Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI KARBOKSIL METIL SELULOSA (CMC) TERHADAP MUTU SIRUP JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) Feri Manoi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 17, No 2 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v17n2.2006.%p

Abstract

Effect of Carboxy Methyl Cellulosa Concentration on The Quality of Cashew (Anacardium occidentale L.) SyrupThe stored cashew syrup to plait stiffly deposit and the quality declined. Onecare for prevent this problem to use stabilize material carboxy methyl cellulosa. The experiment was carried out at Village Ekoae, Ende, East Nusa Tenggara since October to November 2004. The objective of the research to find out the best concentration of carboxy methyl cellulosa for the best quality of cashew syrup. This research was laid out a completely randomized design by using four (4) treatments and four (4) repli-cations. The following treatments were use (1) control (no carboxy methyl cellulosa), (2) 0.50% carboxy methyl cellulosa, (3) 1.00% carboxy methyl cellulosa, and (4) 1.50% carboxy methyl cellulosa. The results showed that the use of car-boxy methyl cellulosa with difference concentra-tion had significant effects on observed variable at the stored cashew syrup as long as six week. Carboxy methyl cellulose with 1.50% concen-tration was give the best results and were highest score for pH namely 5.8; with 8.06 mg/100 g of vitamin C and 88.86% of stability. 
PENGARUH CARA PENGERINGAN TERHADAP MUTU SIMPLISIA SAMBILOTO Feri Manoi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 17, No 1 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v17n1.2006.%p

Abstract

Effect of drying methods to quality of Andrographis paniculata material dryThe study on the effect of drying methods to the quality of  sambiloto material dry was con-ducted in the Post Harvest Laboratory, Research Institute for Spice and Medicinal Crops, from April to September 2004. The study aimed to findout the effect of drying methods on quality of sambiloto material dry. The experiment design were used completely randomized design with four treatments and three replications. Treat-ments tested of drying were (1) wind drier, (2) sun, (3) blower, (4) sun and blower combinations. The result  showed that the drying methods give a significant effect on quality sambiloto material dry. The treatment of drying sambiloto  with was sun and blower combinations to give the best results with lowest water  content  8.40%,  lowest  ash  content 7.63%, lowest ash insoluble in Hcl content 0.04%, highest water extractive matter content 26.83%, highest alcohol extractive matter content 14.42 %. 
PENAMBAHAN EKSTRAK AMPAS NENAS SEBAGAI MEDIUM CAMPURAN PADA PEMBUATAN NATA DE CASHEW Feri Manoi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 18, No 1 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v18n1.2007.%p

Abstract

Ampas nenas mengandung gula, mi-neral dan vitamin, sehingga berpotensi sebagai sumber karbon dan mineral pada media fer-mentasi untuk pembuatan nata de cashew. Tu-juan penelitian adalah untuk mendapatkan per-bandingan yang terbaik antara ekstrak ampas nenas sebagai medium campuran dengan sari buah jambu mete pada pembuatan nata de cas-hew dalam upaya meningkatkan mutu. Pene-litian dilaksanakan di Desa Ekoae, kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, sejak Oktober sampai Nopember 2005. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Leng-kap (RAL) dengan 5 perlakuan dan diulang 5 kali. Perlakuan yang diuji adalah (1) Penam-bahan ekstrak ampas nenas dengan perbanding-an 1 : 6, (2) Penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 2 : 6, (3) Penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 3 : 6, (4) Penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 4 : 6, (5) Penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 5 : 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penam-bahan ekstrak ampas nenas sebagai medium campuran pada pembuatan nata de cashew ber-pengaruh terhadap rendemen dan mutu nata de cashew. Perlakuan penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 3 : 6 memberikan hasil rendemen dan mutu terbaik dengan ren-demen sebesar 75,40%, ketebalan 1,84 cm, Ph 4,16, serat kasar 2,316%, tektur 4,02 (kenyal) dan rasa 3,96 (suka). 
IDENTIFIKASI MUTU TANAMAN ASHITABA Bagem Br. Sembiring; Feri Manoi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 22, No 2 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v22n2.2011.%p

