Gandi Sukma Nugraha
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN TUGAS PMO DALAM MENGINGATKAN PERIKSA DAHAK DENGAN KEJADIAN DROP OUT (DO) PENGOBATAN TUBERKULOSIS Nina Pamela Sari; Gandi Sukma Nugraha
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.306 KB) | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.229

Abstract

Latar belakang: Tuberculosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan didunia. Dalam program pemberantasan penyakit TB masih adanya kejadian drop out (DO)pengobatan TB. TB di Indonesia menjadi penyebab kematian nomor dua setelah stroke. Angkakematian akibat TB dipengaruhi oleh gagalnya pengobatan atau DO. Tugas PMO selainmendampingi pasien menjalani pengobatan TB juga mengingatkan periksa dahak sebagaipengawasan perkembangan pengobatan pasien TB.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tugas PMO (Pengawas MenelanObat) dalam mengingatkan periksa dahak dengan kejadian drop out (DO) pengobatan TB diwilayah kerja puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya.Metode penelitian : metode analitik menggunakan rancangan retrospektif dengan pendekatancase control. Populasi terdiri dari populasi kasus yaitu penderita TB yang DO dan populasikontrol yaitu penderita TB yang tidak DO. Sampel yang diambil terdiri dari sampel kasus 56orang dan sampel kontrol 56 orang diperoleh dengan menggunakan teknik simple randomsampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data yang diperoleh dalam penelitian inidianalisis uji Chi Square dengan p value 0,05 dan menghitung nilai Odds Ratio (OR).Hasil : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pelaksanaan tugas PMO dalammengingatkan periksa dahak berhubungan signifikan dengan DO pengobatan TB. (pvalue=0.018, OR=2.600). Saran : Berdasar hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai dasarpeningkatan kinerja dari petugas programer TB dan PMO dalam meningkatkan kesadaranpenderita TB dalam kepatuhan pengobatan.
HUBUNGAN FAKTOR PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEJADIAN DROP OUT (DO) PENGOBATAN TUBERCULOSIS (TB) Gandi Sukma Nugraha; Yusuf Rifai Romli; Nina Pamela Sari
HealthCare Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (2019): Healthcare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.241 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v1i2.981

Abstract

Tuberculosis (TB) sampai saaat ini masih menjadi masalah utama kesehatan di semua Negara. Dalam program pemberantasan penyakit TB masih adanya kejadian drop out (DO) pengobatan TB. TB di Indonesia menjadi penyebab kematian nomor dua setelah stroke. Angka kematian akibat TB di pengaruhi oleh gagalnya pengobatan atau DO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pelaksanaan tugas dari PMO yang mempengaruhi kejadian DO pada penderita TB. Jenis penelitian kuantitatif, metode analitik menggunakan rancangan retrospektif dengan pendekatan case control. Populasi terdiri dari populasi kasus yaitu penderita TB yang DO dan populasi kontrol yaitu penderita TB yang tidak DO. Sampel yang diambil terdiri dari sampel kasus 56 orang dan sampel kontrol 56 orang diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis uji Chi Square dengan p value 0,05 dan menghitung nilai Odds Ratio (OR). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pelaksanaan tugas yang berhubungan signifikan dengan DO pengobatan TB adalah pengawasan (p value=0.03, OR=3.545), mengingatkan (p value=0.018, OR=2.600), mendampingi (p value=0.029, OR=2.419), frekuensi kontak (p value=0.014, OR=3.732) dan yang tidak berhubungan signifikan yaitu mendorong (p value=1, OR=1), penyuluhan (p value=0.435, OR=1.357), jenis kelamin (p value=0.047, OR=2.474), pendidikan (pvalue=0.190, OR=1.783). Saran dari penelitian ini adalah sebagai peningkatan kinerja dari petugas programmer TB dan PMO dalam meningkatkan kesadaran penderita TB dalam kepatuhan pengobatan.
HUBUNGAN TUGAS PMO DALAM MENGINGATKAN PERIKSA DAHAK DENGAN KEJADIAN DROP OUT (DO) PENGOBATAN TUBERKULOSIS Nina Pamela Sari; Gandi Sukma Nugraha
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.229

Abstract

Latar belakang: Tuberculosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan didunia. Dalam program pemberantasan penyakit TB masih adanya kejadian drop out (DO)pengobatan TB. TB di Indonesia menjadi penyebab kematian nomor dua setelah stroke. Angkakematian akibat TB dipengaruhi oleh gagalnya pengobatan atau DO. Tugas PMO selainmendampingi pasien menjalani pengobatan TB juga mengingatkan periksa dahak sebagaipengawasan perkembangan pengobatan pasien TB.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tugas PMO (Pengawas MenelanObat) dalam mengingatkan periksa dahak dengan kejadian drop out (DO) pengobatan TB diwilayah kerja puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya.Metode penelitian : metode analitik menggunakan rancangan retrospektif dengan pendekatancase control. Populasi terdiri dari populasi kasus yaitu penderita TB yang DO dan populasikontrol yaitu penderita TB yang tidak DO. Sampel yang diambil terdiri dari sampel kasus 56orang dan sampel kontrol 56 orang diperoleh dengan menggunakan teknik simple randomsampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data yang diperoleh dalam penelitian inidianalisis uji Chi Square dengan p value 0,05 dan menghitung nilai Odds Ratio (OR).Hasil : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pelaksanaan tugas PMO dalammengingatkan periksa dahak berhubungan signifikan dengan DO pengobatan TB. (pvalue=0.018, OR=2.600). Saran : Berdasar hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai dasarpeningkatan kinerja dari petugas programer TB dan PMO dalam meningkatkan kesadaranpenderita TB dalam kepatuhan pengobatan.