p-Index From 2019 - 2024
0.817
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL TEKNIK
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Tidak Aman pada Pekerja di Proyek Pembangunan Apartemen Evencho Margonda Sempurna Bangun; Indriasari Indriasari
Jurnal Teknik Vol 10, No 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v10i1.4003

Abstract

Unsafe action becomes a problem for most work accidents. This study focuses on the factors associated with unsafe actions caused by various kinds of causes or factors both within the worker and the work environment. The construction industry cannot be separated from the potential hazards that can cause work accidents. Analysis of unsafe actions is needed in an effort to prevent the number of accidents at work. The research was conducted using a cross sectional research design or method and included in descriptive research. The interview questionnaire was addressed to workers as many as 75 workers. Research variables aimed at resource persons include knowledge, motivation, supervision, K3 training and the availability of PPE. The assessment of unsafe actions was carried out by entering the results of the interviewee's questionnaire using the SPSS V20 application. From the results of the questionnaire research, 70 workers found unsafe actions were carried out by 44% of the workers. the lack of knowledge factor was 18.7%, the low motivation factor was 46.7%, the supervisory factor was less than 9.3%, the factor of workers who did not attend K3 training was 17.3%, and the factor of lack of availability of Personal Protective Equipment was 10.7 % of all factors with the strongest association with unsafe action. Monitoring and training are required to increase the knowledge of workers so that they can better avoid accidents caused by the factors that have been studied.Keywords: Unsafe measures,Construction Industry, Factors Unsafe action factor (Tindakan yang tidak aman menjadi masalah bagi sebagian besar kecelakaan kerja. Penelitian ini memfokuskan pada faktor-faktor yang terkait dengan tindakan tidak aman yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab atau faktor baik di lingkungan pekerja maupun lingkungan kerja. Industri konstruksi tidak lepas dari potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Analisis tindakan tidak aman diperlukan dalam upaya mencegah banyaknya kecelakaan kerja. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain atau metode penelitian cross sectional dan termasuk dalam penelitian deskriptif. Kuesioner wawancara ditujukan kepada pekerja sebanyak 75 pekerja. Variabel penelitian yang ditujukan pada nara sumber meliputi pengetahuan, motivasi, supervisi, pelatihan K3 dan ketersediaan APD. Penilaian tindakan tidak aman dilakukan dengan memasukkan hasil kuesioner narasumber menggunakan aplikasi SPSS V20. Dari hasil penelitian kuisioner, 70 pekerja menemukan tindakan tidak aman yang dilakukan oleh 44% pekerja. Faktor pengetahuan kurang 18,7%, faktor motivasi rendah 46,7%, faktor pengawasan kurang dari 9,3%, faktor pekerja yang tidak mengikuti pelatihan K3 sebanyak 17,3%, dan faktor kurangnya ketersediaan alat pelindung diri. Peralatan adalah 10,7% dari semua faktor dengan hubungan terkuat dengan tindakan tidak aman. Pemantauan dan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan pekerja agar dapat lebih terhindar dari kecelakaan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang telah dipelajari.Kata Kunci: Tindakan tidak aman, Industri Konstruksi, Faktor Faktor tindakan tidak aman.)
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI STRUKTUR BAWAH PADA PERKANTORAN DANAYASA TOWER Amir Hamzah Pohan; Indriasari Indriasari; Sempurna Bangun
Jurnal Teknik Vol 11, No 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v11i1.5896

