Benjamin Lumantarna
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 2 PETA GEMPA INDONESIA Wijaya, Fransisca; Widjojo, Liske; Muljati, Ima; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Pseudo elastis merupakan alternatif dalam perencanaan bangunan dengan mekanisme keruntuhan partial side sway. Mekanisme ini menggunakan konsep bahwa distribusi gaya geser tersebar merata pada seluruh kolom sampai kolom plastis mengalami pelelehan, lalu kelebihan gaya geser dialihkan pada kolom elastis. Oleh karena itu, beberapa kolom didesain tetap elastis selama terkena gempa dengan cara memperbesar gaya rencana akibat gempa menggunakan suatu Faktor Pengali, sedangkan balok dan beberapa kolom lainnya diperbolehkan mengalami sendi plastis. Metode ini berbeda dengan metode desain kapasitas dimana seluruh kolom didesain terhadap balok-balok yang merangkanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji asumsi distribusi gaya geser dalam konsep desainPseudo elastis, serta memeriksa apakah partial side sway mechanism dapat terjadi dengan desain Pseudo elastis pada bangunan beraturan 6- dan 10-lantai dengan denah persegi panjang di wilayah 2 Peta Gempa Indonesia. Kriteria desain yang digunakan adalah konfigurasi kolom perimeterdidesain sebagai kolom elastis, dimensi kolom eksterior dan interior sama, serta tidak menggunakan rasio tulangan minimum pada seluruh kolom. Pengujian asumsi distribusi gaya geser dasar dan mekanisme keruntuhan bangunan ditinjau dengan analisis dinamis time history nonlinear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asumsi distribusi gaya geser dalam desain Pseudo elastis tidak benar, sertapartial side sway mechanism tidak terjadi karena kolom interior mengalami fraktur.
KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10- LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI DI WILAYAH 6 PETA GEMPA INDONESIA Li, Go Aei; Sulistio, Sherly; Muljati G., Ima; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Pseudo Elastis adalah metode alternatif yang dikembangkan dalam perencanaan bangunan terhadap gempa dengan menggunakan pola keruntuhan Partial Side Sway Mechanism. Beberapa kolom didesain dengan suatu faktor pengali (FP) sebagai pembesar gaya untuk menjaga agar kolom tetap elastis selama terkena beban gempa, sedangkan kolom lainnya dan balok diijinkan mengalami sendi plastis. Metode ini tidak lagi berdasarkan desain kapasitas seperti pada umumnya, melainkan berdasarkan beban kombinasi yang bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkritisi apakah asumsi pada konsep Pseudo Elastis mengenai distribusi gaya geser pada kolom interior ke kolom eksterior sudah benar dan bangunan memenuhi pola keruntuhan Partial Side Sway Mechanism. Bangunan yang diteliti adalah bangunan beraturan berbentuk persegi, 6- dan 10-lantai di wilayah 6 peta gempa Indonesia. Tulangan balok direncanakan sedekat mungkin dengan perhitungan teoritis. Distribusi gaya geser dan kinerja bangunan diuji dengan analisis Time History Nonlinear menggunakan program SAP2000v.11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi gaya geser pada kolom interior tidak tersalurkan ke kolom eksterior dan pola keruntuhan Partial Side Sway Mechanism masih belum tercapai.
KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI DI WILAYAH 2 PETA GEMPA INDONESIA Puteri T., Yosepha; D. W., Yulietta; Muljati G., Ima; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Salah satu metode perencanaan struktur di daerah gempa adalah Pseudo Elastis. Struktur yang didesain dengan Pseudo Elastis harus menghasilkan pola keruntuhan Partial Side Sway Mechanism. Dalam pola ini, seluruh kolom diasumsikan menerima gaya geser dasar yang sama hingga terjadi sendi plastis pada kolom plastis. Setelah itu, kelebihan gaya geser yang terjadi akan dipikul oleh kolom elastis. Oleh karena itu, kolom elastis harus didesain lebih kuat daripada kolom plastis dengan memberi suatu Faktor Pengali (FP). Penelitian ini bertujuan mengkritisi apakah asumsi-asumsi tersebut sudah benar dan apakah mekanisme yang diharapkan dapat tercapai. Objek yang ditinjau berupa dua buah bangunan dengan struktur beton bertulang 6- dan 10-lantai di wilayah 2 peta gempa Indonesia. Masing-masing gedung memiliki 7 bentang pada arah-x dan -y, yang setiap bentangnya memiliki panjang 8 meter. Pada penelitian ini digunakan kriteria desain berupa konfigurasi kolom perimeter sebagai kolom elastis, dimensi kolom plastis dan elastis dibuat seragam, dan tidak menggunakan rasio tulangan minimum.Untuk mengevaluasi kinerja struktur, digunakan analisis dinamis Time History non-linear dengan gempa periode ulang 500 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asumsi yang digunakan dalam metode Pseudo Elastis kurang tepat.