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan   salah satu tanaman introduksi sehingga belum banyak dikenal di Indonesia. Di Jepang tanaman ashitaba dikonsumsi se-bagai sayuran. Tanaman ashitaba berpo-tensi meningkatkan produksi sel darah me-rah, produksi hormon pertumbuhan serta meningkatkan pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, kanker dan juga sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui mutu tanaman ashitaba dari Kebun Percobaan Manoko di Lembang (1.200 m dpl). Penelitian dilak-sanakan di Laboratorium Pengujian, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor sejak Februari sampai Mei 2010. Bagian tanaman yang diidentifikasi mutu-nya adalah daun, batang dan umbi. Para-meter pengamatan yaitu karakteristik mutu, skrining fitokimia, bahan aktif, unsur mineral, rendemen ekstrak serta aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan, ashitaba dapat diekstrak menggunakan pelarut air, kadar sari larut air lebih besar dari pada kadar sari alkohol. Hasil skrining fitokimia, ashitaba mengandung senyawa alkaloid, saponin dan glikosida dengan ka-tegori kuat pada semua bagian tanaman. Kandungan flavonoid, triterfenoid dan tanin tertinggi terdapat pada daun. Ta-naman ashitaba mengandung unsur hara P, K, Na, Ca, dan Fe dan jumlah tertinggi terdapat pada daun. Rendemen ekstrak daun diperoleh 5,75 %, batang 3,99% dan umbi 3,12%. Hasil identifikasi senyawa aktif dari ekstrak campuran antara daun dengan batang diperoleh 13 komponen dan ekstrak umbi 8 komponen. Hasil peng-ujian aktivitas antioksidan, ekstrak daun menghasilkan efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan batang maupun umbi. Selanjutnya untuk menangkap ra-dikal bebas sebesar 50% (Ec50) dibutuh-kan ekstrak daun sebesar 38 ppm, batang 390,98 ppm dan umbi 780,65 ppm.
PENAMBAHAN EKSTRAK AMPAS NENAS SEBAGAI MEDIUM CAMPURAN PADA PEMBUATAN NATA DE CASHEW Feri Manoi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 18, No 1 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v18n1.2007.%p

Abstract

Ampas nenas mengandung gula, mi-neral dan vitamin, sehingga berpotensi sebagai sumber karbon dan mineral pada media fer-mentasi untuk pembuatan nata de cashew. Tu-juan penelitian adalah untuk mendapatkan per-bandingan yang terbaik antara ekstrak ampas nenas sebagai medium campuran dengan sari buah jambu mete pada pembuatan nata de cas-hew dalam upaya meningkatkan mutu. Pene-litian dilaksanakan di Desa Ekoae, kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, sejak Oktober sampai Nopember 2005. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Leng-kap (RAL) dengan 5 perlakuan dan diulang 5 kali. Perlakuan yang diuji adalah (1) Penam-bahan ekstrak ampas nenas dengan perbanding-an 1 : 6, (2) Penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 2 : 6, (3) Penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 3 : 6, (4) Penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 4 : 6, (5) Penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 5 : 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penam-bahan ekstrak ampas nenas sebagai medium campuran pada pembuatan nata de cashew ber-pengaruh terhadap rendemen dan mutu nata de cashew. Perlakuan penambahan ekstrak ampas nenas dengan perbandingan 3 : 6 memberikan hasil rendemen dan mutu terbaik dengan ren-demen sebesar 75,40%, ketebalan 1,84 cm, Ph 4,16, serat kasar 2,316%, tektur 4,02 (kenyal) dan rasa 3,96 (suka). 
IDENTIFIKASI MUTU TANAMAN ASHITABA Bagem Br. Sembiring; Feri Manoi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 22, No 2 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v22n2.2011.%p

