Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN PENGAWASAN INFECTION PREVENTION AND CONTROL LINK NURSE (IPCLN) TERHADAP KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN CUCI TANGAN DI RUANG RAWAT INAP MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL MEDAN Seriga Banjarnahor
Indonesian Trust Health Journal Vol 1 No 1 (2018): Penelitian
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.8 KB) | DOI: 10.37104/ithj.v1i1.3

Abstract

Healthcare Associated Infections (HAIs)/ Nosocomial infections is a mayority problem in Hospital caused by hand contact. Hand washing is a one of the effective simple strategy to prevent Healthcare Associated Infections (HAIs)/Nosocomial Infection. Hospital and the other care facilities are required to have a IPCN (Infection Prevention and Control Link Nurese). In IPCN work assisted by several IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse). Strategy to improve a quality of nursing services is very important to do optimize the compliance of nurse by hand washing supervision or suvervisi wich focuses to improving a quality of nursing care. This study aims to determine the relationship of control Infection Prevention and Control Link Nurse 9IPCLN) to compliance of handwasing nurse to patinet room in Murni Teguh Memorial Hospital Medan. The results showed that IPCLN survalliance at Murni Teguh Memorial Hospital Medan was generally poor is 24 respondents (70,59%)less good an dgood is 7 respondent (20,59%). The conclution of this study is the controlof Infrction Prevention and Control Link Nurse (IPCLN) has significant relationship to the compliance of nurse perform handwashing in the inpatient room at Murni Teguh Memorial Hospital Medan. Abstrak Healthcare Associated Infections (HAIs) / Infeksi Nosokomial merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit, dapat disebarkan melalui kontak tangan. Cuci tangan merupakan salah satu cara yang paling sederhana dan efektif untuk mencegah terjadinya Infeksi Nosokomial. Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya wajib memiliki IPCN (infection Prevention and Control Nurse), dalam bekerja IPCN dibantu beberapa IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse). Upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan yang sangat penting dilakukan untuk mengoptimalkan kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan adalah adanya pengawasan atau suvervisi yang berfokus terhadap peningkatan kualitas dan mutu pelayanan keperawatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengawasan Infection Prevention and Control Link Nurse (IPLCN) terhadap kepatuhan cuci tangan perawat di ruang rawat inap Murni Teguh Memorial Hospital Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan IPCLN di Murni Teguh Memorial Hospital Medan umumnya kurang baik, dimana sebanyak 24 responden (70,59 %) kurang baik, sedangkan pengawasan IPCLN baik sebanyak 10 responden (29,41 %). Kepatuhan perawat melakukan cuci tangan di ruang rawat inap tergolong kurang baik yaitu sebanyak 27 responden (79,41 %) dan baik hanya sebanyak 7 responden (20,59 %). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pengawasan Iinfection Prevention and Control Link (IPCLN) terhadap kepatuhan perawat melakukan cuci tangan di ruang rawat inap Murni Teguh Memorial Hospital.
VARIASI GEJALA COVID-19 YANG DIALAMI PERAWAT MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL Seriga Banjarnahor
Indonesian Trust Health Journal Vol 3 No 2 (2020): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v3i2.60

Abstract

COVID-19 is a virus that threatens health throughout the world. The spread of this virus is very fast and people who are exposed to COVID-19 generally bring out symptoms that have not yet to be fully explained. This study aims to know the symptoms of COVID-19 experienced by nurses at Murni Teguh Memorial Hospital who were confirmed positive COVID-19. This type of research is a quantitative research with a descriptive design. The number of respondents in the study was 31 nurses, which were obtained by using the total sampling method. The results of this study indicate that the symptoms experienced by nurses are vary, ranging from asymptomatic (22,4%) and the dominant symptoms felt by nurses such as loss of smell (64,5%), fever (54,8%), and cough (51,6%). Abstrak COVID-19 merupakan virus yang mengancam kesehatan sampai saat ini di seluruh dunia. Penyebaran virus ini sangat cepat dan orang yang terpapar COVID-19 umumnya menimbulkan suatu gejala yang hingga saat ini belum sepenuhnya dapat dijelaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala COVID-19 yang di alami perawat Murni Teguh Memorial Hospital yang terkonfirmasi positif COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantatif dengan desain deskriptif. Responden penelitian berjumlah 31 perawat, yang diperoleh dengan metode total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan gejala yang di alami perawat bervariasi, mulai dari asimptomatik (22,4%), dan gejala dominan yang dirasakan perawat seperti hilangnya indera penciuman (64,5%), demam (54,8%), dan batuk (51,6%).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KESELAMATAN PASIEN DENGAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI RS AMINAH TAHUN 2021 Imaniar Imaniar; Seriga Banjarnahor
Indonesian Trust Health Journal Vol 4 No 2 (2021): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v4i2.85

