Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENTINGNYA PENDIDIKAN EKOLOGI DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA UNTUK MEMBENTUK PERILAKU RAMAH EKOLOGI Restiana Ertika Latifah; Florence Yulisinta
Edukasia : Jurnal Pendidikan Vol 7, No 2 (2020): November
Publisher : Edukasia : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/edu.v7i2.2496

Abstract

Indonesia menempati posisi keenam dalam hal laju deforestasi diapit oleh Rusia Federation dan Brazil. Dari tahun 2013 hingga 2020, 71% hutan alam Indonesia kehilangan kanopi pohon. Total kehilangan di dalam hutan alam setara dengan 5,25Gt emisi CO₂e. Dengan begitu banyaknya kerusakan hutan, maka tidak heran jika pada tahun 2020 Indonesia mengalami 2.925 bencana alam, antara lain banjir, gelombang tsunami, tanah longsor, kekeringan, dan gelombang panas. Perubahan iklim sebagian besar diakibatkan oleh perilaku manusia. Serangkaian aktivitas manusia telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan alam. Karakteristik personal dan konteks lingkungan merupakan hal yang berperan penting bagi perkembangan individu sepanjang proses kehidupannya. Institusi pendidikan berperan dalam cara pandang instrumental terhadap dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya pendidikan ekologi dalam rangka mengurangi atau memperbaiki kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data purposeful sampling. Proses analisis penelitian diawali dengan pembuatan deskripsi dan tema berdasarkan prosedur pengkodean sebelumnya. Deskripsi dan tema ini mencakup deskripsi tempat atau orang, serta kategori atau tema untuk analisis. Analisis hasil wawancara menunjukkan bahwa partisipan memiliki pengalaman yang berbeda terkait aktivitas ramah ekologi, meliputi aspek perkembangan fisik, sosial emosional, kognitif, dan spiritual. Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk membentuk sebuah model kurikulum berbasis ekologi. Seluruh partisipan melakukan aktivitas pro lingkungan bukan semata karena kepentingan diri sendiri namun ada motif lain di luar diri mereka yang melatarbelakanginya, yaitu unsur spiritualitas mengenai makna relasi manusia dengan alam.