STUDI KASUS TERHADAP PELAKSANAAN BASEMENT 5 LANTAI DI WILAYAH SURABAYA BARAT Steven, Ho; Gunardi, Erron; Wulandari, Paravita Sri; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Pembuatan basement pada bangunan bertingkat saat ini sangat banyak dilakukan untuk dijadikan lahan parkir. Basement yang akan dibuat memiliki kedalaman dan kondisi lapangan yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan metode yang berbeda-beda pula dalam pelaksanaannya. Skripsi ini menganalisa tentang metode pelaksanaan dalam pembuatan basement 5 lantai di wilayah Surabaya Barat. Metode untuk pelaksanaan basement tersebut ada 2, yaitu bottom-up dan top-down. Lalu dilakukan analisa data berupa studi literatur dari referensi dan data proyek, kemudian dilakukan pengecekan kestabilan dinding penahan tanah yang dipakai menggunakan program PLAXIS. Pemilihan alat-alat berat yang akan digunakan pada proyek juga disesuaikan dengan metode yang dipilih. Dari hasil studi literatur dan analisa menggunakan program PLAXIS, metode bottom-up harus melakukan pemasangan ground anchor untuk membantu kestabilan dinding penahan tanah. Tetapi dengan dilakukannya pemasangan ground anchor, hal tersebut bisa membahayakan bangunan sekitar proyek. Oleh karena itu metode top-down merupakan metode yang tepat untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan basement, karena top-down memenuhi syarat kestabilan dinding penahan tanah dan aman dalam pelaksanaannya.
KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 6 PETA GEMPA INDONESIA Setiawan, Jimmy; Kopaloma, Victor; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Metode Pseudo Elastis merupakan sebuah metode desain alternatif yang dikembangkan untuk perencanaan bangunan yang didesain terhadap gempa selain metode Desain Kapasitas. Perencanaan Pseudo Elastis memperbolehkan terjadinya sendi-sendi plastis pada ujung atas dan bawah kolom interior, sedangkan kolom eksteriornya harus berperilaku elastis penuh, kecuali ujung bawah kolom lantai dasar. Pola keruntuhan yang diharapkan setelah terjadi gempa merupakan partial side sway mechanism. Untuk menjamin terjadinya distribusi gaya geser pada kolom eksterior, maka diperlukan pembesaran gaya dalam kolom elastis akibat gempa berupa Faktor Pengali (FP). Tujuan penelitian ini adalah menguji asumsi penyaluran gaya geser dasar pada desain Pseudo Elastis dan menguji terjadinya partial side sway mechanism pada bangunan beraturan 6- dan 10-lantai berdenah persegi panjang di wilayah 6 peta gempa Indonesia. Kinerja bangunan diperiksa dengan metode dynamic non-linear time history analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asumsi penyaluran gaya geser dasar pada desain Pseudo Elastis tidak selalu terjadi pada bangunan yang ditinjau.Untuk hasil kinerja bangunan, partial side sway mechanism terjadi pada bangunan 6-lantai untuk arah memanjang dan melintang, dan bangunan 10-lantai pada arah memanjang bangunan, sedangkan arah melintangnya tidak terjadi karena mengalami soft storey di lantai ke-2.
