p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Farmaka
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REVIEW: EFEK TANAMAN OBAT PADA BIODISTRIBUSI DAN RADIOLABELING SENYAWA RADIOFARMAKA GITA WIDI SETYOWATI; HOLIS ABDUL HOLIK
Farmaka Vol 17, No 1 (2019): Farmaka (Supplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.699 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i1.22185

Abstract

Radiofarmaka merupakan salah satu modifikasi obat-obatan yang dapat digunakan sebagai agen terapi dan diagnostik pada beberapa penyakit. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa radiofarmaka dapat dipengaruhi oleh adanya tanaman obat dalam tubuh. Hal-hal yang dapat dipengaruhi oleh tanaman obat, yaitu biodistribusi, radiolabeling, dan farmakokinetik dari radiofarmaka melalui interaksi antarobat dengan mekanisme yang berbeda-beda. Adanya tanaman obat dalam tubuh dapat mengubah biodistribusi, radiolabeling, dan penyerapan radiofarmaka dalam tubuh. Dengan perubahan tersebut dapat terjadi kesalahan diagnosis dan terapi. Dalam review ini, akan dijelaskan mengenai tanaman obat yang dapat memengaruhi biodistribusi, radiolabeling, dan penyerapan radiofarmaka dengan mekanisme yang berbeda. Dari beberapa penelitian yang ada, interaksi antarobat tersebut dapat berupa interaksi dengan protein dalam sel darah merah di situs pengikatan yang sama, aksi dengan ion pertechnetate dan stannat, serta reaksi oksidasi dari sifat antioksidan tanaman obat. Tanaman obat tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan biodistribusi, radiolabeling, dan penyerapan radiofarmaka dalam tubuh. Oleh karena itu, dibutuhkan pencegahan mengenai penggunaan radiofarmaka dengan tanaman obat yang bersamaan pada penerapan diagnosis maupun terapi.Kata kunci: radiofarmaka, tanaman obat, biodistribusi, radiolabeling, dan penyerapan.
Uji Toksisitas Infusa Acalypha Siamensis dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Sheila Frizqia Jelita; Gita Widi Setyowati; Michelle Ferdinand
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.536 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.25926

Abstract

Uji toksisitas merupakan uji untuk mengamati aktivitas farmakologi suatu senyawa yang terjadi dalam waktu. Subjek uji untuk uji toksisitas adalah larva udang. Larva udang memiliki karakteristik yang sensitif dan akan mati apabila zat atau senyawa asing tersebut bersifat toksik. Uji toksisitas digunakan untuk mengetahui pengaruh racun yang dihasilkan oleh dosis tunggal dari suatu campuran zat kimia pada hewan coba sebagai uji pra skrining senyawa bioaktif antikanker. Hasil yang diperoleh dihitung sebagai nilai LC50 (lethal concentration) ekstrak uji. Semakin kecil harga LC50 semakin toksik suatu senyawa. Hasil LC50 di dengan analisis probit menggunakan program EPA probit. Nilai LC50 dengan nilai sebesar 1333,5 ppm untuk metode vial (makroskopik).Kata kunci: BSLT, Lethal Concentration 50% (LC50), Uji toksisitas.