Dewi Pujiana
STIKes Muhammadiyah Palembang

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PERSONAL HYGIENE ANAK USIA 6-7 TAHUN Dewi Pujiana; Sisca Anggraini
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 3: Februari 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.271 KB) | DOI: 10.36729/jam.v3i1.168

Abstract

Latar belakang: Pentingnya pola asuh orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak merupakansuatu upaya yang sangat mendasar melalui pembinaan lingkungan, kebersihan perorangan, danpendidikan kesehatan sejak dini. Anak dikenalkan tentang kebersihan badan dan bertanggungjawabatas kebersihan badannya secara mandiri. Mengasuh dan membina anak dirumah merupakankewajiban bagi setiap orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak. Pola asuh orang tua terdiri daritiga jenis yakni pola asuh otoriter, permisif, dan demokratis. Tujuan : Untuk mengetahui HubunganPola Asuh Orang Tua Dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene Anak Usia 6-7Tahun. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik menggunakan rancangancross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik sampling adalah total sampling pada Orang Tuadi Perumahan Bougenville Rt 15 Palembang yang berjumlah 97 sampel. Hasil: Hasil penelitianmenunjukan bahwa pola asuh orang tua di Perumahan Bougenville RT 15 Palembang sebanyak 22responden (22,7%) memiliki pola asuh otoriter, sebanyak 63 responden (65,9%) dengan pola asuhdemokratis dan 12 responden (12,4%) dengan pola asuh permisif. Distribusi frekuensi pemenuhankebutuhan dasar personal hygiene anak usia 6-7 tahun sebanyak 74 responden (76,3%) memenuhikebutuhan dasar personal hygiene anak dengan baik dan yang kurang baik terdapat 23 responden(23,7%). Hasil uji statistik chi square didapatkan nilai p value 0.001 bearti p value <0,05) sehingga adahubungan pola asuh orang tua dengan pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene anak usia 6-7tahun. Saran: diharapkan orang tua dapat memberikan pengetahuan dan mengevaluasi diri dalampenerapan pola asuh dalam mendidik anak.Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene Anak
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PERSONAL HYGIENE ANAK USIA 6-7 TAHUN Dewi Pujiana; Sisca Anggraini
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 3: Februari 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v3i2.169

