Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MADANIA: JURNAL KAJIAN KEISLAMAN

Women's Leadership in Islam with Asbāb al-Wurūd Approach Maghfirah Maghfirah; Ahmad Maulidizen; Hasbullah Hasbullah
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 24, No 2 (2020): DECEMBER
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v24i2.3433

Abstract

The purpose of this research is to analyze women's leadership with asbâb al-wurûd approach. This research is a library research with a qualitative approach. Data collection methods used are documentation methods from various articles and books. Then it was analyzed using the content analysis method, namely analyzing data that is a descriptive or scientific analysis of premium messages with asbâb al-wurûd approach. The result of this research was Hadith narrated by Bukhârî , al-Tirmidzî  and al-Nasâ’î on female leadership, in general, is shaḥîh li dzâtihi. Sanad meets the requirements, that is, sanad muttashil, râwî is also tsîqah and protected from syuzûz and ‘illat. Textually, the majority of scholars explicitly state the prohibition of female leadership. At the same time, contextually, Islam does not prohibit women from becoming leaders or heads of state, provided they can perform their duties. Therefore, Hadith Abû Bakrah must be understood contextually using the asbâb al-wurûd approach because the content of the instruction is temporal. The similarity of this study with previous research is that the Hadith analyzed is Hadith Abû Bakrah on women's leadership by analyzing sanad and matan, while the difference is that this research uses asbâb al-wurûd approachTujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kepemimpinan perempuan dengan pendekatan asbâb al-wurûd. Penelitian ini merupakan library research, jenis penelitian yang dilakukan dan difokuskan pada penelaahan, pengkajian dan pembahasan literatur klasik dan modern yang berkaitan dengan hukum kepemimpinan wanita sebagai obyek dari penelitian ini. Pendekatan yang digunakan adalah metode ta’lîlî  sebagai sudut pandang penalaran dalam menganalisa permasalahan yang dikaji, serta pendekatan asbâb al-wurûd dalam menetapkan hukum.  Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dari berbagai artikel dan buku. Kemudian dianalisis menggunakan metode analisis isi, yaitu menganalisis data yang bersifat deskriptif atau analisis ilmiah terhadap pesan premium dengan pendekatan asbâb al-wurûd. Hasil dari penelitian ini adalah Hadith yang diriwayatkan oleh Bukhârî , al-Tirmidzî  dan al-Nasâ’î  tentang kepemimpinan perempuan secara umum adalah shaḥîh li dzâtihi. Sanad memenuhi persyaratan, yaitu, sanad muttashil, râwî  juga tsîqah dan dari syuzûz dan ‘illat. Secara teks, mayoritas ulama secara eksplisit menyatakan larangan kepemimpinan perempuan, sedangkan secara kontekstual, Islam tidak melarang perempuan untuk menjadi pemimpin atau kepala negara dengan syarat mereka mampu melaksanakan tugas. Oleh karena itu, Hadis Abû Bakrah harus dipahami secara kontekstual menggunakan pendekatan asbâb al-wurûd, karena isi instruksi bersifat temporal. Kesamaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa Hadis yang dianalisis adalah Hadis Abû Bakrah tentang kepemimpinan perempuan dengan menganalisis sanad dan matan, sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan pendekatan asbâb al-wurûd. 
Re-interpretation of Islamic Transaction Principles in Economic Activities Johari Johari; Maghfirah Maghfirah
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 27, No 1 (2023): JUNE
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v27i1.10006

Abstract

Muʻamalah, as a human activity related to devotion to Allah, must abide by the rules established by Islamic law for the benefit of society and the maintenance of rights and duties among people. Therefore, the purpose of this paper is to provide a comprehensive and applicable explanation of the reinterpretation of Islamic transactional principles in 21st century economic activities. This article is a library study using qualitative methods. Methods for collecting document data from relevant journals and books. It is then analyzed using content analysis methods. The result of this research is the principles of Islamic transactions: (1) mashlahah as an indicator of transactions, (2) justice in transactions, and (3) prohibition of all transactions involving ribâ, gharâr, tadlîs, tahkîr, maysîr, and risywah. The similarity between the study and previous studies lies in the concept and principles of Islamic transactions, but the difference is that this study fully explains the principles of Islamic transactions, with examples of their application in economic activities. Muʻamalah, sebagai aktivitas manusia yang berhubungan dengan pengabdian kepada Allah, harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh hukum Islam untuk kemaslahatan masyarakat dan pemeliharaan hak dan kewajiban di antara orang-orang. Oleh karena itu, tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan penjelasan yang komprehensif dan aplikatif tentang reinterpretasi prinsip-prinsip transaksional Islam dalam kegiatan ekonomi abad ke-21. Artikel ini merupakan studi literatur dengan menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data bibliografi dari jurnal dan buku yang relevan. Kemudian gunakan metode analisis isi untuk menganalisis. Hasil penelitian ini adalah prinsip-prinsip perdagangan Islam: (1) maslahah sebagai indikator perdagangan, (2) keadilan perdagangan, dan (3) larangan semua transaksi yang melibatkan ribâ, gharâr, tadlîs, tahkîr, maysîr dan risywah. Kesamaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada konsep dan prinsip transaksi Islam, namun perbedaannya adalah penelitian ini menjelaskan secara lengkap prinsip transaksi Islam dan mencontohkan penerapan transaksi Islam dalam kegiatan ekonomi.