Latar Belakang: Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kebutuhan akan kesehatan reproduksi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak maka pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB). Salah satu metode kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Hasil survei awal di Puskesmas Beringin Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim tahun tahun 2020 tercatat sebanyak 5.225 Pasangan Usia Subur (PUS) dengan 4.470 (85,55%) adalah peserta KB aktif yaitu MKJP sebanyak 1.343 (25,70%) dan Non MKJP sebanyak 3.127 (59,85%). Dilihat dari data tersebut bahwa penggunaan MKJP masih lebih rendah dari Non MKJP. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan paritas, pendidikan dan pekerjaan dengan penggunaan MKJP pada akseptor keluarga berencana KB di Puskesmas Beringin Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim tahun 2020. Metode: Penelitian menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 4470 akseptor KB, dengan total sampel 98 responden. Data dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik systematic random sampling dan instrumen lembar checklist dengan di uji statistik chi-square. Hasil: Ada hubungan paritas (nilai p 0,0005 dan OR 0,249), pendidikan (nilai p 0,0001 dan OR 6,818) dan pekerjaan (nilai p 0,005 dan OR 0,249) dengan penggunaan MKJP. Saran: Diharapkan agar wilayah kerja Puskesmas Beringin khususnya bidan untuk meningkatkan pelayanan terutama serta konseling pada metode kontrasepsi jangka panjang agar dapat menekan angka kelahiran dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ibu. Kata Kunci: MKJP, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan