Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KOMUNIKASI PEMASARAN KERAJINAN BAMBU DI SELAAWI, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Santi Susanti; Iwan Koswara; Rachmaniar Rachmaniar
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perilaku komunikasi pengrajin dalam memasarkan produk kerajinan bambu Selaawi Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus, bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan perilaku komunikasi pengrajin dalam pemasaran kerajinan bambu. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan lima pengrajin bambu di Selaawi. Data sekunder yang digunakan adalah observasi, studi dokumen komoditas bambu, foto, dan dokumen lain yang terkait dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengrajin menerapkan komunikasi pemasaran ke dalam teknik online dan offline. Ini berjalan secara online melalui ponsel, WhatsApp, dan Facebook, sedangkan upaya offline dilakukan melalui pameran atau tatap muka dengan calon pembeli yang datang ke Selaawi. WhatsApp menjadi pilihan utama dalam komunikasi karena relatif lebih mudah dan efisien untuk dilakukan. Dari para pemangku kepentingan, pemerintah daerah mendukung komunikasi pemasaran Selaawi sebagai sentra kerajinan bambu dengan mengadakan berbagai acara, mengenalkannya melalui media sosial, dan berencana membuat sentra kerajinan yang nantinya akan dikaitkan dengan dunia pariwisata. Kesimpulannya, sinergi antara pengrajin dan pembuat kebijakan lokal diperlukan untuk mendukung komunikasi pemasaran kerajinan bambu di Selaawi, Kabupaten Garut agar lebih dikenal.
STRENGTHENING CHARACTER EDUCATION IN ELEMENTARY SCHOOL WITH INTERNATIONAL CURRICULUM (A Case Study at Bestari Utami Elementary School, Garut) Santi Susanti; Sukaesih Sukaesih
Sosiohumaniora Vol 23, No 3 (2021): Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, NOVEMBER 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v23i3.31896

Abstract

Character education is necessary given to children from an early age, to manage their emotions and become individuals who have positive behavior for themselves and their surrounding environment in the future. The implication of good character education will make children do things consciously, committed, and competent, and grow into social beings who help each other, civilized and polite. This research aims to reveal the strengthening of character education for students at Bestari Utami elementary school in Garut. This school applies an entrepreneurial curriculum with international school learning methods, but still concerning character education to students based on the local cultural wisdom of Sundanese. This research uses a qualitative method with a case study approach. The primary data obtained through in-depth interviews with school managers and observations of learning activities at SD Bestari Utami. Secondary data obtained through literature and document reviews relevant to the research. Data analysis using interactive data analysis models from Miles and Huberman. The results showed that character education at SD Bestari Utami refers to equality and unity as a fundamental concept of school education. Children deserve to get quality education regardless of their ethnic, religion, and economic background. Strengthening character values based on Pancasila that comprises religious values, nationalism, independence, integrity, and cooperation are embodied through cultural arts lessons that are included in the school curriculum, as well as implementing learning that motivates children to be independent and able to work together with their friends. This study concludes that character education will be effective and give an impact if applied to students and school managers.
Model Perilaku Komunikasi Komunitas Hong dalam Melestarikan Permainan dan Mainan Tradisional Sunda Santi Susanti; Yuni Nurtania
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 9 No 2, September 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v9i2.4917

