Latar Belakang dan Tujuan: L. minor telah digunakan sebagai pakan ternak, mengandung nutrient sangat lengkap yaitu protein kasar (22,4%), asam amino lisin (6,9%), metionin (1,4%), dan histidin (2,7%) tetapi kandungan serat kasar (10,16%) dan lignin (17,98%) tinggi. Penggunaan L. minor pada unggas dibatasi hingga 5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kandungan lignin, selulosa paling rendah dan bahan ekstrak tanpa nitrogen paling tinggi L. minor hasil fermentasi dengan menggunakan Trichoderma harzianum (Th) dan Saccharomyces cerevisiae (Sc). Bahan dan Metode: Fermentasi L. minor dibagi menjadi dua tahap: I. Th (3 x 107 spora / 100 gram substrat) dengan menambahkan ZnCO3 (186 ppm) dan dl-methionine (286 ppm); II. Sc (3 x 107 spora / 100 gram substrat). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 20 unit percobaan. Perlakuan terdiri atas P1 (Fermentasi menggunakan Th selama 1 hari dilanjutkan dengan Sc selama 9 hari), P2 (Th selama 3 hari dilanjutkan dengan Sc selama 7 hari), P3 (Th selama 5 hari dilanjutkan dengan Sc selama 5 hari), P4 ( Th selama 7 hari dilanjutkan dengan Sc selama 3 hari), P5 (Th selama 9 hari dilanjutkan dengan Sc selama 1 hari) diulang empat kali. Pengaruh perlakuan dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan. Hasil: Fermentasi menggunakan Th dan Sc memiliki efek yang signifikan (P <0,05) pada kandungan lignin, selulosa dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Waktu fermentasi paling baik adalah fermentasi dengan menggunakan Th selama 3 hari dan Sc selama 7 hari (P2) yang meningkatkan BETN (34,42%), dan menurunkan Lignin(1,25%) dan Selulosa (10,62%). Kesimpulan: Fermentasi L. minor dengan kombinasi Th selama 3 hari dan Sc selama 7 hari dengan menambahkan dl-methionine dan Zn telah menghasilkan BETN tertinggi, kandungan lignin dan selulosa terendah.Kata kunci: Kualitas nutrien L. minor, itik, fermentasi, Trichoderma harzianum, Saccharomyces cerevisiae.