Abstract

Pelaksanaan proyek perkantoran Menara Danayasa merupakan kegiatan yang berlangsung dalam kurun waktu yang terbatas. Dikembangkan oleh PT Acset Indonusa tbk, ruang kantor akan disewakan dalam dolar AS. Kami masih menghitung jumlahnya. Selama masa pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal yang direncanakan dengan realisasi di lapangan yang dapat mengakibatkan bertambahnya waktu pelaksanaan dan bertambahnya biaya pelaksanaan sehingga penyelesaian proyek menjadi terlambat. Penyebab keterlambatan dan sering terjadi adalah karena pengaruh faktor cuaca, persyaratan kerja yang tidak memadai, material atau peralatan, kesalahan perencanaan atau spesifikasi. Metode pelaksanaan konstruksi pada hakikatnya merupakan penjabaran dari tata cara dan teknik pelaksanaan pekerjaan yang merupakan inti dari semua kegiatan dalam semua manajemen konstruksi. Selama proses penggalian, pengurukan hingga pengecoran, biayanya cukup mahal, mulai dari pembukaan lahan hingga tahap pengecoran. Untuk galian urugan, konstruksi penahan baseman digali sampai kedalaman 45 meter dan menggunakan tiang bor. Pada saat proses penyetrikaan bekisting yang digunakan adalah dengan menggunakan baja dalam bentuk rakitan yang dipasang pada berbagai dimensi kolom yang bentang setiap 10 cm kemudian disambung dengan baut dan bekisting tersebut juga diolesi dengan Minyak Cetakan agar lebih mudah dalam melepasnya. bekisting setelah kolom dicor. Dan pada saat proses pengecoran pertama kali dilakukan survey dan pengendalian pada pondasi, pelaksanaan ini meliputi perkuatan lebar yang sesuai dengan gambar kerja dimensi yang telah disetujui, jumlah jarak pengikatan lebar, lebar sambungan dan penempatan decking beton. dengan ketebalan 10mm dari kepala tiang bor sampai ke dinding. Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan metode nilai hasil. Dengan menggunakan nilai hasil maka akan dapat dilihat apakah penyelesaian pekerjaan proyek pembangunan perkantoran Menara Danayasa akan selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Manajemen dalam suatu perusahaan sangat penting karena manajemen merupakan nyawa setiap perusahaan, hal ini dibuktikan dengan besarnya pengaruh strategi manajemen, semakin baik strategi manajemen maka semakin berkembang suatu perusahaan dan sebaliknya. Proses kontrol berjalan melalui siklus hidup proyek untuk mencapai kinerja yang baik di setiap tahap. Perencanaan dibuat sebagai bahan acuan pelaksanaan pekerjaan. Bahan acuan tersebut kemudian akan menjadi standar pelaksanaan proyek yang bersangkutan, termasuk spesifikasi teknis, jadwal dan anggaran.Kata kunci: jadwal yang direncanakan, nilai hasil, manajemen dan pengendalian proyek 
TINDAKAN PERCEPATAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT SAAT COVID 19 Sigit Wahyudianto; Sempurna Bangun; Amir Hamzah Pohan
Jurnal Teknik Vol 12, No 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v12i2.8655

Abstract

Proyek konstruksi adalah pekerjaan membangun sebuah bangunan dalam jangka waktu yang sudah direncanakan dengan menggunakan sumber daya proyek yang terbatas. Dalam sebuah proyek konstruksi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu waktu, biaya dan kualitas. Namun, dalam pelaksanaannya proyek sering mengalami keterlambatan dan meningkatkan durasi proyek. Untuk terhindar dari keterlambatan tersebut maka durasi waktu dapat dipercepat. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan rumah sakit Hermina daan mogot. Analisis percepatan durasi yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan jam kerja shift. Percepetan hanya dianalisis pada jalur krisis yaitu lantai 3 lantai 4 dan lantai atap pada pekerjaan struktur dan waktu kerja shift pagi jam 8 sedangkan shift malam 5 jam. Dari hasil analisis yang dilakukan dengan sistem shift, ternyata proyek dapat dipercepat 89 hari. Sehingga durasi proyek yang semula 126 hari kerja untuk pekerjaan struktur menjadi 37 hari. Namun akibat percepatan ini menyebabkan naiknya biaya langsung proyek yang semula Rp.10.078.014.677 naik menjadi Rp.12.751.901.161 dengan selisih Rp. 2.673.886.484 maka dari itu proyek yang lebih singkat menyebabkan turunnya biaya tidak langsung proyek semula Rp. 2.519.503.502 menjadi Rp. 1.807.110.423 selisih Rp. 712.393.079 sehingga berpengaruh pada biaya total proyek yang semula Rp. 12.597.518.346 menjadi Rp. 14.559.001.584 dengan penurunan sebesar Rp. 1.961.493.238.
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG HOLLAND BAKERY ANCOL BARAT III PT. GELORA BANGUN LESTARI Juan Leonardo; Sempurna Bangun
Jurnal Teknik Vol 12, No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v12i1.7108

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian khsusunya dalam proyek pembangunan kontruksi. Dalam pelaksanaan proyek kontruksi selalu ada potensi bahaya atau risiko yang dapat menyebabkan kerugian yang cukup banyak mengenai biaya, material, dan waktu. Faktro – faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah kurangnya pemahaman tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik dan juga kurangnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek. Pengerjaan proyek pembanguanan gedung Holland Bakery merupakan salah satu dari pembangunan gedung yang memiliki risiko cukup tinggi dalam pelaksanaannya dikarenakan kurangnya kesadaran pekerja untuk menggunakan APD dan terlepas dari faktor peralatan dan mesin kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko K3, penilaian risiko, dan menentukan pengendaliannya. Metode yang digunakan dalam penilaian risiko pada penelitian ini adalah AS/NZS 4360. Pada penelitian ini menggunakan teknik kuisioner yang dibagikan kepada responden, dalam hal ini responden yanng dituju adalah pihak kontraktor yang ada dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian didapat 36 variabel risiko, dengan 17 variabel risiko yang termasuk dalam risiko sedang, 19 variabel risiko yang termasuk dalam kategori rendah. Risiko tertinggi yang didapat adalah pekerja tidak menggunakan APD (safety boots, helm, hand gloves, safety glasses) saat pemasangan tulangan kolom dengan indeks risiko sebesar 6,356.