ABDUL RACHMAN
Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP SIFAT AGRONOMIS SERTA KADAR Cl DAUN TEMBAKAU VIRGINIA RAJANGAN PADA TANAH VERTISOLS DI BOJONEGORO ABDUL RACHMAN; nFN MAHFUDZ
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 9, No 4 (2003): Desember 2003
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v9n4.2003.129-140

Abstract

Percobaan lapang telah dilakukan pada tanah vetisol di Kebun Percobaan Pekuwon, Bojonegoro, dimulai Mei sampai September 1996, untuk mempelajari pengaruh populasi tanaman tembakau terhadap sifat agronomis dan kadar Cl daun tanaman tembakau Virginia yang diolah dengan cara dirajang. Tinggi tempat dari lahan percobaan 13 m dpi, dan dengan tipe iklim D. Tanah bertekstur liat dengan 80% liat, 15% debu dan 5% pasir, 0.62% C-organik, 0.10% N, dan pH 8.20. Percobaan disusun dalam ancangan acak kelompok dengan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari enam laraf populasi tanaman tembakau (12 000; 18 000; 24 000; 36 000; 48 000, dan 60 000 tanaman per ha atau setara dengan 144, 216, 288, 432, 576, dan 720 tanaman per petak). Ukuran petak 12 m x 10 m. Dalam percobaan ini akan dipelajari pula pengaruh bentuk hasil (rajangan dan krosok) terhadap kadar Cl daun. Sepuluh tanaman per petak diolah secara lue-cuing di dalam oven mini, untuk dianalisis kadar Cl daunnya. Varietas tembakau adalah DB 101. Hasil dan indeks tanaman masih terus meningkat sampai populasi tetinggi, sedangkan mutu dan rendemen tidak terpengaruh oleh peningkatan populasi. Peningkatan populasi sebaliknya menurunkan ukuran daun, bobot tiap daun, tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun yang dapat dipanen. Berdasar hasil, mutu dan mudahnya pengelolaan di lapang populasi yang optimal adalah 24 000 tanaman per ha, untuk tembakau Virginia rajangan di Bojonegoro. Peningkatan populasi hanya berpengaruh pada kadar Cl daun atas saja. Sedangkan bentuk hasil tembakau ajangan dan krosok tidak berpengaruh pada kadar Cl daun.Kata kunci: Nicotiana tabacum, tembakau. tembakau Virginia rajangan, populasi tanaman, vertisols, sifat agronomis, kadar Cl, bentuk olahan ABSTRACT Effect of plant population on agronomic characteristics and leaf Cl content of sliced Virginia tobacco grown in vertisols of BojonegoroThe expeiment was conducted in vetisol soil of Bojonegoro in 1996 to study the effect of plant population on agronomic characteistics and Cl content of sliced tobacco leaves. The experiment was site located 13 m above sea level, with D climatic type. The soil characteristics were clay texture with 80% clay, 15% silt and 5% sand, 0.62% C-organic, 0.10 % N, and pH 8.2. The treatment consisted of six plant populations (12.000 up to 60.000 plants per ha equal with 144, 216, 288, 432, 576, and 720 plants per plot) was arranged in a randomized block design, with four replications. Plot size was 12 m x 10 m. Plant population per plo( based on the six treatment levels. For Cl content analysis, 10 plants plot was also taken to be processed with lue-curing method in mini oven. Tobacco variety was DB 101. Yield and crop index increased steadily as plant population increased up to the highest plant population. However the increase in plant population decreased the size, weight, number of leaves, and plant height. While grade index, percentage of dry to fresh leaf yield and Cl content of lower and middle leaves were not affected by the increase in plant population. Base on yield, quality, and easier management, the recommended plant population was 24 000 plant per ha. The increase in plant population only affected the Cl content of upper leaves. The form of sliced and lue-cured tobacco leaves did not affect the Cl content of (he leaves.Key words : Nicotiana tabacum, tobacco, sliced Virginia tobacco, plant population vetisols, agronomic characteristic, Cl contcnl, product form
Masalah Kadar Cl Daun Tembakau Virginia pada Tanah Vertisols Bojonegoro ABDUL RACHMAN
Perspektif Vol 2, No 2 (2003): Desember 2003
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v2n2.2003.56-66