Abstract

Knowledge is something related to the learning process. Patient safety is a system in which the hospital makes patient care safer. A Patient Safety Incident (IKP) is an event or situation that could potentially or result in injury to a patient that should not have occurred. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge of nurses about patient safety with patient safety incidents at Aminah Hospital in 2021. This study is a descriptive quantitative correlation study with a cross sectional approach. The test carried out in this study is the chi square test. The population studied were nurses who were inpatient and outpatient at Aminah Hospital, samples taken were 55 people who were taken by means of probability sampling. The data were processed using univariate and bivariate analysis. From the chi square test results obtained p value = 0.000 (p <0.05). From the results of the research that has been done, it can be concluded that there is a relationship between nurses' knowledge of patient safety and patient safety incidents at Aminah Hospital. From the results of this study, it is expected that hospitals can improve the quality of nursing services, especially for health workers, especially nurses who act as nursing care providers. The quality of service is supported by the performance of nurses based on good knowledge. Abstrak Pengetahuan merupakan sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Keselamatan pasien merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) merupakan kejadian atau situasi yang dapat berpotensi atau mengakibatkan cedera pada pasien yang seharusnya tidak terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dengan insiden keselamatan pasien di RS Aminah tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian cross sectional. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji chi square. Populasi yang diteliti adalah perawat pelaksana di rawat inap dan rawat jalan RS Aminah, sampel yang diambil 55 orang yang diambil dengan cara probability sampling. Data diolah menggunakan analisa univariat dan bivariat. Dari hasil uji chi square di dapatkan p value = 0,000 (p < 0,05). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dengan insiden keselamatan pasien di RS Aminah. Diharapkan rumah sakit dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan terutama bagi tenaga kesehatan yang berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan. Kualitas pelayanan didukung oleh kinerja perawat yang didasari oleh pengetahuan yang baik.
PENGARUH LATIHAN FISIK DENGAN FLEXIBILITY EXERCISES TERHADAP KEMAMPUAN ACTIVITY DAILY LIVING’S (ADL’s) PASIEN KANKER DI MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL Yusrial Tarihoran; Seriga Banjarnahor
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v5i2.322

