Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN AKTIVITAS SOSIAL DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI POSBINDU WILAYAH KBB 2018 Niknik Nursifa
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol 14, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Divisi Populasi PBB, Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial, jumlah lansia (≥ 60 tahun) akan melebihi jumlah populasi anak-anak (berusia 0-14 tahun) untuk pertama kalinya dalam sejarah. Jumlah lansia di Kabupaten Bandung Barat dari data 2017 adalah 78.277 orang, dan mereka yang berusia lebih dari 70 tahun adalah sekitar 52.911 orang. Melalui survei, ditemukan bahwa jumlah mereka yang menderita gangguan kognitif dari 9 desa di Kabupaten Bandung Barat adalah 365 lansia berusia di atas 60 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan antara kegiatan sosial dengan fungsi kognitif pada lansia di Posbindu, Kabupaten Bandung Barat, pada tahun 2018. Desain yang digunakan kualitatif dengan studi potong lintang. Jumlah pesertanya adalah 53 lansia. Data diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Temuan mengungkapkan bahwa ada korelasi yang bermakna antara kegiatan sosial (p-value = 0,0014) dengan fungsi kognitif pada lansia. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang dominan adalah usia. Artinya semakin tua usia, risikonya akan 12 kali menderita gangguan kognitif. Kata Kunci : Lansia, Kognitif, Kegiatan Sosial 
EFEKTIVITAS PIJAT WOOLWICH TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PMB “N” KABUPATEN BANDUNG vina yulianti; Sri Maryati; Niknik Nursifa; Rizki Amelia
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 10 No 2 (2023): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v10i2.472

Abstract

The Millennium Development Goals program which consists of eight topics of discussion, one of the targets of which is to reduce maternal and infant mortality. The main causes of infant and toddler deaths are diarrhea and pneumonia, more than 50% of infant and toddler deaths are due to lack of nutrition given by mothers. Surveys in Indonesia reported that 38% of mothers stopped giving breast milk due to a lack of milk production, a comparison of these data showed a decrease to 27.26%. In PMB N, there were 51 postpartum women who experienced insufficient breastfeeding, so the purpose of this study was to determine the benefits of applying woolwich massage to postpartum mothers' milk production. The method used was a descriptive study with a study population of 51 postpartum mothers. The sample was determined by 34 postpartum mothers. Data analysis used univariate analysis to determine changes in increased milk production for postpartum mothers and the outcome of this study was published journals. The results of this study after being given Woolwich massage for 3 consecutive days, the average milk output was 41.76 ml, where the normal milk output for 1-7 days according to the Ministry of Health was 36 ml/day. In conclusion, there is an effect of applying Woolwich massage to postpartum mother's milk production. It is recommended for PMB N to apply woolwich massage to postpartum mothers or hold woolwich massage classes to stimulate milk production to support the reduction of IMR (Infant Mortality Rate).Keywords: Woolwich massage, postpartum EFEKTIVITAS PIJAT WOOLWICH TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PMB “N” KABUPATEN BANDUNG Sri Maryati 1) Niknik Nursifa2) Rizki Amelia3), Vina Yulianti4)1Program Studi DIII Kebidanan, STIKes Budi Luhur Cimahi, Jl. Kerkof No 243 Leuwigajah, Kota Cimahi, 40532E-mail: Rizkiameliadz09@gmail.com ABSTRAK Program Millenium Development Goals yang terdiri dari delapan pokok bahasan yang salah satu targetnya adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Penyebab utama kematian bayi dan balita adalah terjadinya diare dan pneumonia, lebih dari 50 % kematian bayi dan balita ini disebabkan karena kurangnya gizi yang diberikan oleh Ibu. Survei di Indonesia melaporkan bahwa 38% ibu berhenti memberikan ASI karena kurangnya produksi ASI, perbandingan data tersebut menunjukkan terjadi penurunan menjadi sebesar 27,26%. Di PMB N sebanyak 51 postpartum yang mengalami ASI kurang sehingga tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manfaat penerapan pijat woolwich pada produksi ASI ibu postpartum. Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan populasi penelitian sebanyak 51 ibu postpartum, sampel yang ditentukan 34 ibu postpartum analisis data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui adanya perubahan pada peningkatan produksi ASI ibu postpartum dan lauaran dari penelitian ini yaitu publish jurnal. Hasil penelitian ini setelah diberikan pijat woolwich selama 3 hari berturut-turut didapatkan rata-rata pengeluaran ASI yaitu 41,76 ml dimana normal pengeluaran ASI 1-7 hari menurut kemenkes yaitu 36 ml/hari. Kesimpulannya terdapat pengaruh penerapan pijat woolwich terhadap produksi ASI ibu postpartum. Disarankan bagi PMB N untuk menerapkan pijat woolwich kepada ibu postpartum atau mengadakan kelas pijat woolwich untuk merangsang pengeluaran ASI guna mendukung pengurangan AKB (Angka Kematian Bayi).Kata kunci : Pijat woolwich, postpartum
HUBUNGAN AKTIVITAS SOSIAL DENGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI POSBINDU WILAYAH KBB 2018 Niknik Nursifa
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 14 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v14i1.142