Abstract

Kadar Cl daun yang tinggi dapat menurunkan mutu tembakau. Masalah Cl pernah mencuat tahun 1985 di Sulawesi Selatan dan pada tahun 1988 di Bojonegoro dan Jombang. Akhir-akhir ini untuk tanah Vertisol Bojonegoro masalah Cl ini masih dipersoalkan. Sifat tanah Vertisol Bojonegoro, berkadar Hat tinggi dan berlahan datar, memberi peluang tanah berkadar Cl tinggi. Hubungan kadar Cl tanah dengan kadar Cl daun bersifat linier dengan persamaan y = 0,1297 + 0,0128 x (R2 = 0,98), dimana x = ppm kadar Cl tanah, y ■ % kadar Cl di daun bawah. Apabila kadar Cl daun tetinggi yang diperbolehkan 1%, maka kadar Cl tanah tidak boleh melampaui 68 ppm. Hubungan pemupukan KC1 pada padi pada tanah Vertisol, Bojonegoro, selama tiga tahun percobaan adalah y = 0,789 + 0,0036 x (R2 = 0,94), dimana x = kg/ha KC1 pada padi, dan y = % kadar Cl di daun bawah. Dengan kadar Cl kritis 1% di daun tembakau, maka dosis pemupukan KCI pada padi tidak boleh melebihi 50 kg/ha Beberapa teknik budidaya telah dicoba untuk menurunkan kadar Cl daun tembakau. Sistem tumpangsari dapat menurunkan kadar Cl daun tembakau. Tetapi karena sangat menurunkan hasil tembakau belum dapat dianjurkan. Peningkatan populasi tanam sampai 60.000 tanaman/ha dan perbedaan bentuk hasil (krosok vs rajangan) tidak berpengaruh pada kadar Cl daun tembakau. Tembakau ajangan Virginia menyusun 12% dari blending tembakau untuk rokok kretek. Blending tembakau diharapkan dapat mengurangi pengaruh jelek dari tembakau Bojonegoro yang berkadar Cl tinggi. Saran yang dapat diajukan adalah agar tidak menggunakan pupuk mengandung Cl tinggi secara langsung pada tanaman tembakau. Penggunaan pupuk KCI pada padi dibatasi paling tinggi 50 kg/ha. Perlu pemetaan daerah berdasar kadar Cl daun, untuk mengetahui penyebaran masalah Cl. Pada tanaman padi sumber pupuk kalium alternatip dapat digunakan pupuk ZK. Saran lain adalah perlu dicoba penggunaan bahan organik dan gipsum untuk memperbaiki sifat infiltrasi tanah, perlu dilihat pula pengaruh angkutan panen terhadap kadar Cl tanah, diukur pula kadar Cl air hujan dan air irigasi, serta pemetaan kadar Cl tanah dan daun tembakau pada lahan berkadar Hat tinggi (lebih 35 % Hat) dengan kemiringan < 1 %. Kata kunci Nicotiana tabacum, tembakau, Virginia, rajangan, Cl, Vertisols
STUDI POPULASI OPTIMAL PADA TEMBAKAU MADURA DENGAN CARA PANEN SATU KALI ABDUL RACHMAN; . SUWARSO
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 9, No 3 (2003): September, 2003
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v9n3.2003.98-103