Abstract

Kanker merupakan penyakit dengan pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal oleh berbagai faktor seperti penggunaan tembakau, genetik, hormon, dan gangguan kekebalan tubuh sehingga sering mengalami keluhan fisik seperti kelemahan akibat kurangnya energi didalam tubuh dan berdampak terhadap kemampuan melakukan Activity Daily Living’s (ADL’s). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh latihan fisik dengan flexibility exercises terhadap kemampuan Activity Daily living’s (ADL’s)pasien kanker di Murni Teguh Memorial Hospital dengan kriteria sampel yaitu pasien yang menjalani kemoterapi, tidak memiliki luka akibat kanker, tidak mengalami anemia, tidak mengalami fraktur, berjenis kelamin perempuan kooperatif dan memiliki rekomendasi dari dokter untuk melakukan latihan fisik dengan flexibility exercises. Metode penelitian ini menggunakan rancangan one group pre-post test designe. Latihan fisik dengan flexibility exercises dilakukan minimal 30 menit setiap kali melakukan latihan dan dilakukan 3 kali seminggu selama 30 kali pertemuan dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan teknik accidental sampling. Luaran wajib penelitian ini berupa publikasi ilmiah jurnal nasional tidak terakreditasi dan luaran tambahan berupa keynot speaker/invited dalam temu ilmiah lokal dan nasional serta pembuatan bahan ajar di bidang pelayanan asuhan keperawatan pasien kanker dan juga paliatif care di bidang onkologi (kanker). Adapun tujuan dari Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) penelitian ini adalah berbagai produk alat kesehatan, berupa perumusan topik-topik penelitian, menyusun hipotesis, merencanakan rancangan experimen untuk menemukan solusi permasalahan, mengidentifikasi potensi dan peluang target terapi, pembuktian terhadap kebenaran konsep (proof-of-concept), penyusunan prosedur dan metode yang digunakan dalam studi klinis dan publikasi pembuktian kebenaran konsep.
Hubungan Pemberian Obat Kemoterapi (Vesikan) Dengan Kejadian Ekstravasasi Pada Pasien Kanker Di Rumah Sakit Murni Teguh Tahun 2018: Hubungan Pemberian Obat Kemoterapi (Vesikan) Dengan Kejadian Ekstravasasi Pada Pasien Kanker Di Rumah Sakit Murni Teguh Tahun 2018 Seriga Banjarnahor
Journal of Midwifery and Nursing Vol. 1 No. 1 (2019): Health Science
Publisher : Institute Of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.221 KB)

Abstract

Pasien penderita kanker biasanya akanmenjalankan pengobatan yang lama danberulang. Dibutuhkan obat-obatan yangspesifik dan sistemik untuk mematikan sel-sel kanker seperti obat vesikan yang memiliki efek samping yaitu terjadinya ekstravasasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian obat kemoterapi (vesikan) dengan kejadian ekstravasasi pada pasien kanker. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional(potong lintang).Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Murni Teguh Medan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 611orang dan sampel diambil 10% yaitu 61 orang. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (? = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas jenis obat responden Adriamycin (doxorubicin) (90,2%), minoritas jenis obat responden Methotrexate(1,6%).Mayoritas responden tidak mengalami ekstravasasi (85,2%), minoritas responden mengalami ekstravasasi(14,8%).Pemberian obat kemoterapi (vesikan) berhubungan signifikan dengan kejadian ekstravasasi pada pasien kanker di Rumah Sakit Murni Teguh Medan tahun 2018,p-value 0,004 < 0,05. Disarankan kepada perawat untuk lebih memperhatikan hasil pemberian obat kemoterapi kepada pasien dan dampak yang mungkin timbul seperti ekstravasasi. Perawat juga perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien kanker tentang obat yang akan diberikan sehingga pasien lebih siap menghadapi efek samping dari kemoterapi obat vesikan
Pemberdayaan Kader Wanita Berkelanjutan Di Desa Pardamean Sibisa Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Dan Pencegahan Cancer Servix Dengan Metode One Volunter Five Patient: Pemberdayaan Kader Wanita Berkelanjutan Di Desa Pardamean Sibisa Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Dan Pencegahan Cancer Servix Dengan Metode One Volunter Five Patient Seriga Banjarnahor; Lam Murni Sagala; Eka Ristin Tarigan
Journal of Midwifery and Nursing Vol. 1 No. 3 (2019): Health Science
Publisher : Institute Of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.87 KB)

