Bandung adalah salah satu kota terbesar di Indonesia. Kecamatan Cibiru dan Kecamtan Cileunyi merupakan daerah yang terletak berbatasan antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Perkembangan industri maupun berbagai aspek kehidupan dalam hal ini khususnya wilayah Kecamatan Cibiru dan Cileunyi mengalami perkembangan yang cukup pesat. Peningkatan jumlah industri dan ekstraksi airtanah akan selalu diikuti oleh peningkatan limbah. Limbah cenderung mengandung bahan kimia beracun dan berbahaya. Berdasarkan kondisi bentang alam kedua kecamatan tersebut berada pada zona fasies medial dan distal Gunung Manglayang. Penelitian dilakukan berdasarkan data dari singkapan, data sumur gali dan mata air menggunakan metode orientasi lapangan dibantu oleh penggunaan GPS dan alat ukut fisik dan kimia airtanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kimia airtanah di Kecamatan Cibiru dan Kecamatan Cileunyi. Pengambilan sampel airtanah dilakukan pada 12 lokasi. Untuk menentukan karakteristik kimia airtanah, hasil uji analisis laboratorium hidrokimia dianalisis menggunakan metode diagram piper dan diagram durov. Kondisi geologi seperti unit geomorfologi dan tipe litologi berkorelasi dengan lokasi data airtanah. Berdasarkan kondisi hidrogeologi, daerah penelitian termasuk kedalam sistem akuifer deposit vulkanik dan sistem akuifer deposit lakustrin. Hasil analisis kimia dari diagram piper memperlihatkan fasies kimia airtanah yang terdapat pada daerah penelitian adalah Ca:HCO3, Ca.Mg:HCO3, Mg:HCO3 dan Ca:No Dominan, sedangkan hasil analisis kimia dari diagram durov memperlihatkan daerah penelitian didominasi oleh proses pertukaran ion dan pencampuran ion airtanah.