Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU MAHASISWA POLTEKKES YANG MENGGUNAKAN FIXED APLIANCE TENTANG MENYIKAT GIGI DENGAN NILAI OHI-S DI POLTEKKES KEMENKES MEDAN TAHUN 2013 Herlinawati, Herlinawati; Ria, Ngena; Nasution, Zuraidah
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 8 No 3 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2014
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.218 KB)

Abstract

Fixed appliance atau disebut juga pesawat orthodonti cekat merupakan alat orthodonti yang dilengketkanlangsung pada gigi. Dewasa ini pemakaian fixed appliance semakin banyak diminati kawula muda untukmemperbaiki dan mengoptimalkan fungsi gigi sebagai alat kunyah dan untuk mengoptimalkan fungsiestetika gigi. Piranti fixed appliance memiliki bentuk yang rumit sehingga mempermudah lengketnya plaklebih lama dan dapat meningkatkan resiko terjadinya karies, gingivitis dan penyakit periodontal. Adanyapiranti fixed appliance yang menempel pada gigi-gigi akan menyulitkan untuk membersihkan gigi sehinggacenderung terjadi penumpukan plak pada gigi disekitar bracket dan mahkota gigi pada tepi gingival.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku mahasiswa yang memakai fixed appliancetentang menyikat gigi dengan nilai OHI-S di Poltekkes Kemenkes Medan. Jenis penelitian yang digunakanadalah survei analitik dengan desain cross sectional . Populasi dalam penelitian ini berjumlah 122 orang dansampel adalah seluruh populasi yaitu 122 orang (total populasi). instrumen yang dipakai yaitu kaca mulut,pinset, sonde, nier bekken, handuk bersih kuesioner dan formulir pemeriksaan. Analisis data bivariatdengan menggunakan uji chi-square dan Spearman’s rho dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05).Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kategori pengetahuan mahasiswa tidak berhubungan dengan kriteriaOHI-S (p > 0,05) sedangkan kategori sikap dan tindakan mempunyai hubungan dengan kriteria OHI-S (p <0,05). Nilai OHI-S rata-rata adalah 2,68. Dianjurkan kepada mahasiswa yang menggunakan fixed applianceagar lebih meningkatkan kebersihan gigi dan mulutnya, mengiku
EFEKTIVITAS MENGKONSUMSI TEBU DAN JAMBU BIJI TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK PADA SISWA/I SMP NEGERI 31 KODYAMEDAN KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2017 Yetti Lusiani; Herlinawati Herlinawati; Aminah br Saragih
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 12 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.414 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v12i2.26

Abstract

Latar Belakang: Plak adalah suatu lapisan lunak yang biasanya berwarna kuning pucat, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Tebu dan jambu biji merupakan buah yang memiliki kandungan serat dan air yang cukup banyak. Keduanya memerlukan pengunyahan yang cukup keras oleh karena itudapat membersihkan gigi dari sisa – sisa makanan secara alami, sehingga dapat mempengaruhi angka indeks plak. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dengan metode Quasi Eksperimen dengan desain penelitian two group pre test and post test design. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah mengkonsumsi tebu dan jambu biji terhadap penurunan indeks plak. Penelitian ini dilakukan pada siswa/i SMP Negeri 31 Kodya Medan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2017 dengan jumlah sampel 68 orang dan pengambilan sampel secara random sampling. Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan penurunan indeks plak sebelum mengkonsumsi tebu terdapat rata-rata 2,38 dan sesudah mengkonsumsi tebu 1,44, sedangkan penurunan indeks plak sebelum mengkonsumsi jambu biji dengan rata-rata 2,05 dan sesudah mengkonsumsi jambu biji sebesar1,20. Kesimpulan : Dari penelitian ini ada perbedaan yang signifikan dari mengkonsumsi tebu dan jambu biji terhadap penurunan indeks plak. Mengkonsumsi tebu lebih efektif dari jambu biji.Dimana selisih indeks plak rata–rata sebelum dan sesudah mengkonsumsi tebu sebesar 0,94, sedangkan selisih indeks plak rata–rata sebelum dan sesudah mengkonsumsi jambu biji sebesar 0,85. Terjadi penurunan indeks plak yang lebih besar dengan mengkonsumsi buah tebu dari pada jambu biji pada siswa/i SMP Negeri 31 Kodya Medan Kecamatan Medan TuntunganTahun 2017.
PENGARUH BERKUMUR LARUTAN MADU TERHADAP INDEKS PLAK PADA SISWA-SISWI KELAS VI SD NEGERI 066038 KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN Herlinawati Herlinawati
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 12 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.936 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v12i1.44

