Yuniza Yuniza
STIKes Muhammadiyah Palembang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KEBEHASILAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI 6-12 BULAN DITINJAU DARI PEKERJAAN IBU DAN PELAKSANAAN IMD Mar'atun Ulaa; Siti Zainab Purwanti; Yuniza Yuniza
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 2: Agustus 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i2.409

Abstract

Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan biologis kompleks yang mengandung semua zat gizi untuk pertumbuhan fisik bayi. Akan tetapi saat ini capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai target yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Kementrian kesehatan merekomendasikan tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pekerjaan Ibu dengan keberhasilan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Punti Kayu. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi yang berusia 6 - 12 bulan yang memeriksakan diri di Puskesmas Punti Kayu pada bulan Juni – Desember tahun 2018 yang berjumlah 48 orang dengan sampel 43 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil: Sebagian responden melakukan IMD pada bayinya, yaitu sebanyak 25 responden (58,1%), 23 responden (53,5%) bekerja, dan sebanyak 28 responden (65,1%) memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Saran: Diharapkan agar Puskesmas lebih meningkatkan promosi ASI eksklusif dan mendukung untuk dilakukan IMD sejak ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan, yaitu dengan tidak menganjurkan memberikan susu formula sebagai pengganti ASI eksklusif.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Nutrisi Anak
KEBEHASILAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI 6-12 BULAN DITINJAU DARI PEKERJAAN IBU DAN PELAKSANAAN IMD Mar'atun Ulaa; Siti Zainab Purwanti; Yuniza Yuniza
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 2: Agustus 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i2.408

