Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

DETEKSI CENDAWAN KONTAMINAN PADA SISA BENIH JAHE MERAH DAN JAHE PUTIH KECIL Miftakhurohmah Miftakhurohmah; Rita Noveriza
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 20, No 2 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v20n2.2009.%p

Abstract

Penelitian pada rimpang jahe  (Zingi-ber officinale), yang tidak memenuhi kualifi-kasi sebagai benih, telah dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik sejak Desember 2007 sampai Juli 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi cendawan kontaminan pada rimpang jahe merah dan putih kecil. Penelitian dilakukan dengan dua metode, yaitu (1) Metode pengenceran, (2) Metode tanam lang-sung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode pengenceran, pada rimpang jahe merah dan jahe putih kecil didapatkan jumlah kontaminan sebesar 6,3 x 105 cfu/g sampel dan 0,93 x 105 cfu/g sampel. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa pada jahe merah didapatkan 4 genus cendawan, yaitu : Fusarium spp. (24,40%), Aspergillus spp. (4,39%), Penicillium spp. (2,19%), dan Absidia sp. (1,46%). Sedangkan pada jahe putih kecil ditemukan Penicillium sp. (48,39%), Fusarium sp. (26,87%). Hasil penelitian dengan metode tanam langsung menunjukkan bahwa pada jahe merah ditemukan Rhizopus sp., sedangkan pada jahe putih kecil ditemukan 5 isolat Fusarium sp. 
EFEKTIVITAS FORMULA MINYAK SERAI WANGI TERHADAP PERTUMBUHAN KAPANG ASAL BUAH MERAH DAN SAMBILOTO Miftakhurohmah Miftakhurohmah; Rita Noveriza; Agus Kardinan
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 19, No 2 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v19n2.2008.%p

Abstract

Komponen utama minyak serai wangi adalah sitronela dan geraniol, yang memiliki sifat antibakteri dan antikapang, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Peneli-tian ini bertujuan untuk mengetahui daya ham-bat formula minyak serai wangi (air + elmul-sifier + minyak serai wangi 1%) terhadap ka-pang kontaminan asal ekstrak dan buah merah segar (Geotrichum sp, Fusarium culmorum, Ulocladium sp dan Fusarium sp) dan asal serbuk sambiloto (Aspergillus flavus). Peneli-tian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro), pada Desember 2007 sampai dengan April 2008. Penelitian dilakukan dengan 2 metode : (1) Metode zona penghambatan, de-ngan dosis perlakuan 20 µl, kapang uji adalah kapang kontaminan asal buah merah segar; (2) Metode cawan dengan pengenceran bertingkat, kapang uji A. flavus, dengan beberapa konsen-trasi formula minyak serai wangi (0; 2; 5 dan 10%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar sitronela dalam formula minyak serai wangi yang diuji sebesar 1,54%. Formula mi-nyak serai wangi yang diuji memiliki kemam-puan menghambat pertumbuhan Geotrichum sp, Fusarium culmorum, Ulocladium sp dan Fusarium sp. Persentase penghambatan per-tumbuhan sebesar 16,07-66,67% pada 7 hari setelah perlakuan, dengan persentase pengham-batan terendah pada kapang Fusarium sp dan tertinggi pada Ulocladium sp. A. flavus tidak mampu tumbuh pada konsentrasi formula minyak serai wangi sebesar 10%, sedangkan pada konsentrasi 2 dan 5% menghambat per-tumbuhan A. flavus dengan daya hambat se-besar 11,78 dan 13,85%, pada hari ke-5 setelah perlakuan.