Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENGGUNAAN CLINICAL PATHWAY TERHADAP TINDAKAN LAPARASKOPI DAN LAPARATOMI PADA KASUS MIOMA UTERI DI RSPAD GATOT SUBROTO BULAN JANUARI-JUNI 2017 Leni Suhartini; Gunawan Dwi Prayitno
Jurnal JKFT Vol 3, No 1 (2018): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v3i1.1017

Abstract

Clinical pathway menyediakan standar pelayanan minimal dan memastikan bahwa pelayanan tersebut tidak terlupakan dan dilaksanakan tepat waktu.Mioma uteri menjadi salah satu pilihan kasus yang diteliti kesesuaian diagnosisnya dengan clinical pathway. Hal ini disebabkan karena kasus mioma uteri sering terjadi dan memerlukan high cost serta hight risk bagi pasien yang menderita kasus tersebut. Penyebab utama mioma uteri belum diketahui secara pasti sampai saat ini, tetapi penyelidikan telah dijalankan untuk memahami keterlibatan faktor hormonal, faktor genetik, growth factor, dan biologi molekular untuk tumor jinak ini. Metoda penelitian menggunakan Cross sectional. Tujuan penelitian ini untuk mengamati penggunaan clinical pathway terhadap tindakan laparaskopi dan laparatomi atas indikasi mioma uteri berdasarkan variabel  lama operasi, jumlah perdarahan saat operasi, komplikasi, lama dirawat (Length Of Stay) dan transfusi pasca operasi.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni2017.Populasi   pada penelitian   ini adalah seluruh wanita dengan diagnosa mioma uteri yang menjalani operasi baik laparatomi maupun laparoskopi di RSPAD Gatot Soebroto yaitu sebanyak 53 pasien. Hasil penelitian ini diperoleh 53 kasus mioma uteri, terdapat 21 pasien (39.6%) laparoskopi miomektomi, 6 pasien (11.3%)   laparoskopi histerektomi, 14 pasien (26.4%) laparatomi miomektomi dan 12 pasien (22.6%) laparatomi histerektomi. Penggunaan clinical pathway terhadap kesesuaian diagnosa pre operasi dan pasca operasi 12 kasus (22.6%) tidak sesuai dan 41 kasus (77.4%) yang sesuai. Dari 5 variabel yang diambi (lama operasi, jumlah perdarahan, lenght of stay, komplikasi dan transfusi) hanya ada 1 variabel yang berhubungan dengan penggunaan clinical pathway terhadap tindakan laparatomi dan laparaskopi pada kasus mioma uteri yaitu jumlah perdarahan (p = 0.036). Kata kunci : laparaskopi, laparatomi, mioma uteri, clinical pathway
Hubungan Karakteristik Wanita Usia Subur (WUS) dengan Pengetahuan tentang Tes IVA di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Mei Tahun 2017 Leni Suhartini; Wiwik Setyorini
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 1 No 2 (2017): HSG (Health Science Growth) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker serviks dapat dideteksi dini dengan Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), yaitu metode screening yang praktis, murah, dan memungkinkan dilakukan di Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara karakteristik wanita usia subur dengan pengetahuan tentang tes IVA di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih. Penelitian ini menggunakan kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah WUS usia 20-49 tahun sebanyak 30 responden dengan pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data primer menggunakan alat bantu kuesioner. Analisi data menggunakan uji korelasi bivariat dengan metode kendall’s tau-b mengguanakan program SPSS versi 22.0. Hasil penelitian ini adalah Frekuensi responden terbanyak adalah umur >36 (60%), usia pertama kali berhubungan seksual >21 (60%), paritas <3 (96,7%), pendidikan menengah (73,3%), tidak merokok (100%), alat kontrasepsi hormonal (63,3%), tidak pernah mengikuti tes IVA sebelumnya (73,3%), dan tingkat pengetahuan tergolong baik (73.3%). Hasil uji korelasi, variabel yang terbukti memiliki hubungan kuat dengan pengetahuan tentang tes IVA adalah paritas dengan nilai sign. 0.036 dan partisipasi dengan nilai sign.0,040. Simpulan yaitu hanya variabel paritas dan partisipasi yang terbukti berhubungan dengan pengetahuan tentang tes IVA. Saran bagi tenaga kesehatan diharapkan lebih mengembangkan KIE tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA melalui penyuluhan, dan pembinaan kader.Kata Kunci : Karakteristik, Pengetahuan WUS, Tes IVA
RELATIONSHIP BETWEEN THE BABY'S BIRTH WEIGHT AND THE INCIDENCE OF PERINEAL TEARING Leni Suhartini; Hesti Kusumaningrum; Ni Nyoman Sulasmi; Tiara Resty
SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery Vol 8 No 1 (2022): SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery
Publisher : AIPKIND (Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36749/seajom.v8i1.148

Abstract

Childbirth is a physiological process and an important event in life that is often remembered by a woman throughout her life, where birth trauma most often occurs is the perineum. A perineal tear is a perineal laceration that occurs when the baby is born either naturally or through an episiotomy. This study aims to determine the relationship between the baby's birth weight and the level of perineal tear in mothers with normal delivery. The research method is quantitative with a cross-sectional analytical research design. The sample is 298 people. Data were collected by looking at the maternity room register book from January-December 2021. Data were analyzed with the help of Software Statistics Product and Service Solutions (SPSS) Version 25. Research Results: from 298 deliveries there were 256 respondents who experienced perineal tears. 97 respondents to a grade 1 tear (32.6%), 156 respondents to a grade 2 tear (52.3%) and 3 respondents to a grade 3 tear (1%). Of the 298 mothers who gave birth, there were 256 deliveries with perineal tears with 206 (85.5%) baby weight <3365gr and 50 (87.7%) baby weight >3366 grams. Meanwhile, for mothers who experienced an intact perineum, there were 42 respondents where the baby's weight < 3365 g was found as many as 35 respondents (14.5%) and the baby's weight > 3366 there were 7 respondents (12.3%). The results of the chi-square test at = 0.05 obtained p = 0.821 (P> 0.05) this means that there is no relationship between the baby's birth weight and the incidence of perineal tears. Conclusion: there is no relationship between baby's birth weight and the incidence of perineal tears.