Latar belakang: Pemberantasan penyakit demam berdarah dengue dilakukan dengan melakukan pembasmian nyamuk Aedes aegypti yang berperan sebagai pembawa virus dengue. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD di Indonesia sejak tahun 2016 sampai saat ini adalah melalui program PSN 3Mplus, yaitu segala bentuk kegiatan pencegahan dari gigitan nyamuk, melalui pengendalian lingkungan dan perlindungan diri dari gigitan nyamuk yang dilakukan oleh masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubunganupaya pengendalian lingkungan melalui program PSN 3Mplus dengan kejadian demam berdarah denguedi Kota palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Dilaksanakan bulan Februari sampai dengan Maret 2020 di kota Palembang. Populasinya adalah semua keluarga yang mempunyai balita usia0-59 bulan yang tinggal di kota Palembang. Besar sampel sebanyak134 responden dalam wilayah kerja Puskesmas yang termasuk dalam wilayah kecamatan dengan kategori risiko tinggi angka insiden DBD di kota Palembang.Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan kemaknaan 95% (p<0,005). Hasil: Hasil penelitian didapat ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan keluarga menguras dan membersihkan tempat penampungan air/bak mandi, menghindari gigitan nyamuk dan menghindari menggantung pakaian dalam rumah dengan kejadian demam berdarah denguepada balita di Kota Palembang. Saran: Perlu peningkatan kesadaran pemberantasan sarang nyamuk di tiap wilayah melalui peran serta aktif masyarakat untuk melakukan upaya preventif (pencegahan) tempat perkembangbiakan vektor Aedes aegypti.Kata Kunci:Pengendalian lingkungan, DBD, PSN 3Mplus