KEMUNGKINAN PENGGUNAAN BASE ISOLATION PADA BANGUNAN SEDERHANA Gunawan, Andrianto; Herryanto, ,; Pudjisuryadi, Pamuda; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Penelitian sebelumnya oleh Lumantarna dan Pudjisuryadi tentang friction damper pada rumah tradisional dengan hubungan kolom kayu yang terletak di atas batu, menunjukkan bahwa sistem friction base isolation menghasilkan performa yang baik terhadap beban gempa. Konsep yang dipakai adalah memanfaatkan friksi pada dasar kolom dan pondasi. Konsep base isolation ini terbukti dapat mengurangi gaya dalam yang terjadi pada struktur di atasnya. Konsep inilah yang menjadi landasan pada penelitian ini di mana objek bangunan adalah struktur bangunan sederhana yang terbuat dari beton. Penelitian ini membandingkan struktur bangunan sederhana yang hubungan kolom dan sloof ke pondasi diberi angker dan tanpa angker. Permodelan pondasi menggunakan friction isolator link pada SAP2000v11. Beban gempa yang digunakan berupa gempa El Centro modifikasi yang disesuaikan dengan SNI 03-1726-2012 untuk kota Palu. Kedua jenis struktur diuji dengan analisa riwayat waktu nonlinear. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa friction isolator link pada SAP2000v11 dapat digunakan untuk memodelkan sistem friction base isolation. Hasil secara keseluruhan menunjukkan bahwa besarnya gaya dalam akibat gempa berkurang pada saat struktur dalam keadaan slip.
PERFORMA BANGUNAN YANG DIDESAIN MENURUT SNI 1726-2002 DAN SNI 1726-2012 PADA BANGUNAN BERATURAN 7- DAN 3-LANTAI DI WILAYAH SURABAYA PETA GEMPA INDONESIA Tantra, Karel Abraham; Sutanto, Zendy; Pudjisuryadi, Pamuda; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Gempa besar yang terjadi di Indonesia belakangan ini, mengakibatkan perubahan pada peraturan gempa Indonesia dari SNI 1726-2002 menjadi SNI 1726-2012. Perubahan pada isi peraturan ini salah satunya mengenai besar respon spektrum desain dimana banyak wilayah menunjukan peningkatan, salah satunya di Surabaya. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana kinerja bangunan yang direncanakan berdasarkan SNI 1726-2002 dan SNI 1726-2012 jika dianalisa dengan beban gempa riwayat waktu yang disesuaikan dengan respon spektrum sesuai SNI 1726-2012. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan mengevaluasi kinerja bangunan beton bertulang yang direncanakan berdasarkan SNI 1726-2002 pada sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK), menengah (SRPMM), dan biasa (SRPMB) dan berdasarkan SNI 1726-2012 dengan sistem SRPMK jika dianalisa dengan beban gempa riwayat waktu yang disesuaikan dengan respon spektrum sesuai SNI 1726-2012, dengan berbagai level gempa sesuai FEMA 356. Penelitian dilakukan pada bangunan beraturan 7 dan 3 lantai di wilayah Surabaya kelas tanah sedang. Kinerja bangunan diuji dengan analisis dinamis time history nonlinier menggunakan program SAP2000v.11. Hasil penelitian gedung 3 lantai menunjukan bangunan yang direncanakan tidak dapat bertahan saat diberikan beban gempa rencana SNI 1726-2012. Drift ratio bangunan 7-lantai untuk bangunan SRPMK yang didesain dengan SNI 1726-2002 dan SNI 1726-2012 menunjukan performa yang baik saat gempa menurut SNI 1726-2012 diberikan, sedangkan bangunan SRPMM dan SRPMB yang didesain dengan SNI 1726-2002 menujukan performa yang buruk karena kerusakan getas terjadi pada bagian kolom.
