Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Efek Penambahan SiO2 dan B2O3 terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur pada Keramik SiC Nadha Ananda Putri; Sudiati Sudiati; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.406 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7354

Abstract

Pada penelitian ini telah dibuat keramik SiC dengan penambahan SiO2 dan B2O3 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan persentase aditif SiO2 dan B2O3 dan Suhu Sintering terhadap perubahan sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur. Komposisi SiO2 dan B2O3 divariasikan yaitu 5%, 10%, dan 20% berat. Masing-masing bahan baku dan bahan aditif ditimbang, dicampur menggunakan media air dan digiling menggunakan High Energy Milling selama 32 menit. Selanjutnya campuran tersebut dikeringkan didalam oven dengan suhu 80°C. Kemudian serbuk tersebut dicampurkan dengan perekat PVA sebanyak 5% berat dan dilanjutkan dengan cetak dengan gaya 12 ton untuk membentuk pellet. Kemudian pellet tersebut di sintering pada suhu 800°C dan 900°C. Hasil karakterisasi diperoleh kondisi yang optimum yaitu sampel dengan penambahan 5% SiO2 dan 5% B2O3 dengan suhu 900°C memiliki densitas sebesar 2.91 g/cm 3 dan 2.78 g/cm 3 serta nilai porositas sampel sebesar 27,09 % dan 22.07%. Hasil analisa XRD yang optimum pada sampel 5% SiO2 dan 5% B2O3 dengan suhu 900°C menghasilkan fasa dominan yaitu moissanite (SiC) untuk kedua bahan aditif dan fasa minor yaitu cristobalite (SiO2 ) dan boron (B2O3 ). Pengujian mikrostruktur menunjukkan bentuk yang tidak beraturan dengan ukuran diameter butiran rata-rata 515.58 nm pada 5% SiO2 dan 669.74 nm pada 5% B2O3.
Bonded Magnet Permanen Nd2Fe14B dengan Perekat Silicone Rubber dan Karakterisasinya Djuhana Djuhana; Sunardi Sunardi; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.711 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v1i1.548

Abstract

Bonded magnet permanen dibuat dengan variasi: 95 %wt. Nd2Fe14B dengan 5% SR, 90 %wt. Nd2Fe14B dengan 10% SR, 85 %wt. Nd2Fe14B dengan 15% SR, dan 80 %wt. Nd2Fe14B dengan 20% SR. Kedua bahan baku dicampur dengan menggunakan mixer hingga homogen dan berbentuk pasta. Selanjutnya, campuran tersebut dituang ke dalam cetakan dan dibiarkan pada suhu ruang selama 4 jam. Sampel yang telah kering dikeluarkan dari cetakan dan dikarakterisasi melalui pengukuran bulk density dan pengukuran kurva histerisis menggunakan BH-curve Permeagraph. Hasil XRD serbuk Nd2Fe14B (NQP-B) yang dianalisis dengan program GSAS diperoleh bahwa serbuk tersebut memiliki komposisi fasa Nd2Fe14B = 78,14% dan fasa Fe = 21,86%. Komposisi silicone rubber (SR) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai bulk density dan sifat magnetiknya. Sampel dengan 5% berat SR memiliki bulk density terbesar yaitu = 4,67 g/cm3, sampel dengan 10% sampai 20% berat SR memiliki nilai bulk density yang lebih rendah yaitu masing masing 3,12 g/cm3 sampai 3,72 g/cm3. Hasil dari kurva histerisis BH-curve menunjukkan bahwa semakin banyak persentase SR maka sifat magnetiknya cenderung menurun. Nilai remanansi tertinggi (Br ) adalah = 4,85 kG pada sampel dengan 5% berat SR, tetapi sampel dengan 20% berat SR memiliki nilai Br terendah yaitu 2,47 kG.
Analisa Pengaruh Variasi Arus Pengelasan Smaw Material Baja SS 316 L Terhadap Kekerasan Rocwell Yasinta Putri Damayanti; Mulyadi Mulyadi; Djuhana Djuhana
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.568 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v3i1.7490

