Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEKERASAN PADA ANAK DI KAMPUNG BEENG Atsye Truly Makagansa; Yenny Makahaghi; Astri J. Mahihody
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.915 KB)

Abstract

Kekerasan anak atau child abuse adalah perlakuan orang dewasa atau anak yang lebih tua dengan menggunakan kekuasaan/otoritasnya terhadap anak yang tak berdaya yang seharusnya menjadi tanggung jawab dari orangtua atau pengasuh yang berakibat penderitaan, kesengsaraan, cacat/kematian. Kekerasan pada anak lebih bersifat sebagai bentuk penganiayaan fisik dengan terdapatnya tanda atau luka pada tubuh sang anak. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang kekerasan pada anak di Kampung Beeng. yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dibatasi hanya pada deskriptif dengan metode survei, dengan melihat pengetahuan orangtua tentang kekerasan pada anak di Kampung Beeng, Kec.Tabukan Selatan Tengah, Kab.Kepulauan Sangihe. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 14 responden ( 47 persen ), dan pengetahuan baik sebanyak 11 responden ( 36 persen ), sedangkan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden ( 17 persen ). Hasil penelitian Gambaran pengetahuan orang tua tentang kekersan pada anak Di Kampung Beeng. Kec. Tabukan Selatan Tengah. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu dengan jumlah sebanyak 14 responden ( 47 persen ). Kepada orangtua disarankan orangtua harus sering mencari informasi melalui media cetak, radio, dan Tv. Agar orangtua lebih memahami tentang kekerasan pada anak. Kepada Institusi Pendidikan Keperawatan agar dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pengetahuan oran tua tentang kekerasan pada anak melalui proses mengajar. Peneliti selanjutnya dapat meneliti variable lainnya tentang gambaran pengetahuan orang tua tentang kekerasan pada anak. Diharapkan kepada Pelayanan Kesehatan agar bisa memberikan penyuluhan untuk menambah pengetahuan orangtua.
KARAKTERISTIK PENDERITA COVID 19 DIRAWAT DI RSU LIUNKENDAGE TAHUNA SEJAK JANUARI 2021 Conny Juliana Surudani; Yenny Makahaghi
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v7i1.538

Abstract

Penularan virus corona 19 disebabkan oleh SARS Corona virus 2. Ditandai dengan demam, sesak nafas, batuk dan mengalami gangguan nafas akut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berupa data rekam medic RSU Liunkendage Tahuna untuk mengetahui karakteristik penderita COVID 19 yang dirawat di RSU Liunkendage Tahuna sebanyak 325 pasien. Pengolahan data dianalisia secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi, responden penelitian berdasarkan karakteristik. Hasil: yang menderita COVID 19 paling banyak pada kelompok umur 18-65 tahun 253 orang (78 persen), berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 191 orang (59 persen) dan laki-laki sebanyak 134 orang (41 persen). Sedangkan gejala ringan yaitu 242 orang (74 persen) dan yang mengalami penurunan kesadaran 6 orang pasien (2 persen), tidak memiliki riwayat komorbid yaitu 204 orang (63 persen) dan yang memiliki riwayat komorbid sebanyak 121 orang (37 persen). Pasien Covid-19 paling banyak belum divaksin dengan jumlah 307 orang (94 persen) dan 3 orang (1 persen) sudah pernah di vaksin dosis pertama. Corona-19 virus transmission caused by SARS Coronavirus 2. Fever, shortness of breath, coughing, and acute respiratory disorder are signs that indicate Covid-19. This research used a descriptive method with medical record data at General Hospital Liunkendage Tahuna to determine 353 characteristics of patients of Covid-19 victims being treated at General Hospital Liunkendage Tahuna. Tabulation of data analyzed descriptively to know frequency distribution, and research respondents based on characteristics. Result: Patients covid-19 most of age 18-65 years old (78 percent), the female gender is 191 patients (59 percent), and as many as male 134 patients (41 percent). Quick indication 242 patients (74 percent) and lowering of unconscious 6 patients (2 percent). Patients do not history of comorbidities 204 (63 percent) and patients have comorbidities 121 people (37 percent). Covid-19 patients most of them not been vaccinated 307 people (94 percent) dan three (3) people have been vaccinated with the first dose.
PKMS PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT UNTUK PENCEGAHAN COVID-19 PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR YUDEA BATULEWEHE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Maryati Agustina Tatangindatu; Meistvin Welembutu; Gracia Tooy; Melanthon Umboh; Yenny Makahaghi
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Ilmia Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v7i1.426

Abstract

Wawasan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat diperlukan oleh setiap individu dalam memperhatikan kesanggupan untuk hidup bugar dengan menciptakan kenyamanan dan kesegaran semaksimal dengan melaksanakan perawatan kesehatan secara mandiri, baik dilingkungan kerja maupun di kehidupan sehari-hari. di zaman sekarang ini sekolah bukan hanya membagikan bantuan berbentuk pengetahuan umum saja, tetapi juga memberikan pengetahuan kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Memandang peserta didik di sekolah dasar (SD), masalah kesehatan yang dihadapi terkait dengan PHBS belum dilaksanakan sesuai prosedur yang sudah di tentukan, sehingga mengakibatkan konflik kesehatan, yaitu masalah yang ditemukan antara lain yaitu diare, dan Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Tujuan PKMS ini yaitu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi peserta didik di SDN Yudea. pelaksanaanya, jumat tanggal 19 februari 2021 di ruang kelas 3, Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan pada seluruh siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri Yudea. Hasil kegiatan ini didapati bahwa siswa sudah mengetahui dan paham tentang PHBS dan bagaimana cara berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah COVID-19. Kesimpulannya untuk lebih memajukan derajat kesehatan dan bisa menerapkan perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada siswa/siswi Sekolah Dasar Negeri Yudea. Insight into Clean and Healthy Living Behavior is needed by every individual in paying attention to the ability to live in shape by creating comfort and freshness as much as possible by carrying out health care independently, both in the work environment and in everyday life. In this day and age, schools not only distribute assistance in the form of general knowledge, but also provide health knowledge about Clean and Healthy Living Behavior (PHBS). Looking at students in elementary schools (SD), the health problems faced related to PHBS have not been implemented according to the procedures that have been determined, resulting in healthconflicts, namely problems found, including diarrhea, and acute respiratory tract (ARI) The purpose of this PKMS is to implement Clean and Healthy Living Behavior for students at SDN Judea. The mplementation, Friday, February 19, 2021, in the 3rd grade room, this activity was carried out by providing counseling to all grade 3 students of Judea State Elementary School. The results of this activity found that students already knew and understood about PHBS and how to behave lean and healthy to prevent COVID-19. The conclusion is to further advance the degree of ealth and be able to apply Clean and Healthy Living behaviors to students of Judean State Elementary School.