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan   salah satu tanaman introduksi sehingga belum banyak dikenal di Indonesia. Di Jepang tanaman ashitaba dikonsumsi se-bagai sayuran. Tanaman ashitaba berpo-tensi meningkatkan produksi sel darah me-rah, produksi hormon pertumbuhan serta meningkatkan pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, kanker dan juga sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui mutu tanaman ashitaba dari Kebun Percobaan Manoko di Lembang (1.200 m dpl). Penelitian dilak-sanakan di Laboratorium Pengujian, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor sejak Februari sampai Mei 2010. Bagian tanaman yang diidentifikasi mutu-nya adalah daun, batang dan umbi. Para-meter pengamatan yaitu karakteristik mutu, skrining fitokimia, bahan aktif, unsur mineral, rendemen ekstrak serta aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan, ashitaba dapat diekstrak menggunakan pelarut air, kadar sari larut air lebih besar dari pada kadar sari alkohol. Hasil skrining fitokimia, ashitaba mengandung senyawa alkaloid, saponin dan glikosida dengan ka-tegori kuat pada semua bagian tanaman. Kandungan flavonoid, triterfenoid dan tanin tertinggi terdapat pada daun. Ta-naman ashitaba mengandung unsur hara P, K, Na, Ca, dan Fe dan jumlah tertinggi terdapat pada daun. Rendemen ekstrak daun diperoleh 5,75 %, batang 3,99% dan umbi 3,12%. Hasil identifikasi senyawa aktif dari ekstrak campuran antara daun dengan batang diperoleh 13 komponen dan ekstrak umbi 8 komponen. Hasil peng-ujian aktivitas antioksidan, ekstrak daun menghasilkan efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan batang maupun umbi. Selanjutnya untuk menangkap ra-dikal bebas sebesar 50% (Ec50) dibutuh-kan ekstrak daun sebesar 38 ppm, batang 390,98 ppm dan umbi 780,65 ppm.
PENGARUH KONSENTRASI KARBOKSIL METIL SELULOSA (CMC) TERHADAP MUTU SIRUP JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) Feri Manoi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 17, No 2 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v17n2.2006.%p

Abstract

Effect of Carboxy Methyl Cellulosa Concentration on The Quality of Cashew (Anacardium occidentale L.) SyrupThe stored cashew syrup to plait stiffly deposit and the quality declined. Onecare for prevent this problem to use stabilize material carboxy methyl cellulosa. The experiment was carried out at Village Ekoae, Ende, East Nusa Tenggara since October to November 2004. The objective of the research to find out the best concentration of carboxy methyl cellulosa for the best quality of cashew syrup. This research was laid out a completely randomized design by using four (4) treatments and four (4) repli-cations. The following treatments were use (1) control (no carboxy methyl cellulosa), (2) 0.50% carboxy methyl cellulosa, (3) 1.00% carboxy methyl cellulosa, and (4) 1.50% carboxy methyl cellulosa. The results showed that the use of car-boxy methyl cellulosa with difference concentra-tion had significant effects on observed variable at the stored cashew syrup as long as six week. Carboxy methyl cellulose with 1.50% concen-tration was give the best results and were highest score for pH namely 5.8; with 8.06 mg/100 g of vitamin C and 88.86% of stability. 
PENGARUH CARA PENGERINGAN TERHADAP MUTU SIMPLISIA SAMBILOTO Feri Manoi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 17, No 1 (2006): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v17n1.2006.%p

Abstract

Effect of drying methods to quality of Andrographis paniculata material dryThe study on the effect of drying methods to the quality of  sambiloto material dry was con-ducted in the Post Harvest Laboratory, Research Institute for Spice and Medicinal Crops, from April to September 2004. The study aimed to findout the effect of drying methods on quality of sambiloto material dry. The experiment design were used completely randomized design with four treatments and three replications. Treat-ments tested of drying were (1) wind drier, (2) sun, (3) blower, (4) sun and blower combinations. The result  showed that the drying methods give a significant effect on quality sambiloto material dry. The treatment of drying sambiloto  with was sun and blower combinations to give the best results with lowest water  content  8.40%,  lowest  ash  content 7.63%, lowest ash insoluble in Hcl content 0.04%, highest water extractive matter content 26.83%, highest alcohol extractive matter content 14.42 %.