Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KECERDASAN MORAL ANAK MELALUI PENGGUNAAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (TEKNIK KLARIFIKASI NILAI Taty Setiaty
Syntax Idea Vol 1 No 2 (2019): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v1i2.20

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah kecerdasan moral dapat ditingkatkan melalui penggunaan Klarifikasi Nilai. Penelitian ini dilakukan kepada 18 anak berusia 4 sampai 5 tahun di kelas A RA Nurul Amal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan model Kemmis & Taggart. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Teknik analasis data kuantitatif yang digunakan adalah analisa statistika dalam bentukprosentase dan frekuency table.. Teknik analisis kualitatif model Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa Klarifikasi Nilai merupakan teknik yang efektif untuk meningkatkan kecerdasan moral anak. Klarifikasi nilai memberikan kesempatan anak untuk berekspresi menyatakan pendapat dan mengutarakan perasaan serta menentukan tindakan. Klarifikasi nilai merubah cara guru mengajar yakni menghindari metode doktrinasi. Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa klarifikasi nilai telah dapat meningkatkan kecerdasan moral anak. Kecerdasan moral anak sebelum dilakukan tindakan berada dalam kategori Belum Berkembang, berubah menjadi kategori Mulai Berkembang pada siklus I, dan naik lebih tinggi lagi menjadi Berkembang Sesuai Harapanan di akhir Siklus II.
PENINGKATAN KECERDASAN MORAL ANAK MELALUI PENGGUNAAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (TEKNIK KLARIFIKASI NILAI Taty Setiaty
Syntax Idea Vol 1 No 2 (2019): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v1i2.20

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah kecerdasan moral dapat ditingkatkan melalui penggunaan Klarifikasi Nilai. Penelitian ini dilakukan kepada 18 anak berusia 4 sampai 5 tahun di kelas A RA Nurul Amal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan model Kemmis & Taggart. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Teknik analasis data kuantitatif yang digunakan adalah analisa statistika dalam bentukprosentase dan frekuency table.. Teknik analisis kualitatif model Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa Klarifikasi Nilai merupakan teknik yang efektif untuk meningkatkan kecerdasan moral anak. Klarifikasi nilai memberikan kesempatan anak untuk berekspresi menyatakan pendapat dan mengutarakan perasaan serta menentukan tindakan. Klarifikasi nilai merubah cara guru mengajar yakni menghindari metode doktrinasi. Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa klarifikasi nilai telah dapat meningkatkan kecerdasan moral anak. Kecerdasan moral anak sebelum dilakukan tindakan berada dalam kategori Belum Berkembang, berubah menjadi kategori Mulai Berkembang pada siklus I, dan naik lebih tinggi lagi menjadi Berkembang Sesuai Harapanan di akhir Siklus II.
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD DALAM MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI Margaretha Sri Yuliariatiningsih; Taty Setiaty
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 3, No 1: Mei 2012
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.071 KB) | DOI: 10.17509/cd.v3i1.10325

Abstract

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang menyatakan bahwa guru dan dosen adalah jabatan profesional. Jabatan profesional adalah jabatan yang memerlukan kemampuan tertentu dan latar belakang pendidikan tertentu. Selanjutnya  menurut PP Menteri Pendidikan Nasional RI  No 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru dikatakan bahwa kompetensi yang diperlukan oleh guru terbagi atas empat kategori, yaitu:  Kompetensi Pedagogi (Akademik), Kompetensi Kepribadian, Kompetensi sosial (kemasyarakatan), dan Kompetensi profesional. Pendidikan usia dini merupakan usaha mengupayakan dan mengembangkan seluruh potensi  kemampuan anak sejak lahir sampai berusia 6 tahun yang pada akhirnya merupakan fondasi awal untuk mengembangkan bangsa,  maka dari itu dibutuhkan tenaga pendidik yang mampu mengembangkan seluruh potensi anak usia dini tersebut. Karena perannya yang sangat penting, guru PAUD dituntut memiliki profesionalisme yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya dan kesediaannya untuk berubah ke arah yang lebih baik. Kata Kunci:   Kompetensi Pedagogi, Guru PAUD, Pembelajaran, Anak Usia Dini