Abstract

Menurut Divisi Populasi PBB, Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial, jumlah lansia (≥ 60 tahun) akan melebihi jumlah populasi anak-anak (berusia 0-14 tahun) untuk pertama kalinya dalam sejarah. Jumlah lansia di Kabupaten Bandung Barat dari data 2017 adalah 78.277 orang, dan mereka yang berusia lebih dari 70 tahun adalah sekitar 52.911 orang. Melalui survei, ditemukan bahwa jumlah mereka yang menderita gangguan kognitif dari 9 desa di Kabupaten Bandung Barat adalah 365 lansia berusia di atas 60 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan antara kegiatan sosial dengan fungsi kognitif pada lansia di Posbindu, Kabupaten Bandung Barat, pada tahun 2018. Desain yang digunakan kualitatif dengan studi potong lintang. Jumlah pesertanya adalah 53 lansia. Data diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Temuan mengungkapkan bahwa ada korelasi yang bermakna antara kegiatan sosial (p-value = 0,0014) dengan fungsi kognitif pada lansia. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang dominan adalah usia. Artinya semakin tua usia, risikonya akan 12 kali menderita gangguan kognitif. Kata Kunci : Lansia, Kognitif, Kegiatan Sosial
INTERVENTION OF 5-FINGER HYPNOTIC RELAXATION TECHNIQUE IN COMPREHENSIVE MIDWIFERY CARE FOR FOR A MULTIPAROUS WOMAN WITH PREGNANCY-RELATED ANXIETY Marzita Wardany; Niknik Nursifa; Sri Mujiwati; Endah Sri Lestari
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 17 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v17i2.364

Abstract

During the third trimester of pregnancy, women often experience various discomforts, including anxiety. One non-pharmacological treatment to alleviate this anxiety is the Five-Finger Hypnosis technique. At Clinic "A" in 2023, out of 143 pregnant women, 50 in the third trimester reported experiencing anxiety. This study aims to evaluate the effectiveness of midwifery care using the Five-Finger Hypnosis technique to reduce anxiety in third-trimester pregnant women. Data collection methods included interviews, observations, and documentation review. The subject of this study was Mrs. "L," a G1P0A0 patient at 35 weeks and 6 days of gestation, who reported anxiety during pregnancy. The results showed that comprehensive midwifery care was conducted normally without complications. Mrs. "L" received the Five-Finger Hypnosis intervention six times: on the first day of her clinic visit and again on the 3rd, 6th, 8th, 11th, and 14th days following her initial visit. After these sessions, her anxiety significantly decreased, and she reported feeling more comfortable and relaxed. This study concludes that comprehensive midwifery care, including the Five-Finger Hypnosis technique, was effective in reducing anxiety for Mrs. "L." Such care can be beneficial in minimizing potential complications during pregnancy, childbirth, the newborn period, postpartum, and contraceptive services. Keywords: Anxiety, 5 finger hypnosis, Midwifery care