Abstract

Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan biologis kompleks yang mengandung semua zat gizi untuk pertumbuhan fisik bayi. Akan tetapi saat ini capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai target yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Kementrian kesehatan merekomendasikan tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pekerjaan Ibu dengan keberhasilan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Punti Kayu. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi yang berusia 6 - 12 bulan yang memeriksakan diri di Puskesmas Punti Kayu pada bulan Juni – Desember tahun 2018 yang berjumlah 48 orang dengan sampel 43 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil: Sebagian responden melakukan IMD pada bayinya, yaitu sebanyak 25 responden (58,1%), 23 responden (53,5%) bekerja, dan sebanyak 28 responden (65,1%) memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Saran: Diharapkan agar Puskesmas lebih meningkatkan promosi ASI eksklusif dan mendukung untuk dilakukan IMD sejak ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan, yaitu dengan tidak menganjurkan memberikan susu formula sebagai pengganti ASI eksklusif.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Nutrisi Anak
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KECEMASAN SISWI DALAM MENGHADAPI MENARCHE Yuniza Yuniza
Masker Medika Vol 6 No 1 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tubuh manusia mengalami berbagai perubahan dari waktu kewaktu sejak lahir yang meliputi pertumbuhan dan perkembangan. Pada saat itu mereka tidak hanya tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar, tetapi juga terjadi perubahan-perubahan didalam tubuh yang memungkinkan untuk bereproduksi. Di Indonesia, menunjukkan bahwa rata-rata usia menarche adalah 13 tahun, dengan kejadian lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun atau lebih lambat sampai umur 17 tahun. Kesiapan mental sangat diperlukan sebelum menarche karena perasaan cemas dan takut akan muncul saat menstruasi. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kecemasan siswi dalam menghadapi menarche. Metode Penelitian: Bentuk penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperiment dengan rancangan one group pretest-postest dengan teknik kuantitatif. Teknik sampling adalah total sampling pada siswi-siswi kelas V dan VI berjumlah 53 responden di SD Muhammadiyah 16 Palembang. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata nilai kecemasan sebelum diberikan pendidikan kesehatan 54.15 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan 38.02 sedangkan p value = 0,000. Hal ini menunjukan terdapat penurunan kecemasan secara signifikan antara sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Simpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kecemasan siswi dalam menghadapi menarche.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PENANGANAN DISMENOREA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 PALEMBANG Arisanti Agustini; Yuniza Yuniza; Desy Rukiyati
Masker Medika Vol 4 No 2 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja dalam bahasa Inggris yaitu “adolesence” yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Salah satu fenomena yang timbul pada remaja saat menstruasi adalah dismenorea. Dismenorea merupakan masalah yang serius bagi kaum wanita, jika tidak segera ditangani dengan tepat dapat mengganggu aktivifitas. Upaya dalam penanganan dismenorea dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan. Salah satu media yang dapat yaitu media audiovisual, media ini mengandalkan pendengaran dan penglihatan. Penggunaan audiovisual melibatkan banyak alat indra sehingga cepat untuk menerima dan mengolah informasi. Tujuan Penelitian: Diketahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperiment dengan rancangan one group pre-post test dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu quota sampling pada siswi kelas X di MAN 2 Palembang, jumlah sampel sebanyak 131 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan melalui media audiovisual (pretest) 9,00 dan rerata pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan melalui audiovisual (posttest) 14,00. Rerata sikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan melalui media audiovisual (pretest) 42,00 dan rerata sikap setelah diberikan pendidikan kesehatan melalui media audiovisual (posttest) 53,00. Hasil uji wilcoxon pengetahuan didapatkan nilai p value 0,000 dan sikap didapatkan nilai p value 0,000 yang artinya nilai p value kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak. Simpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Palembang
PENGARUH SELF TAPPING TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PRIMER PADA MAHASISWI PSIK STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG Yuniza Yuniza; Fitri Wahyuni Wulandari; Siti Romadoni
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: disminorea merupakan kondisi medis berupa nyeri yang dirasakan saat menstruasi. Gejala disminorea berupa nyeri yang muncul secara terus menerus, kram yang menjalar kebagian belakang. Disminorea sering terjadi pada wanita dengan usia produktif, faktor yang dapat memicu disminorea yaitu usia menarche, lamanya menstruasi, riwayat keluarga. Disminorea merupakan masalah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti terhambatnya aktivitas belajar pada mahasiswi. Penangan disminorea dapat ditangani secara non farmakologi diantaranya self tapping. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self tapping terhadap penurunan disminorea pada mahasiswi PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang. Metode: jenis penelitian pre eksperimental one group pre-post test yang dilakukan pada bulan mei, dengan jumlah sample 18 responden yang memenuhi syarat inklusi, teknik pengambilan sample yaitu purposive sampling. Skala nyeri responden diukur sebelum melakukan self tapping dan diukur kembali sesudah melakukan self tapping selama 15 menit. Skala ukur nyeri menggunakan Numerical Rating Scale (NRS), analisa data menggunakan uji paired sample T-test. Hasil: uji statistik menunjukan nilai mean sebelum 5,17 dan nilai mean sesudah 3,56 pValue: 0,00 (p≤0,05). Kesimpulan: dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara self tapping terhadap penurunan disminorea pada mahasiswi PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang. Sehingga self tapping dapat digunakan sebagai alternatif terapi non farmakologi untuk menurunkan disminorea. Background: Dysminorrhea is a medical condition in the form of pain felt during menstruation. Symptoms of dysminorrhea in the form of pain that appears continuously, cramps that spread to the back. Dysminorrhea often occurs in women of childbearing age, factors that can trigger dysminorrhoea are age of menarche, duration of menstruation, family history. Dysminorrhea is a problem that can interfere with daily activities such as inhibition of learning activities in college students. Dysminorrhea handlers can be handled non-pharmacologically including self tapping. Objective: this study aims to determine the effect of self-tapping on decreasing dysminorea in the PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang students. Method: the type of pre experimental one group pre-post test research conducted in May, with a sample of 18 respondents who met the inclusion requirements, the sampling technique was purposive sampling. The respondent's pain scale was measured before self-tapping and measured again after self-tapping for 15 minutes. Pain measurement scale using Numerical Rating Scale (NRS), data analysis using paired sample T-test. Results: statistical tests showed the mean value before 5.17 and the mean value after 3.56 pValue: 0.00 (p≤0.05). Conclusion: from these results it can be concluded that there is an influence between self tapping on the decrease in dysminorea in the students of PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang. So self-tapping can be used as an alternative to non-pharmacological therapy to reduce dysminorea.
HUBUNGAN ANTARA DISMENOREA PRIMER DENGAN KUALITAS TIDUR MAHASISWI PSIK STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG Yuniza Yuniza; Puji Fitrianti Putri Anandez; Siti Romadoni
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.388