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan sambungan las SMAW (SHIELD METAL ARC WELDING) dengan variasi arus listrik 65 A, 80 A dan 95 A terhadap baja SS316L. Pengelasan baja SS316L menggunakan las SMAW dan material yang digunakan berdimensi panjang 50 mm, lebar 50 mm dan tebal 5 mm. Untuk mengetahui perbedaan kekuatan dari masingmasing variasi arus listrik, percobaan ini dilakukan dengan beberapa pengujian. Pengujian Equotip dan uji kekerasan Rockwell merupakan pengujian yang dilakukan untuk penelitian hasil pengelasan. Dimana hasil dari penelitian akan menunjukan pebedaan kekuatan dan energi dari hasil pengelasan dengan variasi arus listrik 65 A, 80 A dan 95 A.
Efek Penambahan Aditif SiO2 terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur pada Keramik Al2O3 Khairun Nisa Gulo; Sudiati Sudiati; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1167.329 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7355

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan penambahan aditif SiO2 pada keramik Al2O3 untuk menghasilkan keramik dengan hasil yang optimal. Melalui penambahan aditif SiO2 dilakukan pengamatan terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur dari keramik Al2O3. Penambahan SiO2 diberikan sebanyak 5, 7.5, 10, 15, 20, 25, dan 30 (%massa). Lalu ditambahkan air dan dilakukan proses milling selama 5 jam. Setelah proses milling dilakukan pengeringan dengan menggunakan oven dengan suhu 80 ºC. Lalu dilakukan pencetakan yang diberikan gaya 12 ton, selama 60 detik dengan suhu 30 ºC. lalu dilakukan sintering pada suhu 900 ºC, 1000 ºC, 1100 ºC, dan 1200 ºC. Dari aditif yang digunakan dengan komposisi 5% SiO2 yang memberikan densitas paling tinggi pada suhu 1200˚C yaitu 3,12 g/cm3 . Dari aditif yang digunakan dengan komposisi 30% SiO2 yang memberikan porositas paling rendah pada suhu 1200˚C yaitu 31,08%. Hasil Pengujian XRD dengan Penambahan Aditif 5% SiO2 pada Temperatur Sintering T= 1100˚C memiliki 3 fasa quartz, tridimit dan corundum dan penambahan aditif 30% SiO2 pada Temperatur Sintering T= 1100˚C memiliki 3 fasa quartz, cristobalite dan Aluminium Oxide.
PEMBUATAN MAGNET PADUAN FERRO NIKEL PADA KOMPOSISI: Fe 70% dan Ni 30% MELALUI TEKNIK METALURGI SERBUK DAN KARAKTERISASINYA Mulyadi Mulyadi; Djuhana Djuhana; Sunardi Sunardi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.352 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v2i2.3326

Abstract

Pembuatan paduan ferronikel sebagai bahan magnet dibuat dengan menggunakan metode sinteringmetalurgi serbuk dengan variasi waktu milling 15, 30 dan 45 menit serta suhu sintering 1200 dan 1300oC. Metode ini menggunakan 10 gram serbuk paduan Fe dan Ni dengan komposisi Fe 70% berat dan  Ni 70% berat. Serbuk di campurkan kemudian dihancurkan menggunakan High Energy Milling delama 15 menit, 40 menit, dan 45 menit. Selanjutnya di lakukan kalsinasi selama 1 jam dengan suhu 6000C. Kemudian sampel di hancurkan menggunakan mortar dan di cetak menggunakan hydraulic press dengan gaya sebesai 10 ton. Sampel lalu di sintering pada suhu 12000C dan 13000C dan ditahan selama 1 jam menggunakan tungku vacuum. Karakterisasi sampel yang telah disinter meliputi pengukuran densitas, porositas, sifat magnet menggunakan VSM, dan analisa struktur kristal dengan XRD. Hasil karakterisasi menunjukan bahwa paduan Ferinikel tersebut memiliki densitas tertinggi 5,67-5,98 g/cm3 , porositas 1,77 – 4,31 % serta memiliki sifat magnet dengan remanensi = 3,74 – 3,83 emu/g dan koersivitas = 77,20 – 77,30 Oe pada sampel dengan waktu milling 45 menit dan suhu sintering 1200-1300oC. Maka berdasarkan hasil karakterisasi dapat dinyatakan material feronikel tergolong material magnet lunak.
Rancang Bangun dan Analisa Kinerja Generator Fluks Aksial Magnet Permanen Putaran Rendah untuk Turbin Angin Sumbu Vertikal Tipe Savonius Deni Susanto; Mulyadi Mulyadi; Nailul 'Atifah; Perdamean Sebayang
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.042 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v2i1.3222