Abstract

Penyebab terjadinya karies gigi dan peradangan pada jaringan periodontal salah satunya adalah mikroorganisme yang terkandung dalam plak yang menempel pada permukaan gigi. Menyingkirkan plak dari permukaan gigi tidak hanya dilakukan dengan menyikat gigi saja, namun juga bisa dilakukan dengan cara berkumur dengan zat tertentu. Madu mampu menghentikan perkembangan bakteri di dalam mulut yang menyebabkan pengurangan lapisan plak sehingga dapat mempengaruhi penurunan indeks plak seseorang. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh berkumur larutan madu terhadap indeks plak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan pretest - postest one group desain. Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi kelas VI SD Negeri 066038 Medan Kecamatan Medan Tuntungan, dengan populasi 160 siswa-siswi dan sampelnya 40 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebelum berkumur dengan larutan madu diketahui bahwa rata-rata indeks plak siswa-siswi kriteria baik tidak ada,kriteria sedang 1,58 dan 2,28 untuk kriteria buruk dan setelah berkumur dengan larutan madu rata-rata indeks plak untuk kriteria baik yaitu 0,72 dan kriteria sedang 0,14 dan kriteria buruk 2,10 Kesimpulan penelitian ini menunjukkan ada pengaruh berkumur larutan madu terhadap penurunan indeks plak dan diharapkan dapat menambah wawasan siswa-siswi SD Negeri 066038 Medan Kecamatan Medan Tuntungan.
PENGARUH MENGKONSUMSI BUAH PEPAYA TERHADAP INDEKS PLAK PADA SISWA/I KELAS VII SMP NEGERI 31 KODYA MEDAN KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2016 Herlinawati Herlinawati; Aminah Saragih
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 11 No. 1 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.723 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v11i1.67

Abstract

Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mengkonsumsi buah pepaya terhadap indeks plak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dengan metode Quasi Eksperiment dengan desain penelitian one group pre test post test design. Penelitian ini dilakukan pada Siswa/i Kelas VII SMP Negeri 31 Kodya Medan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2016 dengan pengambilan sampel secara purposive sampling yang berjumlah 40 orang. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan siswa/i tentang pengaruh mengkonsumsi buah pepaya terhadap Indeks Plak. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya penurunan indeks plak setelah mengkonsumsi buah pepaya, dimana rata-rata sebelum mengkonsumsi buah pepaya adalah 2,32, sedangkan sesudah mengkonsumsi buah pepaya rata-rata indeks plak menjadi 1,18. Hasil t-Test dependent didapat bahwa nilai probabilitas p < 0,0001, maka Ho ditolak (jika p < 0,05) yang artinya adanya pengaruh mengkonsumsi buah pepaya terhadap penurunan indeks plak. KeKesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan dari mengkonsumsi buah pepaya terhadap penurunan indeks plak. Diharapkan kepada siswa/i agar meningkatkan kesehatan gigi dengan cara mengkonsumsi makanan berserat dan mengandung air yang baik untuk kesehatan gigi, misalnya buah pepaya
Pelatihan Kader dalam Penggunaan Media Trifold Display Board 3D sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Menggosok Gigi bagi Anak Usia Dini di Desa Patumbak I Deli Serdang Ety Sofia Ramadhan; Adriana Hamsar; Herlinawati Herlinawati; Asmawati; Kartika Emailijati; Nurhamidah
JEUMPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): EDISI I
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jeumpa.v2i1.237

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dijumpai adalah karies gigi. Data WHO menunjukkan bahwa 90% anak mengalami karies. Hasil Riskesdas (2018), menunjukkan dari 34 provinsi, 21 provinsi memiliki masalah kesehatan gigi termasuk Provinsi Sumatra Utara. Perilaku menggosok gigi yang benar frekuensi dan waktunya hanya sebesar 2.8%. Anak usia 5 tahun memiliki angka pengalaman karies gigi (dmft) ≥6 sebesar 67.3%. Target Kementerian Kesehatan Indonesia bebas karies tahun 2030. Upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut dilakukan program usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM) yang memberikan pelayanan promotif dan preventif. Menurut Notoadmojo (2012), perilaku berpengaruh 30%-35% terhadap derajat kesehatan. merubah perilaku dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan gigi dengan berbagai metode dan media yang menyenangkan, menghibur serta menarik perhatian, serta dapat membantu dan mempercepat proses pemahaman anak terhadap susbstansi materi. Berdasarkan hasil Penelitian Sofia dkk, menunjukkan bahwa Penggunaan Trifold Display Board 3D efektif mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan menggosok gigi, sebagai sampel adalah Kader kesehatan yang berjumlah 40 orang, Metode yang digunakan yaitu Pelatihan kader dalam penggunaan media Trifold Display 3D, selanjutnya kader yang sudah dilatih melanjutkan mempromosikan pengetahuan tentang bagaimana menggosok gigi yang baik dan benar ke masyarakat dalam hal ini anak-anak di desa Patumbak I selama 1 bulan, Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada Kader, Pengetahuan serta status kebersihan gigi anak-anak di desa Patumbak I juga meningkat, akhirnya diharapkan bisa menekan jumlah karies gigi pada anak-anak.