Abstract

Permainan tradisional merupakan hasil budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Permainan tersebut sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam etika dan norma yang berlaku dalam memainkan suatu permainan. Perkembangan teknologi dan berkembangnya kebutuhan manusia telah menggantikan permainan tradisional dengan permainan modern. Di saat permainan modern bekembang pesat, permainan tradisional menjadi kian tersisih, tertinggal bahkan terlupakan. Komunitas Hong sebagai pusat kajian mainan rakyat yang didirikan pada tahun 2003, berupaya melestarikan mainan dan permainan rakyat sebagai salah satu identitas bangsa. Untuk menjaga eksistensinya dalam melestarikan dan mengembangkan mainan serta permainan rakyat Sunda, Komunitas Hong melakukan upaya-upaya kerjasama dengan pihak-pihak yang mendukung keberlangsungan komunitasnya, baik dari kalangan internal maupun dari lingkungan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku komunikasi Komunitas Hong dalam melestarikan permainan dan mainan tradisional Sunda. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan, perilaku komunikasi Komunitas Hong disesuaikan dengan khalayak sasaran yang dituju, yang terdiri dari masyarakat/publik, pemerintah, sesama anggota komunitas Hong, mitra kerja dan sponsor penyandang dana. Komunikasi dilakukan melalui beragam kegiatan, antara lain workshop, festival, kemitraan dan publikasi. Kesimpulan penelitian ini adalah, perilaku komunikasi yang dilakukan oleh Komunitas Hong, merupakan bagian dari upaya melestarikan permainan dan mainan tradisional masyarakat Sunda. Pesan yang dirancang sedemikian rupa dengan penyaluran melalui berbagai media, merupakan langkah strategis untuk mengenalkan mainan dan permainan tradisional masyarakat Sunda agar dikenal luas oleh masyarakat sehingga upaya melestarikan mainan dan permainan tradisional Sunda dapat berlangsung berkesinambungan. Kata kunci: Perilaku komunikasi, komunitas Hong, pelestarian budaya, mainan dan permainan tradisional, masyarakat Sunda
Studi Etnografi Virtual Tentang Keberadaan Penggiat Lingkungan dalam WhatsApp Group Non Lingkungan Rachmaniar Rachmaniar; Santi Susanti
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 13, No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v13i2.16034

Abstract

Keberadaan WhatsApp saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tak dapat dihindar, dan karenanya setiap dari kita tergabung dalam yang namanya WhatsApp Group (WAG), dimana WAG ini dapat berisikan peserta-peserta dengan minat yang beragam, salah satunya minat terkait lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menganalisa keberadaan penggiat lingkungan yang berada di beberapa WhatsApp Group non lingkungan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teori kelompok terpercaya dengan tradisi penelitian etnografi virtual. Hasil yang ditemukan oleh penulis adalah 1) keberadaan penggiat lingkungan dalam suatu grup WhatsApp non lingkungan dapat menjadi media informasi dan edukasi bagi para  peserta lain untuk peduli terhadap lingkungan; 2) hal-hal yang kerap disampaikan penggiat lingkungan pada grup WhatsApp non lingkungan adalah seminar-seminar terkait lingkungan, event-event terkait lingkungan, artikel-artikel terkait lingkungan, berita-berita terkait lingkungan, dan cara ramah untuk lingkungan; dan 3) konsistensi antara hal yang disampaikan peserta penggiat lingkungan di grup WhatsApp non lingkungan dengan perilaku yang ditampakkan saat bertemu langsung telah membuat para peserta lain yang tidak sadar lingkungan menjadi sadar dan sedikit demi sedikit mulai merubah perilakunya demi kebaikan lingkungan.
Pesan Promosi Program Televisi dalam Akun Twitter @netmediatama Santi Susanti; Wina Erwina
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 12, No. 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v12i1.9634

Abstract

This study is entitled Promotion Messages on  the Twitter Account @netmediatama. The purpose of this research is to find out whether there is a relationship between the promotion of @netmediatama twitter accounts to the decision to watch NET. good people, namely the intensity of promotion, message content and message appeal. The method used in this study is a quantitative method with a correlational approach through primary questionnaire data. Data collection techniques are random sampling techniques from NET. Good People as many as 200 respondents. The results of this study indicate that there is a relationship with a moderate level between the intensity of program promotion through @ netmediatama account with the decision to watch, there is a low level between the contents of the program promotion message via twitter @netmediatama with the decision to watch and there is a moderate level between the attractiveness of program promotion through account @ netmediatama with the decision to watch in the form of feedback actions carried out by followers by the way of reply, retweet love promotion. NET program, clear information in tweets and the use of interesting and persuasive words between the promotion of @netmediatama's Twitter account (promotion intensity, message content appeal) to the NET Good People watching decision.
Pengalaman Berkomunikasi Musisi Etnik dalam Melestarikan Budaya Sunda Melalui Instrumen Karinding Santi Susanti; Rachmaniar Rachmaniar
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 13, No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v13i2.16011

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengalaman berkomunikasi para pengelola Karinding Sadulur (Kasalur), Tasikmalaya, dalam mengenalkan dan meregenerasikan alat musik karinding kepada masyarakat, khususnya generasi muda, melalui jalur pendidikan informal yang mereka berikan. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan untuk mengungkapkan pengalaman berkomunikasi pengelola Karinding Sadulur dalam mengenalkan dan meregenerasikan karinding kepada generasi masyarakat yang meminatinya. Sumber data diperoleh melalui wawancara dan observasi dengan pengelola Karinding Sadulur, serta mengkaji literatur, dokumen, video, serta foto-foto yang berkaitan dengan Karinding Sadulur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pendiri Karinding Sadulur atau tunggul sadulur, memaknai karinding sebagai alat musik yang sarat makna filosofis tentang kehidupan manusia yang kompleks. Komunikasi yang dilakukan oleh Karinding Sadulur dalam mengenalkan karinding kepada masyarakat dilakukan melalui event musik, melalui karya, melalui media sosial, serta melalui edukasi. Kesimpulan penelitian ini, pengemasan karya yang menarik dan kekinian serta cara pengajaran yang menyenangkan merupakan bentuk komunikasi yang dapat menarik minat generasi muda untuk memelajari musik karinding. Semakin banyak generasi muda yang belajar, proses regenerasi seni budaya tradisonal dapat dikatakan berhasil. 
The Meaning of Embroidery and Kelom Geulis as a Business based on Local Wisdom Santi Susanti; Fitri Perdana; Rachmaniar Rachmaniar
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 35, No. 1, Year 2019 [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.86 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v35i1.4363

Abstract

This research aims to reveal the construction of meaning of  Tasikmalaya handicraft entrepreneurs in maintaining their existence in the midst of global competition today. The business of kelom geulis (beautiful wooden sandals) is the object of this study because it has functional value and there are many demands from buyers. Using qualitative with a phenomenological approach, research data is collected through direct observation, in-depth interviews with kelom geulis and bordir (embroidery) entrepreneurs, as well as documentation studies to complete the data gathered from the location. The result shows that the business of embroidery and kelom geulis is an effort to preserve local cultural heritage and identity of Tasikmalaya unique handicraft from extinction. This research concludes that Tasikmalaya City handicraft entrepreneurs interpreted the embroidery and kelom geulis business as an effort to fulfill life necessities and preserve the ancestor's heritage to maintain the identity of Tasikmalaya as handicraft center that has long been known.
Fenomena Pemasaran Politik Suwandi Sumartias; Santi Susanti
Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government dalam Demokrasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.132 KB) | DOI: 10.34010/agregasi.v5i2.446