Abstract

Telah dilakukan perancangan dan pengujian pembangkit listrik tenaga angin menggunakan turbin angin sumbu vertikal tipe savonius dan generator magnet permanen fluks aksial. Turbin angin savonius dapat bekerja pada kecepatan angin yang rendah, menangkap angin dari segala arah, dan memiliki kontruksi yang sederhana. Generator fluks aksial yang dirancang menggunakan 8 buah magnet permanen jenis Neodymium Iron Boron (NdFeB) dan 8 buah kumparan kawat tembaga berdiameter 0,5 mm. Hasil pengujian pembangkit listrik tenaga angin mampu menghasilkan output yang stabil pada kecepatan angin minimum  2 m/s dengan rentang pengujian 1-5 m/s. Turbin angin memiliki nilai Rotor Power Coefficient (Cpr) rata-rata 0,158. Generator aksial mampu menghasilkan tegangan sebesar 4,5 V dan arus 5 mA dengan daya 0,0225 Watt pada kecepatan angin 1 m/s serta menghasilkan tegangan 34,7 V dan arus 147 mA dengan daya 5,1 Watt pada kecepatan angin 5 m/s. Energi listrik yang dihasilkan generator disimpan dalam akumulator. Energi listrik yang tersimpan dikonversikan agar dapat digunakan pada beban berdaya rendah.
Proses Sintering dan Karakterisasi pada Keramik Zircon Silikat (ZrSiO4) Suprapedi Suprapedi; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.906 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7357

Abstract

Zircon silikat (ZrSiO4 ) merupakan jenis keramik berbasis oksida dan banyak dipergunakan sebagai bahan refraktori. Untuk mengetahui proses sintering yang optimal maka pada penelitian ini di gunakan bahan alami yaitu zirkon silikat. Preparasi bahan dilakukan melalui proses pencampuran menggunakan wet milling dengan alat ball mill selama 12 jam. Selanjutnya dilakukan proses pengeringan dan pencetakan membentuk sampel pelet. Pada proses pencetakan tekanan yang diberikan pada saat proses pencetakan sampel menggunakan gaya sebesar 10000 kgf. Selanjutnya dilakukan proses sintering (pembakaran) dengan variasi suhu 1200OC, 1300OC, dan 1400OC menggunakan tungku listrik dan ditahan selama 60 menit. .Sampel pelet yang telah disintering dilakukan pengujian antara lain : densitas, kekerasan, dan kuat tekan. Hasil karakterisasi keramik zircon silikat (ZrSiO4 ) menunjukkan bahwa densitas maksimum terdapat pada sampel dengan suhu sintering 1400O C dengan nilai 3,93 g/cm3 . Dalam pengujian kekerasan menunjukan nilai kekerasan tertinggi dicapai pada suhu 1400O C dengan nilai 570 Hv. Sedangkan pada pengujian kuat tekan nilai tertinggi dicapai dengan suhu sintering 1400O C mendapat angka kuat tekan sebesar 792,63 kg/cm2.
Komposit Magnet Permanen Berbasis NdFeB –Epoxy Resin dan Karakterisasinya Mulyadi Mulyadi; Djuhana Djuhana; Ramlan Ramlan
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.506 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v2i1.3223

Abstract

Telah dibuat komposit magnet permanen NdFeB dengan polimer epoksi resin (ER). Serbuk magnet yang digunakan adalah NdFeB tipe MQP-B+. Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan variasi komposisi 98% NdFeB dan 2%ER, 96% NdFeB dan 4% ER, 92% NdFeB dan 8% ER (dalam persen berat). Selanjutnya campuran tersebut dicetak dengan metode compress moulding menggunakan cetakan berdiameter 18 mm. Gaya tekan yang digunakan sebesar 10 tonf. Hasil yang didapatkan dari proses pencetakan merupakan sampel berbentuk pellet yang kemudian dikeringkan di dalam mesin pengering pada suhu 80oC selama 4 jam. Pengujian yang dilakukan meliputi pengukuran bulk density, fluks magnetik dan histerisis loop menggunakan VSM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perekat epoksi resin menurunkan nilai densitas dan sifat magnet. Sampel komposit magnet NdFeB yang memiliki karakteristik yang baik adalah sampel dengan komposisi 2% dan 4% epoksi resin , dimana sampel ini memiliki densitas =5,52 g/cm3 dan 4,47 g/cm3, fluks magnetik = 1064 Gauss dan 1005 Gauss, serta memiliki remanensi 95 emu/g dan 85 emu/g,  nilai koersivitas = 400 Oe dan 3500 Oe.
Efek Penambahan SiO2 dan B2O3 terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur pada Keramik SiC Nadha Ananda Putri; Sudiati Sudiati; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7354

