Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ART THERAPY OLAH GARIS DAN WARNA UNTUK PSIKOTIK DI UNIT INFORMASI LAYANAN SOSIAL (UILS) MERUYA Nina Maftukha
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 5, No 2 (2020): JAM (Jurnal Abdi Masyarakat) - Maret
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.964 KB) | DOI: 10.22441/jam.2020.v5.i2.008

Abstract

Art Therapy merupakan salah satu solusi atas gerakan penyadaran kesehatan mental masyarakat Indonesia. Metode art therapy ini menggabungkan pendekatan seni, desain dan psikologi serta ilmu-ilmu terkait lainnya. Art theraphy olah garis dan warna merupakan sebuah metode penyembuhan bagi penyandang psikotik melalui olah garis dan warna. Garis dan warna diangkat dalam Art therapy ini dilatarbelakangi oleh pengenalan dan visual yang pertama kali di lihat pada saat bayi. Dalam garis dan warna terdapat intensitas cahaya, intensitas garis tebal tipis, intensitas penekanan tangan pada saat menggores, intensitas emosi yang menyertai intensitass garis tebal tipis dan intensitas warna dan kategori warna hangat, panas, dan dingin. Hal ini bisa digunakan untuk terapi proses penyembuhan dalam hal emosi, ekspresi diri, dan aktualisasi diri. Art theraphy olah garis dan warna ini mengintegrasikan semua kesenian dalam suasana yang aman dan tidak menghakimi untuk memfasilitasi penderita psikotik dalam penyembuhan. Untuk menggunakan seni secara ekspresif berarti masuk ke alam batin kita untuk menemukan perasaan dan mengekspresikannya melalui seni visual, gerakan, suara, tulisan atau drama. Proses ini mendorong pembebasan, pemahaman diri, wawasan dan membangkitkan kreativitas dan keadaan kesadaran transpersonal, sehingga dapat mempercepat masa penyembuhan dengan dimulai dari dalam diri meluapkan ekspresi pada media kertas. Di sini posisi seni sebagai fenomena eksistensial menjembatani yang menyatukan ritual, imajinasi dan dunia mimpi dengan cara yang tidak dapat dilakukan aktivitas lain. Tujuan seni adalah untuk tidak mewakili penampilan luar, tetapi signifikansi batn mereka, sehingga bisa dikatakan bentuk simbolis perasaan manusia. Oleh karena itu, dicanangkan dalam sebuah kegiatan pengabdian masyarakat di Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Meruya Selatan yang dibawahi oleh Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 Cengkareng. Hasil dari program ini adalah mempercepat proses penyembuhan penderita psikotik dengan media terapi penyembuhan untuk permasalahan gangguan kejiwaan denganolah garis dan warna
ART THERAPY SENI LUKIS EKSPRESIF UNTUK PENDERITA GANGGUAN KEJIWAAN DI UNIT INFORMASI LAYANAN SOSIAL (UILS) MERUYA Nina Maftukha
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Desain dan Seni Narada
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RingkasanArt therapy dengan melukis ekspresif mengintegrasikan berbagai jenis seni lukis dalam suasana yang aman dan tidak menghakimi untuk memfasilitasi penderita psikotik dalam penyembuhan. Untuk menggunakan seni secara ekspresif berarti masuk ke alam batin kita untuk menemukan perasaan dan mengekspresikannya melalui seni visual, gerakan, suara, tulisan atau drama. Proses ini mendorong pembebasan, pemahaman diri, wawasan dan membangkitkan kreativitas dan keadaan kesadaran transpersonal, sehingga dapat mempercepat masa penyembuhan dengan dimulai dari dalam diri dengan meluapkan ekspresi pada media lukis.Di sini posisi seni sebagai fenomena eksistensial menjembatani yang menyatukan ritual, imajinasi dan dunia mimpi dengan cara yang tidak dapat dilakukan aktivitas lain. Tujuan seni adalah untuk tidak mewakili penampilan luar, tetapi signifikansi batin mereka, sehingga bisa dikatakan bentuk simbolis perasaan manusia. Oleh karena itu, dicanangkan dalam sebuah kegiatan pengabdian masyarakat di Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Meruya Selatan yang dibawahi oleh Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 Cengkareng. Hasil dari program ini adalah mempercepat proses penyembuhan penderita psikotik dengan media terapi penyembuhan untuk permasalahan gangguan kejiwaan dengan melukis ekspresi.Kata Kunci: Art Therapy, lukis ekspresif, penderita gangguan kejiwaan  AbstractArt therapy by expressive painting integrates various types of painting in a safe and non-judgemental atmosphere to facilitate psychotic sufferers in healing. To use art expressively means entering into our inner realms to discover feelings and express them through visual art, movement, sound, writing or drama. This process encourages liberation, self-understanding, insight and awakens creativity and transpersonal states of consciousness, thereby accelerating the healing period by expressing their fear, anxiety, or other psychiatric problems to the media.In this case, the position of art is as an existential bridging phenomenon that unites ritual, imagination and dream world in a way that no other activity can do. The purpose of art is not to represent the outward appearance, but their inner significance, so it can be said to be a symbolic form of human feelings. Therefore, it is proclaimed in a community service activity at Social Service Information Unit (UILS) South Meruya which is covered by Social House of Bina Laras Harapan Sentosa 1 Cengkareng. The result of this program is to accelerate the healing process of patients with psychiatric disorders by conducting expressive painting. Keywords: Art Therapy, expressive painting,  ekspresif, patient with psychiatric disorder
KAJIAN EKSPRESI SENI DALAM RAGAM HIAS BATIK BETAWI Hady Soedarwanto; Waridah Muthi'ah; Nina Maftukha
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RingkasanSeiring dengan meningkatnya popularitas batik, berbagai daerah berusaha mengembangkan batik dengan mengangkat tradisi dan ciri khas daerah setempat. Salah satunya adalah Jakarta, dengan mengusung Batik Betawi. Sebagai bagian dari khasanah kriya Indonesia, kain batik tidak hanya merupakan selembar sandang. Ragam hias batik merupakan ungkapan rupa yang dapat memberikan gambaran dan refleksi atas kebudayaan pembuatnya, dalam hal ini masyarakat Betawi. Penelitian ini menitikberatkan pada ekspresi seni yang terdapat pada Batik Betawi, berupa pengembangan gagasan/ide/inspirasi ke dalam stilasi ragam hias. Hal ini dilakukan dengan dengan menelaah unsur visual seperti karakter garis dan bidang, komposisi bentuk dan warna, gaya penggambaran, serta detail ragam hias. Obyek penelitian ini adalah motif batik yang tersebar di wilayah kebudayaan Betawi, dengan mengambil studi kasus motif Ondel-Ondel di Jakarta dan Bekasi. Penelitian dilakukan di sentra-sentra industri batik di Jakarta, antara lain KBB Setu Babakan dan Batik Seraci Bekasi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan estetika yang dilaksanakan dengan metode kualitatif dan pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif. Dengan adanya penelitian ini, dapat diungkap kecenderungan ekspresi seni pada Batik Betawi, dikaitkan dengan profil masyarakat pendukungnya.Kata kunci: Ekspresi Seni, Ragam Hias, Batik BetawiAbstractThe increasing popularity of batik leads many regions in Indonesia to develop their own batik that represent their own traditions and unique characteristics. One of them is Batik Jakarta, that posed not only as the representation of Betawi’s custom, but also the image of Jakarta as the capital of Indonesia. As part of Indonesian craft, batik is not only a piece of textile. Batik ornaments is a visual language that reflected their maker’s custom. Nevertheless, This research focuses on the art expression in Batik Betawi, that is the development of idea or inspiration to ornament stylization.This process is conducted by styding the visual elements such as the character of line and shape, the composition of shape and color, visual style, and the ornament’s details. The object of this research is batik motives in Betawi cultural region, with the Ondel-ondel motives in two batik industrial centers, KBB Setu Babakan, Jakarta, and Batik Seraci, Bekasi, as case study. This is conducted with aesthetical approach, by performing qualitative methods. Data that have been obtained is presented with descriptive method. This research aims to discover the tendency of art expression in Batik Betawi, in its relation to the profile of traditional society in modern world.Keywords: visualization, drawing, interpretation of psychoanalysis, visual language
PENENTUAN KAIDAH PERANCANGAN MOTIF BATIK BETAWI SETU BABAKAN DENGAN METODE TRANSFORMASI BENTUK Nina Maftukha
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/narada.2019.v6.i1.005