Abstract

Era reformasi dan globalisasi telah mendorong perubahan massif dalam pemahaman dan praktik politik masyarakat Indonesia. Praktik politik berada dalam ranah komersialisasi luar biasa, kegiatan pemasaran, kampanye dan iklan politik dalam berbagai media (massa, nirmassa dan media online). Situasi ini diperkuat oleh para opinion leader, organisasi politik, ekonomi, sosial budaya dan keagamaan yang turut menjadi agen dan aktor politik yang sangat berpengaruh dan menempatkan politik menjadi panglima. Media massa dan media sosial memiliki kekuatan besar sebagai pembentuk opini, fungsi pendidikan politik dan perubahan, selain menghibur dan informasi secara netral, fair, profesional dan bertanggung jawab, alih-alih terjebak kepentingan bisnis politik para kandidat dan parsial. Sementara kualitas SDM politisi dan pengetahuan serta kesadaran warga tentang politik masih jauh dari profesional, bahkan menjadi antiklimaks, di mana maraknya pelanggaran etika, hukum dan moral (KKN, konflik sosial, money politics, dan lainnya) dalam relasi politik politisi/birokrat dengan warga semakin transparan keberadaannya sehingga politik tak lagi dipahami sebagai ilmu yang mampu memberi solusi yang nyaman, damai dan menyejahterakan, namun hanyalah retorika (lip service) yang semakin meneguhkan reputasi dan citra buruk politisi dan birokrat. Akibatnya, pemilu hanyalah rangkaian seremonial/pesta demokrasi dengan berbagai tindak politik penuh rekayasa, intrik yang penuh dengan pelanggaran hukum, sosial dan moral.
Pelatihan Daring Aplikasi Media Sosial dalam Pemasaran Produk Kerajinan Bambu di Selaawi, Garut, Jawa Barat Santi Susanti; Rachmaniar Rachmaniar; Iwan Koswara
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202054.666

Abstract

ONLINE TRAINING OF SOCIAL MEDIA APPLICATION FOR MARKETING BAMBOO CRAFT PRODUCT IN SELAAWI, GARUT, WEST JAVA. The distribution of goods and services needs marketing to reach the potential customers. The development of internet technology expand the marketing of goods and services from traditional to online market. The bamboo artisans of Selaawi Subdistrict, Garut Regency, realized that it was necessary to market their products online to increase the market share of their craft products, which are currently distributed offline. The Community Service (PPM) Team of Fikom Unpad conducted "Online Training on Social Media Applications for Marketing Bamboo Craft Products in Selaawi, Garut Regency" for creative bamboo economic people in Selaawi Subdistrict, who have not used social media or not optimally used social media as a marketing and promotion channels for bamboo handicraft products. This PPM aims to elevate bamboo artisan’s knowledge in using social media to support the marketing and distribution of bamboo handicraft products directly to customers and sales agents. The social media skills is expected to invite buyers, and increase bamboo artisan’s income. PPM activity presented speakers who owned Amygdala Bamboo, the Head of Selaawi subdistrict, the coordinator of bamboo craft artisans in Selaawi, and PPM Team of Fikom Unpad. This PPM activity was conducted online through Zoom Cloud Meetings, which was attended by bamboo crafts artisans and other participants.
Peluang dan Tantangan Bisnis Kriya saat Pandemi Covid-19 Santi Susanti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202162.778

Abstract

OPPORTUNITIES AND CHALLENGES OF CRAFT BUSINESS DURING THE COVID-19 PANDEMIC. The creative economy is one sector affected by the Covid-19 pandemic. Production and distribution of products remained disrupted, because of cancellations or delays in delivery of orders. The purchasing power of the people has also decreased so that sales of MSME products have decreased, and producers have lowered the selling price of the products. To survive during a pandemic, creative economy players apply strategies in the production and marketing of their products. On this basis, this Community Service activity held under the title “Opportunities and Challenges of Craft Business During the Covid-19 Pandemic”. This activity aims to increase the understanding and awareness of PPM participants regarding the challenges and opportunities in doing craft business during the Covid-19 pandemic. The PPM held on Friday, 29 January 2021, at 1 PM-finished, through the Zoom Meetings application and presenting speakers Anthony Sutrisno (jewelry designer and owner of Bumi Putih Spiritual Jewelry), Ani Wari’ah, and Iwan Ramdani, owners of Rineka Karya Art, and Rachmaniar, Lecturer in Communication Studies Program, Faculty of Communication Sciences, University of Padjadjaran. The PPM results show that to survive the Covid-19 pandemic, a creative economy artist must innovate the products they produce, and strengthen product quality so that buyers will remember them. Also, they can take advantage of social media in marketing their products so that they are widely recognized by the public. The conclusion of this PPM creativity to produce works that have a strong and innovative character is a strong asset for artists and artisans to maintain their business during the Covid-19 pandemic.