EVALUASI KINERJA BANGUNAN YANG DIDESAIN SECARA DDBD TERHADAP GEMPA RENCANA Intan, Reynaldo Pratama; Valentino, Arygianni; Muljati, Ima; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Salah satu dari prosedur untuk mendesain bangunan terhadap gempa adalah Direct Displacement Based Design (DDBD) yang merupakan varian dari Displacement Based Design (DBD). Beberapa penelitian telah menggunakan DDBD dengan beban gempa sesuai SNI 2002 dan 2012. Semuanya menunjukan bahwa DDBD memiliki kinerja yang sangat baik. Padahal beban rencana tersebut jauh lebih rendah daripada target desain yang diharapkan (gempa dengan periode ulang 2500 tahun) Oleh karena itu pengujian dilakukan cara non-linier time history analysis dengan gempa El-Centro 1940 N-S yang sudah dimodifikasi untuk wilayah Surabaya dan Jayapura menurut SNI 1726-2012 untuk berbagai periode ulang gempa. Untuk mengetahui kinerja bangunan tersebut, digunakan parameter drift, momen rotasi dan mekanisme keruntuhan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja bangunan sangat baik untuk level gempa tinggi (2500 tahun). Dari letak sendi plastis yang terjadi, dapat disimpulkan bahwa capacity design pada bangunan tidak terjamin dengan sempurna, karena muncul sendi plastis pada kolom selain pada kolom lantai paling bawah dan kolom lantai paling atas. Namun side sway mechanism tetap terjamin, karena balok selalu leleh terlebih dahulu sebelum kolom.
PERBANDINGAN PENGARUH METODE PENEMPATAN DAMPER TERHADAP KINERJA SEISMIK STRUKTUR Angkasaputra, Kenny; Sebastiano, Favian; Pudjisuryadi, Pamuda; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.293 KB)

Abstract

Perkuatan bangunan menggunakan damper adalah salah satu cara yang sudah terbukti efektif. Permasalahan muncul pada saat mengaplikasikan damper, karena damper mempunyai tipe yang berbeda-beda dan teori metode perletakkan tidak selalu bisa diterapkan. Metode yang paling aplikatif adalah metode SSSA, penelitian ini akan mengkaji metode SSSA dan membandingkan dengan metode uniform dan metode yang diusulkan oleh penulis. Ketiga metode akan diterapkan pada 2 bangunan 10 lantai yang memiliki desain yang berbeda. Performa dari masing-masing metode akan dievaluasi melalui interstory drift dan damage index. Analisa menggunakan non-linear direct integration time history dengan program SAP2000 v.18.2. damper viscoelastic menggunakan VSL Gensui Damper. Beban gempa 2500 tahun yang diterapkan diperhitungkan pada kota Kupang dan Bali. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa metode SSSA adalah metode yang lebih efektif dibandingkan metode Uniform dalam mengurangi kerusakan bangunan serta memperbaiki interstory drift dari bangunan. Sedangkan untuk Proposed Method dapat terlihat potensinya disaat penerapan pada bangunan kedua. Namun apakah metode usulan lebih unggul dibandingkan metode SSSA masih belum jelas. Walaupun metode yang diusulkan dapat memperbaiki interstory drift lebih baik daripada metode SSSA, namun metode usulan tidak selalu dapat memperbaiki sendi plastis dari bangunan. Oleh karena itu perlu penyelidikan lebih lanjut pada kasus – kasus lain.
Seismic Performance of a Three-Story Reinforced Concrete Building with Masonry Infill Walls and Friction Base Support Pudjisuryadi, Pamuda; Prayogo, V.S.; Oetomo, S.I.; Lumantarna, Benjamin
Civil Engineering Dimension Vol. 23 No. 1 (2021): MARCH 2021
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1548.245 KB) | DOI: 10.9744/ced.23.1.35-43

Abstract

The stiffness of masonry infill walls is commonly neglected in design practice of Reinforced Concrete (RC) structures. In fact, the stiffness of masonry infill wall may significantly influence seismic performance and dynamic behavior of RC buildings. In this research, influence of masonry infill walls to the structural performance of a three-story RC frame is investigated. In addition, possible application of friction-based support is also studied. Full 3D non-linear time history analysis is conducted to observe behavior of the structure under two-directional ground motion. In the analysis, any failed elements are removed subsequently from the model to avoid numerical analysis problem. The result shows that the placement of masonry infill walls can significantly influence the structural behavior of RC structure. Inappropriate placement of masonry wall may lead the building undergo soft-story mechanism. It is also found that the use of friction-based support can effectively improve the seismic performance of the building.