Abstract

Latar belakang: Pentingnya pola asuh orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak merupakansuatu upaya yang sangat mendasar melalui pembinaan lingkungan, kebersihan perorangan, danpendidikan kesehatan sejak dini. Anak dikenalkan tentang kebersihan badan dan bertanggungjawabatas kebersihan badannya secara mandiri. Mengasuh dan membina anak dirumah merupakankewajiban bagi setiap orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak. Pola asuh orang tua terdiri daritiga jenis yakni pola asuh otoriter, permisif, dan demokratis. Tujuan : Untuk mengetahui HubunganPola Asuh Orang Tua Dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene Anak Usia 6-7Tahun. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik menggunakan rancangancross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik sampling adalah total sampling pada Orang Tuadi Perumahan Bougenville Rt 15 Palembang yang berjumlah 97 sampel. Hasil: Hasil penelitianmenunjukan bahwa pola asuh orang tua di Perumahan Bougenville RT 15 Palembang sebanyak 22responden (22,7%) memiliki pola asuh otoriter, sebanyak 63 responden (65,9%) dengan pola asuhdemokratis dan 12 responden (12,4%) dengan pola asuh permisif. Distribusi frekuensi pemenuhankebutuhan dasar personal hygiene anak usia 6-7 tahun sebanyak 74 responden (76,3%) memenuhikebutuhan dasar personal hygiene anak dengan baik dan yang kurang baik terdapat 23 responden(23,7%). Hasil uji statistik chi square didapatkan nilai p value 0.001 bearti p value <0,05) sehingga adahubungan pola asuh orang tua dengan pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene anak usia 6-7tahun. Saran: diharapkan orang tua dapat memberikan pengetahuan dan mengevaluasi diri dalampenerapan pola asuh dalam mendidik anak.Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene Anak
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN POLA TIDUR PADA ANAK YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2017 Dewi Pujiana; Fitri Hidayani
Masker Medika Vol 6 No 1 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk kedalam kebutuhan fisiologis, karena setiap orang memerlukan kebutuhan tidur yang cukup agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pemenuhan kebutuhan tidur sangat penting bagi anak yang sedang mengalami hospitalisasi agar lebih cepat proses penyembuhan saat perawatan di Rumah Sakit. Penyebab kebutuhan tidur pada anak terganggu yaitu salah satunya faktor kecemasan. Kecemasan yang berlebihan yang dirasakan oleh anak dapat mengganggu pola tidur selama perawatan dirumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan pola tidur pada anak yang mengalami hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 sampai 19 April 2017 dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara Total Sampling sebanyak 53 Responden. Data dikumpulkan dengan kuesioner, dianalisis bivariat dengan uji Chi-Square. Diperoleh hasil anak dengan kecemasan ringan yang mengalami pola tidur baik sebanyak 9 responden (69,2 %) dari 13 responden, anak dengan kecemasan ringan yang mengalami pola tidur kurang baik sebanyak 4 responden (30,8 %) dari 13 responden. Sedangkan untuk anak dengan kecemasan sedang yang mengalami pola tidur baik didapatkan sebanyak 5 responden (12,5 %) dari 40 responden, anak dengan kecemasan sedang yang mengalami pola tidur kurang baik sebanyak 35 responden (87,5 %) dari 40 responden. Berdasarkan Uji Chi-Square didapatkan nilai p value = 0,000 (p value ≤ α 0,05). Ada hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan pola tidur pada anak yang mengalami hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
PENGARUH LATIHAN FISIK AEROBIK TERHADAP KADAR INSULIN- LIKE GROWTH FACTOR-1 (IGF-1) JARINGAN HIPOKAMPUS OTAK Dewi Pujiana
Masker Medika Vol 4 No 2 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latihan fisik aerobik yang dilakukan secara teratur selain dapat meningkatkan kesehatan jantung – paru juga dapat menyebabkan pertumbuhan dan regenerasi sel-sel otak. Latihan fisik meningkatkan Insulin – like Growth Factor – 1 (IGF – 1) yang berdampak terhadap pertumbuhan dan regenerasi sel-sel otak. IGF-1 diproduksi oleh jaringan otak. Belum diketahui apakah latihan fisik mengakibatkan terjadinya perbedaan kadar IGF-1 jaringan hipokampus . Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar IGF-1 jaringan hipokampus pada tikus wistar yang diberi perlakuan latihan fisik aerobik 1 kali seminggu, 3 kali seminggu dan 5 kali seminggu. Penelitian ini merupakan Post Test Control Group Design. Subjek penelitian berupa tikus Rattus norvegicus strain Wistar berjumlah 28 ekor tikus yang dibagi dalam 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok latihan fisik aerobik yang dilakukan 1 kali seminggu, 3 kali seminggu dan 5 kali seminggu. Latihan fisik aerobik dilakukan menggunakan animal treadmill dengan kecepatan 20 m/menit selama 30 menit. Hasil penelitian : Terjadi peningkatan kadar IGF-1 jaringan hipokampus (103,986±3,58 pg/mL) dibandingkan kelompok kontrol (97,367±5,72 pg/mL). Kadar IGF-1 jaringan hipokampus tertinggi terjadi pada kelompok 5 kali seminggu (111,078±3,31 pg/mL),. Hasil uji One way Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05) rerata kadar IGF-1 jaringan hipokampus 1 kali seminggu, 3 kali seminggu dan 5 kali seminggu. Kesimpulan Terdapat perbedaan yang bermakna kadar IGF-1 jaringan hipokampus tikus wistar yang diberi perlakuan latihan fisik aerobik dengan frekuensi yang berbeda
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA/I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK) SEMESTER VI STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG Dewi Pujiana; Mega Lestari
