Usahaternak sapi perah adalah salah satu bidang usaha pada sub sektor peternakan yang sangat potensial untuk terus dipacu perkembangannya. Namun demikian, karena adanya perbedaan penguasaan sumberdaya produktif diantara peternak, diduga menyebabkan terjadinya ketidak merataan perolehan pendapatan diantara mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran ketidak merataan perolehan pendapatan pada usahaternak sapi perah rakyat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Obyek penelitian ini adalah peternak sapi perah rakyat sebanyak 122 orang peternak yang merupakan anggota dari KUD Tani Mukti Kecamatan Ciwidey sebanyak 57 orang, KPSBU Kecamatan Lembang sebanyak 38 orang dan KUD Sarwa Mukti Kecamatan Cisarua sebanyak 27 orang, yang dipilih dengan cara acak berstrata (Stratified Random Sampling), berdasarkan tingkat kepemilikan sapi produktif. Data yang dihimpun dianalisis dengan menggunakan ukuran koefisien Gini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Mayoritas peternak memiliki ternak sapi perah dengan skala pemilikan sedikit (2-3 ekor induk). 2. Rata-rata pendapatan peternak per bulan di Kecamatan Ciwidey strata I Rp. 624.226 , strata II Rp. 1.049.700 dan strata III Rp. 1.288.284. Rata-rata pendapatan peternak per bulan di Kecamatan Lembang Strata I Rp. 409.555 , strata II Rp. 847.456 dan strata III Rp. 1.447.343. Rata-rata pendapatan peternak per bulan di Kecamatan Cisarua Strata I Rp. 598.458, strata II Rp. 1.320.394 dan strata III Rp. 1.886.296. 3. Ukuran Koefisien Gini usahaternak sapi perah rakyat di Kecamatan Ciwidey sebesar 0,0787 ; di Kecamatan Lembang 0,2472 dan di Keca-matan Cisarua 0,2398. Untuk mengurangi/menahan ketimpangan pendapatan, kebijakan penyebaran ternak sebaiknya diberikan kepada peternak dengan skala pemilikan kecil. Kata kunci : Pemerataan pendapatan, Usaha ternak sapi perah