Kata Kunci : standarisasi mutu, daya saing, UMKM Karak, produk lokal