Masker Medika Vol 5 No 1 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Salah satu kebutuhan pokok bagi seorang mahasiswa adalah belajar. Dalam proses pembelajaran membutuhkan konsentrasi belajar. Tinggi rendahnya konsentrasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, salah satunya yaitu cukup tidur. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar mahasiswa/i Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) semester VI di STIKes Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode Survei Analitik melalui pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i PSIK semester VI STIKes Muhammadiyah Palembang yang berjumlah 74 responden. Hasil penelitian didapatkan ada 25 responden yang memiliki kualitas tidur baik dengan hasil 22 responden memiliki konsentrasi belajar baik dan 3 responden memiliki konsentrasi belajar kurang baik. Sementara itu, ada 49 responden yang memiliki kualitas tidur buruk, 17 responden diantaranya memiliki konsentrasi belajar baik dan 32 responden lainnya memiliki konsentrasi belajar kurang baik. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p value = 0,000 (p value ≤ 0,05), artinya Ho ditolak dan Ha diterima.Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar mahasiswa/i program studi ilmu keperawatan (PSIK) semester VI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2015 Murbiah Murbiah; Dewi Pujiana
Masker Medika Vol 3 No 2 (2015): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Perdarahan postpartum merupakan salah satu masalah penting bagi kesehatan ibu yang dapat menyebabkan kematian. Menurut WHO (2008) kemtian ibu didunia disebabkan oleh perdarahan sebesar 2 5 %, penyebab tidak langsung 20%, infeksi 15 %, aborsi yang tidak aman 13 %, eklamsia 12 %, penyulit persalinan 8 % dan penyebab lain 7%. Tujuan penelitian untuk mengukur factor-faktor resiko kejadian perdarahan postpartum di rumah sakit Muhammadiyah Palembang. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control. Sampel penelitian adalah ibu post partum yang melahirkan di rumah sakit Muhammadiyah Palembang. Analisis yang akan dilakukan yaitu analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan p value < 0,05. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara paritas, jaraj persalinan, usia kehamilan, status gizi, anemia kehamilan, umur ibu, dan frekuensi antenatal terhadap kejadian perdarahan postpartum. Background: Postpartum hemorrhage is one of the important issues for the health of the mother that can cause death. According to WHO (2008) maternal mortality in the world are caused by bleeding by 25%, an indirect cause of 20%, 15% infection, unsafe abortion 13%, 12% eclampsia, complications of labor 8% and 7% other causes. The purpose of the study to measure the incidence of risk factors of postpartum haemorrhage in hospital Muhammadiyah Palembang. This research method is analytical observational research using quantitative approach by using case control design. Samples were post partum mothers who gave birth in hospitals Muhammadiyah Palembang. Analysis will be done through univariate analysis, bivariate analysis using the chi-square test with p values <0.05. The results showed an association between parity, distance delivery, gestational age, nutritional status, anemia of pregnancy, maternal age, and frequency of antenatal on the incidence of postpartum hemorrhage.
EFEKTIFITAS KONSUMSI AIR REBUSAN JAHE MERAH TERHADAP INTENSITAS DISMINOREA PRIMER PADA MAHASISWI Dewi Pujiana; Dyah Haryani; Puji Setya Rini
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Dismenorea merupakan nyeri saat menstruasi. Hampir semua perempuan yang mengalami rasa tidak nyaman selama haid seperti rasa tidak enak di perut bagian bawah dan biasanya juga disertai mual, pusing bahkan pingsan . Data dari berbagai negara mengemukakan bahwa angka kejadian dismenorea didunia cukup tinggi. Diperkirakan sekitar 50% menderita akibat dismenorea dalam sebuah siklus menstruasi. Tingginya resiko remaja yang terkena dismneorea disebabkan karena faktor kejiwaan, endokrin atau hormonal. Tindakan pengobatan dismenorea terdiri dari terapi farmakologis dan terapi nonfarmakologis. Terapi non farmakologis yang dapat dilakukan yaitu konsumsi air rebusan jahe merah. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui adanya pengaruh konsumsi air rebusan jahe merah terhadap intensitas dismenorea Pada Mahasiswi. Metode Penelitian : penelitian ini adalah pre-eksperimen secara kuantitatif dengan rancangan studi one group pretest-postest design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota sampling dengan sampel sebesar 76 responden, sedangkan uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian : ini didapatkan perbedaan nilai rata-rata sebelum diberikan intervensi air rebusan jahe merah adalah 7,00 dan setelah diberikan intervensi air rebusan jahe merah didapatkan 4,00 artinya adanya perbedaan antara intensitas pada mahasiswi sebelum dan sesudah diberikan air rebusan jahe merah. Kesimpulan : Terdapat pengaruh konsumsi air rebusan jahe merah terhadap intensitas dismenorea primer pada mahasiswi. Background: Dysmenorrhea is a pain suffered during menstruastion. Almost all women experience discomfort during menstruation, such as discomfort in the lower abdomen and usually also accompanied by nausea, dizziness and even fainting. Data from many countries show that the incidience rate of dysmenorrheal in the world is quite high. It is istimated that about 50% of women suffer from dymenorrhea is caused by psychological, endocrine or hormonal factors. The treatment of dysmenorrhea includes a pharmacological therapy and a non-pharmacological therapy. A non-pharmacological therapy that can be done is by consumption red ginger stew. The aim of research : is to know that there is an influence of consumption red ginger stew to dysmenorrhea Intensity. Research Methods: The design of this study is pre-experimental using quantitative approach with study design using a one group pretest-posttest design. Sampling technique used is Qouta sampling with 76 respondents and statistics test used in this research is Wilcoxon test. The result : of this study showed the there was a difference in mean values before and after the intervention of giving red ginger stew. Before the intervention, the mean value was 7.00 and after the intervention, the mean value was 4.00. It means that there was a different dysmenorrhea intensity before and after consumption red ginger stew. Conclusion: There is an influence of consumption red ginger stew to primary dysmenorrhea intensity.
Penelitian HUBUNGAN ANTARA SIKAP RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RUMAH TAHFIDZ X dewi pujiana
Masker Medika Vol 8 No 2 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i2.404