Abstract

Pendekatan dan pemerataan kesehatan pada masyarakat sangatlah penting dalam menjangkau target sasaran kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Masalah kesehatan merupakan salah satu persoalan yang perlu mendapat perhatian khusus, dalam hal ini di Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata Kabupaten Samosir, karena semua orang mempunyai hak untuk dapat hidup sehat. Persoalan yang ditemukan di desa tersebut adalah masih banyak terdapat masyarakat yang tidak menyadari pentingnya kesehatan termasuk kesehatan genitalia, seperti kanker serviks dan pencegahannya karena merasa tabu dalam pemeriksaan kesehatan genitalia, dan bisa menjunjung tinggi adat istiadat suku batak toba serta jarak yang jauh dengan pelayanan kesehatan. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) turut serta dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui penguatan partisipasi Pemberdayaan kader wanita berkelanjutan. Metode pelaksanaannya terdiri dari: (1) Pembekalan pemberdayaan kader (2) Pelaksanaan Penyuluhan dan (3) Membuat komunikasi melalui media sosial. Pelaksanaan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan para kader dari kurang baik menjadi baik, partisipasi masyarakat dalam mengikuti penyuluhan tinggi.. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan kader wanita berkelanjutan yang terstruktur dan komprehensif, dapat mendukung terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata Kabupaten Samosir. Solusi dari permasalahan diatas adalah merancang dan melaksanakan penyuluhan serta pendidikan kesehatan dengan memberikan informasi dan edukasi lewat pemberdayaan kader kesehatan yang bertujuan membantu meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk secara merata dan keseluruhan khususnya mengenai kesehatan reproduksi wanita yaitu kanker serviks untuk membantu menyelamatkan jiwa wanita dari ancaman kanker serviks dengan melakukan deeteksi dini. Pemberdayaa kader yang dilakukan adalah dengan melibatkan masyarakat disekitar tempat tinggal mereka supaya saling menginformasikan tentang penyakit kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks serta saling memotivasi untuk mengecek kesehatan mereka ke layanan kesehatan yang tersedia. Pemberdayaan kader kesehatan yang akan dilakukan dengan melaksanakan pelatihan khusus kepada para kader dalam hal ini tiga puluh kader yang akan memabantu dalam penyebaran informasi dan deteksi dini kanker serviks tersebut.
The Relationship of Family Readiness with the Quality of Life of Patients Suffering from Terminal Disease at Medan Murni Teguh Hospital Seriga Banjarnahor
Science Midwifery Vol 8 No 1, October (2019): Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.503 KB)

Abstract

This study aims to identify the relationship between family readiness and the quality of life of patients suffering from terminal illness at the Murni Teguh Hospital in Medan. This study uses a descriptive correlational type of research using cross-sectional design. The population of this study were patients suffering from terminal illness who were hospitalized in the Murni Teguh General Hospital Medan using a sample of 30 people by means of purposive sampling. The results showed that 24 respondents (75%) were in the category of not ready to treat terminal illness patients and 8 people (25%) were in the prepared category and all terminal illness patients in the category of moderate quality of life were 32 people (100%). Statistical test results using the Spearman rank Correlation test obtained correlation value of 0.031 with a significance level of 5% (degree of confidence α = 95%). Value of 0.031 <0.05, then Ho is rejected or it can be concluded that there is a relationship between family readiness and quality of life for terminal illness patients with a correlation strength of 0.382. Suggestions for further research are expected to take a sample with a larger sample size so that research results are more representative.
The Correlation between Chemotherapy (Vesikan) and Extravasation in Cancer Patients in Teguh Pure Hospital in 2018 Seriga Banjarnahor
Science Midwifery Vol 7 No 1, October (2018): Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.948 KB)

Abstract

Patients with cancer will usually be on a long and repeated course of treatment. Specific and systemic drugs are needed to kill cancer cells such as vesikan drugs that have the side effect of extravasation. The purpose of this study was to determine the relationship of chemotherapy drug administration (vesikan) with extravasation events in cancer patients. This type of research is a correlational analytic study with a cross sectional approach. The research was conducted at Murni Teguh Hospital, Medan. The population in this study were 611 people and 10% samples were taken, 61 people. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test with a confidence level of 95% ( = 0.05). The research results are pointingThe majority of respondent drug types are Adriamycin (doxorubicin) (90.2%), minority of respondent drug types are Methotrexate (1.6%). ). The administration of chemotherapy drugs (vesikan) is significantly related to the incidence of extravasation in cancer patients in Medan Teguh Pure Hospital in 2018, p-value 0.004 <0.05. It is recommended to nurses to pay more attention to the results of giving chemotherapy drugs to patients and the effects that may arise such as extravasation. Nurses also need to provide health education to cancer patients about the drugs to be given so that patients are better prepared to deal with the side effects of chemotherapy for prescription drugs.
ANALISA PENULARAN COVID-19 PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT Banjarnahor, Seriga
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 5 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.013 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v5i1.857