Abstract

Batik merupakan salah satu produk budaya yang sedang berkembang dalam industri kreatif saat ini. Kekhasan motif biasanya terinspirasi dari kegiatan sehari-hari, stilasi flora, fauna, benda, dan figure yang prosesnya amat variatif sesuai dengan pengalaman artistik masing-masing pembatik dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Namun belum terdapat kaidah perancangan yang jelas dalam membuat motif batik sehingga ciri khas motifnya . Penelitian ini bertujuan menentukan kaidah perancangan motif batik Betawi Setu Babakan dengan menggunakan metode transformasi bentuk. Dari survey lapangan diharapkan dapat diketahui permasalahan yang terjadi menyangkut penciptaan motif yang orisinil, serta diharapkan dapat ditemukan solusi pemecahannya dengan menggunakan kaidah motif batik. Kemudian dapat dirumuskan hasil akhir dan penelitian ini dapat dikembangkan secara lebih luas lagi agar dapat menjadi acuan pada penelitian yang linier lainnya.
PSIKOANALISIS PADA VISUALISASI KARYA PENDERITA GANGGUAN KEJIWAAN DI UNIT INFORMASI LAYANAN SOSIAL MERUYA Nina Maftukha
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/narada.2018.v5i2.010

Abstract

Gambar merupakan karya seni yang memiliki posisi peran dalam masyarakat saat ini. Tidak hanya sebagai tujuan hiburan, pendidikan atau komunikasi, film ini juga bisa mencerminkan semua aspek dalam hidup nyata manusia. Penelitian ini merupakan upaya untuk menganalisis gambar yang menggunakan metode interpretasi psikoanalisis dengan pendekatan bahasa rupa. Metode ini akan menganggap mimpi dan pemimpi posisi dalam gambar. Langkah-langkah ini menemukan hubungan antara pengalaman masa lalu dengan karya terakhir sebagai akibat dari identifikasi masa lalu. Kombinasi teori Visualisasi gambar atau karya dan metode intrepretation psikoanalisis akan memperdalam pemahaman kita terhadap Makna yang terkandung dalam karya.