Abstract

Percobaan dilakukan di dua tempat dengan perbedaan tipe lahan di Kabupaten Sumencp, P. Madura, unluk mempclajari pengaruh populasi tanam terhadap sifat agronomis dan kimia dari dua varietas tembakau madura Percobaan dilakukan pada tahun 1990 (Mei s/d September), dengan cara panen salu kali, di Desa Guluk-guluk mewakili lahan gunung dengan clevasi 235 m, dan di Desa Kambingan Barat mewakili lahan legal (lahan kering) dengan clevasi 15 m. Sifat tanah dari lahan gunung adalah betcksiur liat, dengan 55% liat, 29% debu, 16% pasir, 0 62% C-organik, 0.11% N, dan pi I 7.5; dan di lahan tcgal adalah betckstur lempung berliat, dengan 34% liat 38% debu, 28% pasir, 0.55% C-organik, 0.09% N, dan pH 6.9. Perlakuan terdiri atas dua variclas tembakau madura (Prancak dan Berbedih) dan tiga taraf populasi tanaman (25 000, 33 000, dan 41 000 tanaman per ha). Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial, dengan empat ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada lahan gunung variclas Prancak memberikan hasil krosok dan kadar Cl daun yang lebih tinggi dan pada varietas Berbedih. telapi variclas Berbedih memberikan jumlah daun dan kadar nikotin yang lebih tinggi dari pada varietas Prancak. Sifat lain dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi tanam meningkatkan hasil daun rajangan dan krosok. telapi menurunkan ukuran lebar daun Sebagian besar sifat-sifat tembakau tidak terpengaruh oleh kenaikan populasi. Populasi tanam yang sesuai untuk lahan gunung adalah 41 000 tanaman/ha, atau dengan jarak tanam (90 cm x 45 cm)/2 x 45 cm. Pada lahan legal varietas Prancak memberikan hasil krosok yang lebih linggi dari pada varietas Berbedih, tetapi varietas Prancak lebih rendah dalam hal jumlah daun, kadar nikotin dan gula dari pada varietas Berbedih Sifal yang lainnya dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi lanam di lahan legal meningkatkan ukuran tinggi tanaman dan hasil krosok Sebagian besar sifat tembakau tidak terpengaruh oleh peningkatan populasi. Populasi yang sesuai untuk lahan tcgal adalah 33 000 tanaman/ha, atau dengan jarak lanam (90 cm x 45 cm)/2 x 40 cm.Kata kunci: Nicotiana tabacum, tembakau madura, populasi lanam, varietas, tipe lahan ABSTRACT Study on optimal plant population of madura tobacco in one harvesting methodThe experiment was conducted in two locations with different type of land, in Sumenep Regency, Madura Island, to study the effect of plant populations on agronomic and chemical characteristics of two madura tobacco varieties. This experiment was conducted in 1990 (May to September) on madura tobacco in one harvesting method, in Guluk-guluk Village represented hilly land lypc at the elevation of 235 m, and in Kambingan Barat Village represented upland type at the elevation of 15 m The soil characteristics of hilly land is clay texture with 55% clay, 29% silt, 28% sand, 0.62% organic-C. 0.11% N, and pll 7.5; and the soil characteristics of upland is clay loam texture with 34% clay, 38% silt, 28% sand, 0.55% organic-C, 0.06% N, and pH 6.9. The treatment consislcd of two varieties of madura tobacco (Prancak and Berbedih) and three plant population rates (25 000, 33 000 and 41 000 plants/ha). The treatments were arranged in factorial randomized block design with four replications. The result showed that in hilly land, Prancak gave more dry leaf yield and leaf Cl content than thai of Berbedih, but Prancak gave less leaf number and leaf nicotine content than Berbedih Other characters of the two varieties were similar. Increasing plant population increased cut and dry leaf yield, but decreased leaf width. Most of tobacco characters were not affected by increasing plant population. Appropriate plant population for hilly land tobacco was 41 000 plants/ha or with plant spacing of (90 cm x 45 cm)/2 x 40 cm. In upland, Prancak gave more dry leaf yield more lhan Berbedih, but Prancak gave less leaf number, nicotine and sugar content than Berbedih. Other characters of the two varieties was similar. Increasing plant population increased plant height and dry leaf yield. Most of tobacco characters were not affected by increasing plant population. Appropriate plant population for upland tobacco was 33 000 plants/ha or with plant spacing of (90 cm x 45 cm)/2 x 45 cm.Key words : Nicotiana tabacum, madura tobacco, plant population, variety, land type
PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP SIFAT AGRONOMIS SERTA KADAR Cl DAUN TEMBAKAU VIRGINIA RAJANGAN PADA TANAH VERTISOLS DI BOJONEGORO ABDUL RACHMAN; nFN MAHFUDZ
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 9, No 4 (2003): Desember 2003
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v9n4.2003.129-140