Abstract

COVID-19 masih menjadi wabah yang belum teratasi diseluruh dunia. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang bekerja di garis depan pelayanan kesehatan sangat beresiko terpapar COVID-19. Hingga saat ini, perawat yang meninggal akibat terpapar COVID-19 telah meningkat jumlahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pola penularan COVID-19 pada perawat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. Responden penelitian berjumlah 31 perawat, yang diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penularan COVID-19 pada perawat terjadi karena adanya riwayat kontak dengan pasien COVID-19 (80,6%), kebiasaan makan bersama dengan rekan kerja (67,7%), merawat pasien yang terkonfirmasi COVID-19 di ruangan non isolasi (67,7%), riwayat kontak dengan petugas rumah sakit yang terkonfirmasi COVID-19 (51,6%), dan mengunjungi tempat keramaian seperti pasar (45,2%)
PREVALENSI POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) DI ANTARA PERAWAT PASCA TERKONFIRMASI COVID-19 DI PROVINSI SUMATERA UTARA Dior Manta Tambunan; Seriga Banjarnahor
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i1.143

Abstract

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) is a mental disorder that can occur as a result of direct or indirect contact with a traumatic event. The possibility of PTSD for nurses in the Covid-19 isolation room is the lack of staff which causes the nurse's working day to be longer, the lack of support and compensation from the organization. The current study aims to identify the prevalence of PTSD among post-confirmed Covid-19 nurses in North Sumatra Province. This study used a cross sectional study through a survey. This research was conducted from March to June 2022. The study population was all nurses who were confirmed to have Covid-19 in North Sumatra Province. The sampling technique is total sampling. The instrument was adopted from The PTSD Checklist for DSM-5 with Life Events Checklist for DSM-5 and Criterion A. This study used univariate statistical tests. The results of this study indicate that the distribution of the frequency of occurrence of PTSD with a Likert scale is not at all with a percentage of 47.1%, followed by a little bit with a frequency of 26.5%, while Extremely with a presentation of 5.4%. While the average value of the prevalence of PTSD in nurses after confirming Covid-19 in respondents as many as 509 nurses was not indicative of PTSD with an average value of 20.5. So, it was concluded that there was no indication of PTSD in nurses after confirmed Covid-19. It is recommended for future researchers to conduct qualitative research on PTSD experiences of nurses after confirmed Covid-19 and more specific research samples in special rooms that treat Covid-19 isolation patients. Abstrak Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan mental yang dapat terjadi akibat kontak langsung atau tidak langsung dengan peristiwa traumatis. Kemungkinan terjadinya PTSD untuk perawat di ruang isolasi Covid-19 adalah kurangnya staf yang menyebabkan lama hari kerja perawat makin panjang, kurangnya dukungan dan kompensasi dari organisasi. Studi saat ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi PTSD di antara perawat pasca terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan studi Cross Sectional melalui survei. Penelitian ini dilakukan bulan Maret – Juni 2022. Populasi penelitian adalah seluruh perawat yang terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara. Teknik Pengambilan sampel adalah total sampling. Instrumen diadopsi dari The PTSD Checklist for DSM-5 with Life Events Checklist for DSM-5 and Criterion A. Penelitian ini menggunakan uji statistik univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi frekuensi terjadinya PTSD dengan skala likert adalah tidak sama sekali dengan presentase 47,1%, disusul oleh sedikit dengan frekuensi 26,5%, sementara sangat banyak dengan presentasi 5,4%. Sementara nilai rata-rata prevalensi terjadinya PTSD pada perawat pasca perkonfirmasi Covid-19 pada responden sebanyak 509 orang perawat adalah tidak terindikasi PTSD dengan nilai rata-rata 20,5. Maka disimpulkan bahwa tidak ada indikasi PTSD pada perawat pasca terkonfirmasi Covid-19. Direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian secara kualitatif tentang pengalaman PTSD perawat pasca terkonfirmasi Covid-19 dan sampel penelitian lebih spesifik lagi di ruang khusus yang merawat pasien isolasi Covid-19.