Abstract

Pada penelitian ini telah dibuat keramik SiC dengan penambahan SiO2 dan B2O3 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan persentase aditif SiO2 dan B2O3 dan Suhu Sintering terhadap perubahan sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur. Komposisi SiO2 dan B2O3 divariasikan yaitu 5%, 10%, dan 20% berat. Masing-masing bahan baku dan bahan aditif ditimbang, dicampur menggunakan media air dan digiling menggunakan High Energy Milling selama 32 menit. Selanjutnya campuran tersebut dikeringkan didalam oven dengan suhu 80°C. Kemudian serbuk tersebut dicampurkan dengan perekat PVA sebanyak 5% berat dan dilanjutkan dengan cetak dengan gaya 12 ton untuk membentuk pellet. Kemudian pellet tersebut di sintering pada suhu 800°C dan 900°C. Hasil karakterisasi diperoleh kondisi yang optimum yaitu sampel dengan penambahan 5% SiO2 dan 5% B2O3 dengan suhu 900°C memiliki densitas sebesar 2.91 g/cm 3 dan 2.78 g/cm 3 serta nilai porositas sampel sebesar 27,09 % dan 22.07%. Hasil analisa XRD yang optimum pada sampel 5% SiO2 dan 5% B2O3 dengan suhu 900°C menghasilkan fasa dominan yaitu moissanite (SiC) untuk kedua bahan aditif dan fasa minor yaitu cristobalite (SiO2 ) dan boron (B2O3 ). Pengujian mikrostruktur menunjukkan bentuk yang tidak beraturan dengan ukuran diameter butiran rata-rata 515.58 nm pada 5% SiO2 dan 669.74 nm pada 5% B2O3.
Bonded Magnet Permanen Nd2Fe14B dengan Perekat Silicone Rubber dan Karakterisasinya Djuhana Djuhana; Sunardi Sunardi; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v1i1.548

Abstract

Bonded magnet permanen dibuat dengan variasi: 95 %wt. Nd2Fe14B dengan 5% SR, 90 %wt. Nd2Fe14B dengan 10% SR, 85 %wt. Nd2Fe14B dengan 15% SR, dan 80 %wt. Nd2Fe14B dengan 20% SR. Kedua bahan baku dicampur dengan menggunakan mixer hingga homogen dan berbentuk pasta. Selanjutnya, campuran tersebut dituang ke dalam cetakan dan dibiarkan pada suhu ruang selama 4 jam. Sampel yang telah kering dikeluarkan dari cetakan dan dikarakterisasi melalui pengukuran bulk density dan pengukuran kurva histerisis menggunakan BH-curve Permeagraph. Hasil XRD serbuk Nd2Fe14B (NQP-B) yang dianalisis dengan program GSAS diperoleh bahwa serbuk tersebut memiliki komposisi fasa Nd2Fe14B = 78,14% dan fasa Fe = 21,86%. Komposisi silicone rubber (SR) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai bulk density dan sifat magnetiknya. Sampel dengan 5% berat SR memiliki bulk density terbesar yaitu = 4,67 g/cm3, sampel dengan 10% sampai 20% berat SR memiliki nilai bulk density yang lebih rendah yaitu masing masing 3,12 g/cm3 sampai 3,72 g/cm3. Hasil dari kurva histerisis BH-curve menunjukkan bahwa semakin banyak persentase SR maka sifat magnetiknya cenderung menurun. Nilai remanansi tertinggi (Br ) adalah = 4,85 kG pada sampel dengan 5% berat SR, tetapi sampel dengan 20% berat SR memiliki nilai Br terendah yaitu 2,47 kG.