Abstract

Sikap religiusitas adalah suatu pikiran, kecenderungan, dan perasaan seseorang untuk mengenali aspek-aspek pengetahuan agama, pelaksanaan ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya dan keyakinan yang telah diperoleh semasa hidup, yang nantinya dapat menjadi penentu dan landasan dalam berperilaku saat mengambil suatu tindakan dan diataranya adalah dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang menggunakan desain penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Tahnik sampling, total sampling dengan total 39 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner Sikap Religiusitas dan PHBS. Hasil analisis hubungan antara sikap religiusitas dengan PHBS sebanyak 13 (33,3%) responden, sedangkan responden dengan sikap religiusitas tinggi tetapi memiliki PHBS yang kurang baik sebanyak 7 (17,9%) responden. Responden dengan sikap religiusitas rendah dengan PHBS yang baik ada sebanyak 5 (12,8%), dan responden dengan sikap religiusitas rendah dan memiliki PHBS yang kurang baik ada sebanyak 14 (35,9%). Dari hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p value= 0,036 (p < α 0,05) yang berarti ada hubungan antara sikap religiusitas dengan PHBS. Simpulan, terdapat hubungan antara hubungan antara sikap religiusitas dengan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tahfidz (Rumah Qur’an Mulia) Palembang dengan p value (0,036).
JUDUL PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR : LITERATURE REVIEW dewi pujiana
Masker Medika Vol 9 No 2 (2021): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v9i2.460