Abstract

Percobaan lapang telah dilakukan pada tanah vetisol di Kebun Percobaan Pekuwon, Bojonegoro, dimulai Mei sampai September 1996, untuk mempelajari pengaruh populasi tanaman tembakau terhadap sifat agronomis dan kadar Cl daun tanaman tembakau Virginia yang diolah dengan cara dirajang. Tinggi tempat dari lahan percobaan 13 m dpi, dan dengan tipe iklim D. Tanah bertekstur liat dengan 80% liat, 15% debu dan 5% pasir, 0.62% C-organik, 0.10% N, dan pH 8.20. Percobaan disusun dalam ancangan acak kelompok dengan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari enam laraf populasi tanaman tembakau (12 000; 18 000; 24 000; 36 000; 48 000, dan 60 000 tanaman per ha atau setara dengan 144, 216, 288, 432, 576, dan 720 tanaman per petak). Ukuran petak 12 m x 10 m. Dalam percobaan ini akan dipelajari pula pengaruh bentuk hasil (rajangan dan krosok) terhadap kadar Cl daun. Sepuluh tanaman per petak diolah secara lue-cuing di dalam oven mini, untuk dianalisis kadar Cl daunnya. Varietas tembakau adalah DB 101. Hasil dan indeks tanaman masih terus meningkat sampai populasi tetinggi, sedangkan mutu dan rendemen tidak terpengaruh oleh peningkatan populasi. Peningkatan populasi sebaliknya menurunkan ukuran daun, bobot tiap daun, tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun yang dapat dipanen. Berdasar hasil, mutu dan mudahnya pengelolaan di lapang populasi yang optimal adalah 24 000 tanaman per ha, untuk tembakau Virginia rajangan di Bojonegoro. Peningkatan populasi hanya berpengaruh pada kadar Cl daun atas saja. Sedangkan bentuk hasil tembakau ajangan dan krosok tidak berpengaruh pada kadar Cl daun.Kata kunci: Nicotiana tabacum, tembakau. tembakau Virginia rajangan, populasi tanaman, vertisols, sifat agronomis, kadar Cl, bentuk olahan ABSTRACT Effect of plant population on agronomic characteristics and leaf Cl content of sliced Virginia tobacco grown in vertisols of BojonegoroThe expeiment was conducted in vetisol soil of Bojonegoro in 1996 to study the effect of plant population on agronomic characteistics and Cl content of sliced tobacco leaves. The experiment was site located 13 m above sea level, with D climatic type. The soil characteristics were clay texture with 80% clay, 15% silt and 5% sand, 0.62% C-organic, 0.10 % N, and pH 8.2. The treatment consisted of six plant populations (12.000 up to 60.000 plants per ha equal with 144, 216, 288, 432, 576, and 720 plants per plot) was arranged in a randomized block design, with four replications. Plot size was 12 m x 10 m. Plant population per plo( based on the six treatment levels. For Cl content analysis, 10 plants plot was also taken to be processed with lue-curing method in mini oven. Tobacco variety was DB 101. Yield and crop index increased steadily as plant population increased up to the highest plant population. However the increase in plant population decreased the size, weight, number of leaves, and plant height. While grade index, percentage of dry to fresh leaf yield and Cl content of lower and middle leaves were not affected by the increase in plant population. Base on yield, quality, and easier management, the recommended plant population was 24 000 plant per ha. The increase in plant population only affected the Cl content of upper leaves. The form of sliced and lue-cured tobacco leaves did not affect the Cl content of (he leaves.Key words : Nicotiana tabacum, tobacco, sliced Virginia tobacco, plant population vetisols, agronomic characteristic, Cl contcnl, product form
STUDI POPULASI OPTIMAL PADA TEMBAKAU MADURA DENGAN CARA PANEN SATU KALI ABDUL RACHMAN; . SUWARSO
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 9, No 3 (2003): September, 2003
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v9n3.2003.98-103