Abstract

Latar belakang: kejadian dismenorea primer dapat mempengaruhi kualitas tidur menjadi buruk karena peningkatan kadar prostagladin memiliki efek meningkatkan kontraktilitas otot uterus, vasokonstriksi dan mengakibatkan iskemia pada otot uterus, sehingga terjadinya nyeri saat menstruasi. Tujuan: Mengetahui Hubungan Antara Dismenorea Primer Dengan Kualitas Tidur Mahasiswi PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang. Metode: Desain Penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional dengan kuesioner dismenorea primer dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Teknik sampling yang digunakan yaitu totalsampling dengan jumlah sampel 342 responden, dengan uji statistik Chi Square. Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa nilai p value (0,000) < α = 0,05. Ada hubungan antara dismenorea primer dengan kualitas tidur mahasiswi PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang. The incidence of primary dysmenorrhea results in poor sleep quality because increased levels of prostaglandin has an effect of increasing contractility of the uterine muscle and vasoconstriction and resulting in ischemia in the uterine muscle so that pain during menstruation occurs. To find out the relationship between primary dysmenorrhea and sleep quality of PSIK female students of Muhammadiyah Institute of Health Science of Palembang. This study used cross sectional design with Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The number of samples was 342 respondents taken using total sampling technique. The statistical used was chi-square test. The statistical test results showed that p value obtained was (0,000) < α= 0,05. There was a relationship between primary dysmenorrhea and sleep quality of PSIK female students of Muhammadiyah Institute of Health Science.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK USIA SEKOLAH DALAM MEMILIH JAJANAN YANG AMAN DI SD MUHAMMADIYAH 16 PALEMBANG Dian Sri Utami; Sri Tirtayanti; Yuniza Yuniza
HealthCare Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (2020): Healtcare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.039 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v2i2.536

Abstract

Background of the research : unhealthy snacks can cause negative impact if the hygiene and safety not guaranteed. Beside it can lead to nutritional problems, the effects from unhealthy snack or food will disrupts health namely alimentary tract diseases and can cause others diseases. In fact, there are many children who have less knowledge in choosing safe snacks of food. The objective of the research : to identify the influence of health education towards knowledge an behavior of school age children in selecting safe foods at SD Muhammadiyah 16 Palembang. Methods of the research : in this study, the writer used pretest posttest control group design with total sampling technique as much as 135 students taken from class V and VI at SD Muhammadiyah 16 Palembang. Instruments used in this study were knowledge an behavior quesioner which had been modified by previous writer and they have been tested through validity and reliability test with table r score as much as 0,279. Reliablity score of knowledge quesioner were 0,754 and reliability score of behavior quesioner were 0,714. Results of the research : from wilcoxon test result there were influences on knowledge and behavior before and after conducting health education obtained p value 0,000 (p value ? 0,05). Conclusion : there are influences on health education towards knowledge and behavior of school age children in selecting safe snacks at SD Muhammadiyah 16 Palembang.
KEBEHASILAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI 6-12 BULAN DITINJAU DARI PEKERJAAN IBU DAN PELAKSANAAN IMD Mar&#039;atun Ulaa; Siti Zainab Purwanti; Yuniza Yuniza
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 2: Agustus 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i2.835

Abstract

Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan biologis kompleks yang mengandung semua zat gizi untuk pertumbuhan fisik bayi. Akan tetapi saat ini capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai target yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Kementrian kesehatan merekomendasikan tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pekerjaan Ibu dengan keberhasilan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Punti Kayu. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi yang berusia 6 - 12 bulan yang memeriksakan diri di Puskesmas Punti Kayu pada bulan Juni – Desember tahun 2018 yang berjumlah 48 orang dengan sampel 43 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil: Sebagian responden melakukan IMD pada bayinya, yaitu sebanyak 25 responden (58,1%), 23 responden (53,5%) bekerja, dan sebanyak 28 responden (65,1%) memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Saran: Diharapkan agar Puskesmas lebih meningkatkan promosi ASI eksklusif dan mendukung untuk dilakukan IMD sejak ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan, yaitu dengan tidak menganjurkan memberikan susu formula sebagai pengganti ASI eksklusif.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Nutrisi Anak