Dewi Sahara
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Elastisitas Penawaran Output dan Permintaan Input Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Elasticity of Output Supply and Input Demand of Shallot Farming in Demak District, Central Java) Dewi Sahara; nFN Chanifah
Jurnal Hortikultura Vol 28, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v28n2.2018.p281-288

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai peran strategis bagi perekonomian Indonesia. Untuk meningkatkan produksi bawang merah, petani menggunakan beberapa input produksi. Perubahan harga bawang merah akan berdampak pada penawaran output dan permintaan input. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan harga output dan harga input terhadap penawaran output dan permintaan input usahatani bawang merah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan di Desa Raji, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak pada bulan September – Desember 2016. Penelitian menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui metode survey terhadap 30 responden. Data dianalisis dalam bentuk pangsa permintaan input dengan metode Seemingly Unrelated Regression (SUR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penawaran bawang merah elastis terhadap perubahan harga bawang merah dan harga umbi benih, namun kurang elastis terhadap perubahan upah tenaga kerja, serta tidak elastis terhadap perubahan harga pupuk. Permintaan input (umbi benih, pupuk, dan tenaga kerja) bersifat elastis terhadap harga masing-masing input tersebut, dan sebagian besar bersifat inelastis terhadap harga input lainnya. Oleh karena itu untuk meningkatkan penawaran bawang merah, pemerintah seyogyanya mampu menjaga stabilisasi harga bawang merah dan mendorong menggunakan biji bawang merah (true seed shallot) sebagai alternatif untuk mengurangi pemakaian benih umbi bawang merah.KeywordsBawang merah; Perubahan harga; Penawaran output; Permintaan inputAbstractShallot is one of the vegetable crops that have a strategic role for the Indonesian economy. To increase the production of shallot, the farmers using several of input production. Changes of shallot would have an impact to output supply and input demand. This study aimed to determine the effect of changes in input and output prices to output supply and input demand of shallot farming. The study was conducted in Raji Village, Demak Subdistrict, Demak District in September - December 2016.  Primary data was collected through survey method by interviewing 30 respondents. The data was analyzed in the form of input demand share by Seemingly Unrelated Regression (SUR) method.  The results showed that supply of shallot is elastic to the price changes of shallot and price of seed bulbs, but less elastic to changes in labor wages and inelastic to changes in fertilizer prices. Demand for production input is elastic to the price of each input, and are largely inelastic with respect to other input prices. Therefore, to increase the shallot supply, the Government should be able to maintain the stabilization of shallot prices and encourage the use of true seed shallot as an alternative to reduce the use of shallot seeds.
Daya Saing dan Proteksi Kebijakan Pemerintah terhadap Kedelai Domestik di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (The Competitiveness and Government Policies Protection to Domestic Soybeans in Grobogan Regency, Central Java) Chanifah chanifah; Dewi Sahara; Joko Triastono
JURNAL PANGAN Vol. 29 No. 3 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v29i3.505

Abstract

ABSTRAK Kedelai domestik lebih aman dikonsumsi dibandingkan kedelai transgenik, serta memiliki kadar protein lebih tinggi dibanding kedelai impor. Pengembangan kedelai domestik masih prospektif, namun daya saing kedelai domestik terhadap kedelai impor semakin berat akibat melimpahnya kedelai impor. Kebijakan pemerintah berupa input-output diharapkan mampu melindungi kedelai domestik agar mampu berdaya saing. Penelitian ini untuk menganalisis daya saing kedelai domestik serta tingkat proteksi kebijakan pemerintah terhadap kedelai domestik di Kabupaten Grobogan. Penelitian dilaksanakan di sentra produksi kedelai, yaitu Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Data penelitian diperoleh melalui survei terhadap 30 petani kedelai pada bulan April 2019. Data primer adalah data usahatani kedelai yang ditanam pada awal musim hujan tahun 2017/2018. Data dianalisis menggunakan Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usahatani kedelai domestik di Kabupaten Grobogan terbukti memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dengan nilai PCR 0,88 dan DRCR 0,92. Kebijakan pemerintah terhadap output, input dan output-input pada usahatani kedelai domestik bersifat memproteksi kedelai domestik dan menguntungkan petani sehingga petani memperoleh surplus lebih tinggi. Kebijakan pemerintah berupa subsidi diharapkan dapat meningkatkan daya saing kedelai domestik menjadi lebih kuat. kata kunci: Daya Saing, Kedelai, PAM Analisis. ABSTRACT Domestic soybeans are safer to consume than transgenic soybeans and have higher protein content than imported soybeans. Domestic soybean development is still prospective, but domestic soybeans' competitiveness is getting more massive due to the abundance of imported soybeans. Government policy in the form of input-output is expected to protect domestic soybeans from being competitive. This research analyzes the competitiveness and level of protection of government policies on domestic soybeans in Grobogan Regency. The research was conducted in soybean production centers, which is Panunggalan Village, Pulokulon District, Grobogan Regency. The research data was obtained through a survey of 30 soybean farmers in April 2019. Primary data is data on soybean farming planted at the beginning of the 2017/2018 rainy season. Data analyzed using the Policy Analysis Matrix (PAM). The results indicate that domestic soybean farming in Grobogan Regency is proven to have comparative and competitive advantages with PCR values 0.88 and DRCR 0.92. Government policy on output, input, and output-input of domestic soybean farming protects domestic soybeans and benefits farmers to get a higher surplus. Government policy in the form of subsidies is expected to strengthen the competitiveness of domestic soybeans. keywords: competitiveness, soybean, PAM analysis.