Abstract

THE EFFECTIVENESS OF THERAPEUTIC COMMUNICATION ON ANXIETY AMONG PATIENTS WITH PRE –MAJOR SURGERY : LITERATURE REVIEW Abstract Background: Patients often experience anxiety with various risks or bad possibilities that can occur in undergoing surgery, especially major surgery. One of the efforts in dealing with anxiety is through trerapeutic communication during preoperative major sirgery. Therapeutic communication can increase patient confidence in facing an operation. Study Purpose : Writing this literature Review aimed to determine the effect of nurse therapeutic communication on anxiety levels in patients with pre-major surgery. Methods: This study, used the Literature Review method by taking data sources using electronic databases such as PubMed, National Library and Google Schloar to answer the purpose of writing. Articles published in the period 2016-2020 which selection and identification according to the inclusion criteria, There are 10 articles that will be reviewed. Results: Based on the results of the review of the 10 research articles, it was explained that there was a significant effect after nurse therapeutic communication was carried out on the level of anxiety in patients with pre-major surgery, such as decreasing anxiety in patients with pre-major surgery. Conclusion: Therapeutic communication is very effective in reducing anxiety levels on patient pre-major surgery, so that it can be applied in nursing care for patients who will undergo the surgery process Keywords : Therapeutic Communication, Anxiety, Pre-Major Surgery.
P PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI PEPPERMINT TERHADAP MUAL DAN MUNTAH TRIMESTER 1 DI PUSKESMAS TUGU MULYO dewi pujiana
Masker Medika Vol 10 No 2 (2022): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v10i2.495

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang:Kehamilan trimester pertama adalah keadaan mengandung embrio atau fetus didalam tubuh 0 – 12 minggu. Mual dan muntah sering terjadi pada ibu hamil trimester 1, Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat juga timbul setiap saat siang dan malam hari. Dalam mengatasi mual dan muntah dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologis yaitu pemberian aromaterapi peppermintyang diberikan selama 3 hari sebanyak 1-5 tetes selama 5-10 menit. Tujuan Penelitian:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuin Pengaruh Aromaterapi Peppermint Terhadap Mual Muntah Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas Tugu Mulyo. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan Pre-Esperiment Design digunakan rancangan pre-test dan post-test one group design. Sampel dalam penelitian ini yaitu 18 responden, dengan teknik pengambilan purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan di Puskesmas Tugu Mulyo dengan Analisa data menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan nilai median skor mual muntah ibu hamil sebelum dilakukan intervensi dengan nilai 10.00 dan sesuddilakukan intervensi adalah dengan nilai 4.50 yaitu didapatkan selisih 5.50 dari keduanya. hasil Uji Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilaip value=0,001 (nilai p< 0,05). Simpulan:Ada pengaruh pemberian aromaterapi peppermint terhadap mual muntah ibu hamil trimester 1. Kata kunci :Aromaterapi Peppermint, mual dan muntah, kehamilan Trimester 1 ABSTRACT Background: The first trimester of pregnancy is a condition containing an embryo or fetus in the body 0-12 weeks. Nausea and vomiting often occur in first trimester pregnant women. Nausea and vomiting usually occur in the morning, but can also occur at any time of the day and night. In overcoming nausea and vomiting can be done with non-pharmacological therapy, namely giving peppermint aromatherapy given for 3 days as much as 1-5 drops for 5-10 minutes. Research Objectives: This study aims to determine the effect of Peppermint Aromatherapy on Nausea and Vomiting Pregnancy in First Trimester Pregnant Women at Tugu Mulyo Public Health Center. Research Methods: This research is a quantitative research with Pre-Experiment Design used pre-test and post-test one group design. The sample in this study were 18 respondents, using purposive sampling technique. This research was carried out for one month at the Tugu Mulyo Health Center with data analysis using the Wilcoxon Sign Rank Test. Results: The results of statistical tests showed that there was a difference in the median score for nausea and vomiting of pregnant women before the intervention with a value of 10.00 and after the intervention was with a value of 4.50, which was a difference of 5.50 between the two. Wilcoxon Sign Rank Test results obtained p value = 0.001 (p value <0.05). Conclusion: There is an effect of giving peppermint aromatherapy on nausea and vomiting of pregnant women in the 1st trimester. Keywords: Peppermint aromatherapy, nausea and vomiting, 1st trimester pregnancy