Abstract

Percobaan dilakukan di dua tempat dengan perbedaan tipe lahan di Kabupaten Sumencp, P. Madura, unluk mempclajari pengaruh populasi tanam terhadap sifat agronomis dan kimia dari dua varietas tembakau madura Percobaan dilakukan pada tahun 1990 (Mei s/d September), dengan cara panen salu kali, di Desa Guluk-guluk mewakili lahan gunung dengan clevasi 235 m, dan di Desa Kambingan Barat mewakili lahan legal (lahan kering) dengan clevasi 15 m. Sifat tanah dari lahan gunung adalah betcksiur liat, dengan 55% liat, 29% debu, 16% pasir, 0 62% C-organik, 0.11% N, dan pi I 7.5; dan di lahan tcgal adalah betckstur lempung berliat, dengan 34% liat 38% debu, 28% pasir, 0.55% C-organik, 0.09% N, dan pH 6.9. Perlakuan terdiri atas dua variclas tembakau madura (Prancak dan Berbedih) dan tiga taraf populasi tanaman (25 000, 33 000, dan 41 000 tanaman per ha). Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial, dengan empat ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada lahan gunung variclas Prancak memberikan hasil krosok dan kadar Cl daun yang lebih tinggi dan pada varietas Berbedih. telapi variclas Berbedih memberikan jumlah daun dan kadar nikotin yang lebih tinggi dari pada varietas Prancak. Sifat lain dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi tanam meningkatkan hasil daun rajangan dan krosok. telapi menurunkan ukuran lebar daun Sebagian besar sifat-sifat tembakau tidak terpengaruh oleh kenaikan populasi. Populasi tanam yang sesuai untuk lahan gunung adalah 41 000 tanaman/ha, atau dengan jarak tanam (90 cm x 45 cm)/2 x 45 cm. Pada lahan legal varietas Prancak memberikan hasil krosok yang lebih linggi dari pada varietas Berbedih, tetapi varietas Prancak lebih rendah dalam hal jumlah daun, kadar nikotin dan gula dari pada varietas Berbedih Sifal yang lainnya dari kedua varietas tersebut adalah sama. Peningkatan populasi lanam di lahan legal meningkatkan ukuran tinggi tanaman dan hasil krosok Sebagian besar sifat tembakau tidak terpengaruh oleh peningkatan populasi. Populasi yang sesuai untuk lahan tcgal adalah 33 000 tanaman/ha, atau dengan jarak lanam (90 cm x 45 cm)/2 x 40 cm.Kata kunci: Nicotiana tabacum, tembakau madura, populasi lanam, varietas, tipe lahan ABSTRACT Study on optimal plant population of madura tobacco in one harvesting methodThe experiment was conducted in two locations with different type of land, in Sumenep Regency, Madura Island, to study the effect of plant populations on agronomic and chemical characteristics of two madura tobacco varieties. This experiment was conducted in 1990 (May to September) on madura tobacco in one harvesting method, in Guluk-guluk Village represented hilly land lypc at the elevation of 235 m, and in Kambingan Barat Village represented upland type at the elevation of 15 m The soil characteristics of hilly land is clay texture with 55% clay, 29% silt, 28% sand, 0.62% organic-C. 0.11% N, and pll 7.5; and the soil characteristics of upland is clay loam texture with 34% clay, 38% silt, 28% sand, 0.55% organic-C, 0.06% N, and pH 6.9. The treatment consislcd of two varieties of madura tobacco (Prancak and Berbedih) and three plant population rates (25 000, 33 000 and 41 000 plants/ha). The treatments were arranged in factorial randomized block design with four replications. The result showed that in hilly land, Prancak gave more dry leaf yield and leaf Cl content than thai of Berbedih, but Prancak gave less leaf number and leaf nicotine content than Berbedih Other characters of the two varieties were similar. Increasing plant population increased cut and dry leaf yield, but decreased leaf width. Most of tobacco characters were not affected by increasing plant population. Appropriate plant population for hilly land tobacco was 41 000 plants/ha or with plant spacing of (90 cm x 45 cm)/2 x 40 cm. In upland, Prancak gave more dry leaf yield more lhan Berbedih, but Prancak gave less leaf number, nicotine and sugar content than Berbedih. Other characters of the two varieties was similar. Increasing plant population increased plant height and dry leaf yield. Most of tobacco characters were not affected by increasing plant population. Appropriate plant population for upland tobacco was 33 000 plants/ha or with plant spacing of (90 cm x 45 cm)/2 x 45 cm.Key words : Nicotiana tabacum, madura tobacco, plant population, variety, land type