nFN SAMSURITIRTOSASTRO
Balai Peneliian Tanaman Tembakau dan Serat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengendalian Nitrosamin dan Diversifikasi Bahan Bakar Pada Pengovenan Tembakau Virginia nFN SAMSURITIRTOSASTRO
Perspektif Vol 1, No 2 (2002): Desember 2002
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v1n2.2002.55-65

Abstract

Luas tanaman tembakau Virginia di Indonesia seiap tahun (1996-2000) mencapai 40 133 ha dengan produksi 41 680 ton. Sedangkan kebutuhan tembakau ini untuk konsumsi sebesar 51 723 ton dan masih memerlukan 35 375 ton dari Negara lain senilai US$ 67 536 089 iap tahun. Pengolahan daun tembakau Virginia menjadi daun tembakau kering atau krosok fc (flue-cured) menggunakan bangunan oven dan minyak tanah sebagai bahan bakar utama. Sesuai kebijaksanaan energi nasional, yang menetapkan minyak tanah hanya sebagai sumber energi petani di pedesaan, telah dilakukan peneliian diversifikasi bahan bakar lain sebagai penggani minyak tanah. Nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA) adalah bahan karsinogenik pada daun tembakau selain terdapat pada bahan makanan lain. Komponen ini terbentuk selama pengovenan dan idak terdapat pada daun tembakau segar yang bam dipeik. Saat ini telah diketahui terdapat lima macam nitrosamin pada daun tembakau masing-masing NNN (N-nitrosonorikoine), NAB (nitrosoanabasine), NNK (4-methylnitrosamino-l-l(3-pysidyl)-l-butanone), NATB (nitrosoanatabine) and NNA (4-methylnitrosamino-4-(3-pysidyl)-l-butanal). Nitrosamin merupakan hasil reaksi antara nitit dan alkaloid pada daun tembakau. Nitrit terbentuk melalui dua cara, pertama, sebagai hasil degradasi mikrobia anaerobik terhadap senyawa nitrat daun untuk menghasilkan energi dan sisa nitrit. Kedua, nitrit merupakan residu pembakaran bahan bakar minyak, gas, dan juga biomasa yang menempel pada permukaan daun tembakau. Sesuai dengan cara pembentukan nitrit pada daun tembakau, pembentukan nitrosamin dapat diturunkan dengan sistem pemanasan udara ruang oven secara idak langsung. Tetapi cara ini akan meningkatkan konsumsi bahan bakar 1-2 kali lebih besar dan diikui peningkatan biaya produksi. Minyak tanah sendiri menunjukkan harga yang selalu meningkat, Rp 300,-pada tahun 2000, Rp 6000,- pada tahun 2002 dan diperkirakan akan meningkat lagi pada tahun-tahun mendatang. Penggunaan analis simulasi dengan skenario harga minyak tanah Rp 800,-/1 dan konsumsi minyak tanah 1.5-3.0 1/kg krosok menghasilkan tiik impas jika petani memperoleh harga rata-rata Rp 11 260 sampai dengan Rp 12 550/kg krosok. Paket teknologi untuk diversifikasi bahan bakar yang telah tersedia seperi penggunaan minyak solar, LPG, energi surya dan batubara masih belum kompeiif dibandingkan minyak tanah selama minyak tanah masih memperoleh subsidi yang tinggi dari pemeintah.Kata kunci : Nicotianan tabacum, Virginia, nitrosamine, diversifikasi, bahan bakar.
Pengendalian Nitrosamin dan Diversifikasi Bahan Bakar Pada Pengovenan Tembakau Virginia nFN SAMSURITIRTOSASTRO
Perspektif Vol 1, No 2 (2002): Desember 2002
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2791.575 KB) | DOI: 10.21082/p.v1n2.2002.55-65

Abstract

Luas tanaman tembakau Virginia di Indonesia seiap tahun (1996-2000) mencapai 40 133 ha dengan produksi 41 680 ton. Sedangkan kebutuhan tembakau ini untuk konsumsi sebesar 51 723 ton dan masih memerlukan 35 375 ton dari Negara lain senilai US$ 67 536 089 iap tahun. Pengolahan daun tembakau Virginia menjadi daun tembakau kering atau krosok fc (flue-cured) menggunakan bangunan oven dan minyak tanah sebagai bahan bakar utama. Sesuai kebijaksanaan energi nasional, yang menetapkan minyak tanah hanya sebagai sumber energi petani di pedesaan, telah dilakukan peneliian diversifikasi bahan bakar lain sebagai penggani minyak tanah. Nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA) adalah bahan karsinogenik pada daun tembakau selain terdapat pada bahan makanan lain. Komponen ini terbentuk selama pengovenan dan idak terdapat pada daun tembakau segar yang bam dipeik. Saat ini telah diketahui terdapat lima macam nitrosamin pada daun tembakau masing-masing NNN (N-nitrosonorikoine), NAB (nitrosoanabasine), NNK (4-methylnitrosamino-l-l(3-pysidyl)-l-butanone), NATB (nitrosoanatabine) and NNA (4-methylnitrosamino-4-(3-pysidyl)-l-butanal). Nitrosamin merupakan hasil reaksi antara nitit dan alkaloid pada daun tembakau. Nitrit terbentuk melalui dua cara, pertama, sebagai hasil degradasi mikrobia anaerobik terhadap senyawa nitrat daun untuk menghasilkan energi dan sisa nitrit. Kedua, nitrit merupakan residu pembakaran bahan bakar minyak, gas, dan juga biomasa yang menempel pada permukaan daun tembakau. Sesuai dengan cara pembentukan nitrit pada daun tembakau, pembentukan nitrosamin dapat diturunkan dengan sistem pemanasan udara ruang oven secara idak langsung. Tetapi cara ini akan meningkatkan konsumsi bahan bakar 1-2 kali lebih besar dan diikui peningkatan biaya produksi. Minyak tanah sendiri menunjukkan harga yang selalu meningkat, Rp 300,-pada tahun 2000, Rp 6000,- pada tahun 2002 dan diperkirakan akan meningkat lagi pada tahun-tahun mendatang. Penggunaan analis simulasi dengan skenario harga minyak tanah Rp 800,-/1 dan konsumsi minyak tanah 1.5-3.0 1/kg krosok menghasilkan tiik impas jika petani memperoleh harga rata-rata Rp 11 260 sampai dengan Rp 12 550/kg krosok. Paket teknologi untuk diversifikasi bahan bakar yang telah tersedia seperi penggunaan minyak solar, LPG, energi surya dan batubara masih belum kompeiif dibandingkan minyak tanah selama minyak tanah masih memperoleh subsidi yang tinggi dari pemeintah.Kata kunci : Nicotianan tabacum, Virginia, nitrosamine, diversifikasi, bahan bakar.