Pembuatan basement pada bangunan bertingkat saat ini sangat banyak dilakukan untuk dijadikan lahan parkir. Basement yang akan dibuat memiliki kedalaman dan kondisi lapangan yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan metode yang berbeda-beda pula dalam pelaksanaannya. Skripsi ini menganalisa tentang metode pelaksanaan dalam pembuatan basement 5 lantai di wilayah Surabaya Barat. Metode untuk pelaksanaan basement tersebut ada 2, yaitu bottom-up dan top-down. Lalu dilakukan analisa data berupa studi literatur dari referensi dan data proyek, kemudian dilakukan pengecekan kestabilan dinding penahan tanah yang dipakai menggunakan program PLAXIS. Pemilihan alat-alat berat yang akan digunakan pada proyek juga disesuaikan dengan metode yang dipilih. Dari hasil studi literatur dan analisa menggunakan program PLAXIS, metode bottom-up harus melakukan pemasangan ground anchor untuk membantu kestabilan dinding penahan tanah. Tetapi dengan dilakukannya pemasangan ground anchor, hal tersebut bisa membahayakan bangunan sekitar proyek. Oleh karena itu metode top-down merupakan metode yang tepat untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan basement, karena top-down memenuhi syarat kestabilan dinding penahan tanah dan aman dalam pelaksanaannya.