Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PANJANG-BOBOT DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN GABUS (Channa striata) HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN PARUNG, JAWA BARAT Irin Iriana Kusmini; Vitas Admadi Prakoso; Deni Radona; Fera Permata Putri
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 13, No 1 (2015): BIOTIKA JUNI 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v13i1.10089

Abstract

ANALISIS RAGAM GENOTIP RAPD DAN FENOTIP TRUSS MORFOMETRIK PADA TIGA POPULASI IKAN GABUS Rudhy Gustiano; Tia Oktaviani; Dinar Tri Soelistyowati; Irin Iriana Kusmini; Wahyutomo Wahyutomo; Gleni Hasan Huwoyon
BERITA BIOLOGI Vol 12, No 3 (2013)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v12i3.641

Abstract

In order to manage genetic resources for aquaculture development of snakehead fishChannastriata(Bloch, 1793), genetic variability of three populations from different geographical areas is needed to be understood. The purpose of this study was to identify the genotype and fenotype of snakehead fish from Jawa, Sumatera and Kalimantan using RAPD and “Truss” morphometric. RAPD method used OPA-02, OPA-04 and OPA-07 primers.While twenty one measurement of truss morphometric was done on the body of fish observed. The results showed that population from Java had higher percentage of polymorphism and heterozygosity than those of Sumatera and Kalimantan, accounted for 83.33% and 0.3655 respectively. Population from Kalimantan and Sumatera had the lowest genetic distance of 0.1170.Meanwhile,the highest genetic distance (0.1908) was observed between population from Kalimantan and Java.Interpopulation relation based on the similarity of truss morphometric population from Sumatera and Kalimantan was 50%. However, those populations had similarity of 24.96% with population from Java. Coefficient variation of morphometric data showed that variation of population from Kalimantan was higher than those of Jawa and Sumatera.
PERFORMA REPRODUKSI INDUK DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA HASIL PEMIJAHAN IKAN TAWES (Barbonymus. gonionotus) DAN IKAN TENGADAK (Barbonymus. schwanenfeldii) Fia Sri Mumpuni; Irin Iriana Kusmini; putri maleka
JURNAL MINA SAINS Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL MINA SAINS
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jmss.v8i1.5589

Abstract

Reproduksi adalah kemampuan individu agar dapat menghasilkan keturunan guna melestarikan jenis dan kelompoknya menggunakan gamet jantan dan betina. Salah satu bagian dari aspek reproduksi yang dapat menentukan kelangsungan hidup dari suatu spesies adalah pemijahan. Hasil pemijahan dapatberpengaruh pada karakter reproduksi dalam membuahkan karakteristik ikan. Genus Barbonymus seperti ikan Tawes serta Ikan Tengadak adalah ikan konsumsi yang mempunyai potensi dan minat tinggi. Tujuan percobaan ini untuk melihat performa reproduksi dari pemijahan ikan Tawes dan ikan Tengadak sehingga memperoleh kualitas reproduksi yang kian baik padakelangsungan hidup. Ikan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu induk ikan Tawes dan ikan Tengadak. Rancangan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) melalui 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan dalam percobaan ini : P1 (Tawes ♀ x Tawes ♂), P2 (Tawes ♀ x Tengadak ♂), P3 (Tengadak ♀ x Tawes ♂) dan P4 (Tengadak ♀ x Tengadak ♂). Data yang diamati meliputi Fekunditas, derajat pembuahan, derajat penetasan, kelangsungann hidup larva dan kualitas air. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila diperoleh hasil berpengaruh nyata (P<0,05) dilakukan uji wilayah ganda Duncan. Fekunditas dan parameter kualitas air (DO, suhu dan pH) dianalisis secara deskriptif. Hasil percobaan menunjukkan hasil yang berpengaruh nyata pada derajat pembuahan, derajat penetasan, dan keberlangsungan hidup. Hasil pemijaahan terbaik dihasilkan oleh Tengadak (♀) x Tengadak (♂) berdasarkan derajat pembuahan serta derajat penetasan. Sedangkan kelangsungan hidup terbaik dihasilkan oleh Tengadak (♀) x Tawes (♂).