Baiq Iin Rumintang
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENGENAI DAMPAK KEHAMILAN USIA REMAJA DI SMPN 1 LINGSAR TAHUN 2018 Puspa Ayu Larasanti; Baiq Iin Rumintang
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v1i2.56

Abstract

Latar Belakang : Setiap hari di negara berkembang, 20.000 anak perempuan di bawah usia 18 melahirkan. Pada tahun 2014 kasus kehamilan remaja mencapai 33,4 juta remaja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan, Kabupaten Lombok Barat merupakan wilayah yang memiliki jumlah ibu hamil terbanyak pada tahun 2017 dengan 15,246 jiwa dibandingkan Wilayah Kota Mataram dengan 10,021 Jiwa, hasil studi kasus kehamilan remaja pada tahun 2017 kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Lingsar dengan 135 Kasus. Penggunaan media yang tepat dalam memberikan pendidikan kesehatan menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengurangi kejadian kehamilan remaja. Video merupakan media yang tepat karena video memiliki durasi yang tidak terlalu panjang. Tujuan : Untuk mengetahui adanya Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar tahun 2018. Metode : Desain penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pre-test Post-test. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dengan sampel berjumlah 40 responden. Peneliti memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan menggunakan media video mengenai dampak kehamilan remaja yang berdurasi 10 menit. Pemberian pendidikan kesehatan diberikan selama 1 hari dan berlangsung 1 jam dengan 2x pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media video yaitu setelah pretest dan  sebelum posttest. Hasil : Sebelum diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100 (Kriteria Baik) sebanyak 2 responden (5,0%), kemudian setelah diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100  (Kriteria Baik) meningkat menjadi 37 responden (92,5%)  Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Test diperoleh nilai p value = 0,000 atau p < α=0,05 Kesimpulan : Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar Tahun 2018 AbstractBackground: Every day in developing countries, 20,000 girls under the age of 18 give birth. In 2014 cases of teenage pregnancy reached 33.4 million adolescents. Based on the results of a preliminary study conducted by researchers, West Lombok Regency is the region that has the highest number of pregnant women in 2017 with 15,246 people compared to Mataram City Region with 10,021 Souls, the results of the 2017 teenage pregnancy case study the highest case in the Lingsar Health Center with 135 Case. The use of appropriate media in providing health education is one solution to solve the problem in reducing the incidence of teenage pregnancy. Video is the right media because the video has a duration that is not too long.Aim : This research is to know the influence of Health Education Using Media Video to Improving Young Women Knowledge About The Impact Of Teenage Adolescent Pregnancy At SMPN 1 Lingsar 2018.Method : The design of this study was conducted using the One Group Pre-test Post-test design. Sampling technique in this study using Simple Random Sampling with a sample amounted to 40 respondents. Researchers provide intervention in the form of health education using video media about the impact of teen pregnancy which lasted 10 minutes. Provision of health education is given for 1 day and lasts 1 hour with 2x of health education using video media and that is after pretest and before posttest.Results : Before the intervention of respondents who got the score of 76-100 (Good Criteria) as much as 2 respondents (5.0%), then after given the intervention of respondents who get score 76-100 (Good Criteria) 37 respondents (92.5%) Results of statistical tests with Wilcoxon Test obtained P value = 0,000 or p <α = 0.05Conclusion : There is an Effect Health Education Using Video Media To Increasing Young Women Knowledge About The Impact Of Teenage Adolescent Pregnancy at SMPN 1 Lingsar in Year 2018
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Kelas Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan Ibu Dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Di UPT BLUD Puskesmas Meninting Tahun 2018 Astuti Setiawati; Baiq Iin Rumintang
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jmu.v1i1.36

Abstract

Latar Belakang : Tahun 2016, di Lombok Barat tercatat sekitar 12,07% ibu hamil mengalami anemia dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 15,62%. Prevalensi anemia pada ibu hamil di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Meninting tahun 2016 sebesar 27,01%, dan meningkat menjadi 28,18% tahun 2017, sehingga menduduki urutan tertinggi kedua untuk kasus anemia pada ibu hamil (Dikes Kabupaten Lombok Barat, 2017).Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang tablet tambah darah (TTD) di kelas ibu hamil terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi TTD di UPT BLUD Puskesmas Meninting.Metode : Jenis penelitian Pra-eksperimen dengan rancangan The One Group Pretest Posttest. Sampel penelitian yaitu ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 30 orang dengan teknik purposive sampling. Intervensi yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan di kelas ibu hamil pada pertemuan ke-3 selama 20 menit. Analisis data menggunakan Marginal Homogeneity Test.Hasil : Karakteristik peserta kelas ibu hamil sebagian besar berumur 20 – 35 tahun sebanyak 25 orang (83,33%), tingkat pendidikan tamat SLTA sebanyak 11 orang (43,33%), pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 23 orang (76,67%), paritas multigravida sebanyak 15 orang (50%), jarak kehamilan hamil pertama sebanyak 13 orang (43,33%). Tingkat kepatuhan sebelum pendidikan kesehatan yaitu rendah sebanyak 25 orang (83,33%), setelah pendidikan kesehatan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 16 orang (53,34%). Hasil uji statistik menggunakan Marginal Homogeneity Test diperoleh p = 0,000.Kesimpulan : Pendidikan kesehatan tentang tablet tambah darah (TTD) pada kelas ibu hamil berpengaruh terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi TTD di UPT BLUD Puskesmas Meninting. 
Bagaimana Tingkat Kepuasan Ibu Hamil pada Pelayanan Antenatal? Hasil Penerapan Model Pelayanan Antenatal Kontinu Baiq Iin Rumintang
Jurnal LINK Vol 11, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6083.493 KB) | DOI: 10.31983/link.v11i1.326

Abstract

The research purpose is to measure the level of satisfaction between women who undergo routine antenatal care model and women who undergo continuous model of antenatal care. This research is analytic with true experimental design with pretest-posttest control group design. In the pre-treatment analysis, 16% of the control group and 40% of the intervention group expressed great satisfaction (p =0.013). In the analysis of post-treatment, 11% of the controls group and 60% of the intervention group expressed great satisfaction (p =0.000). Satisfaction dimensional analysis results each group obtained in the intervention group dimensions of technical quality, personal management, communication, time with midwives and access p 0.05. Providing quality information on both there is no difference (p 0.05) except for the category preparations for complications (p =0.021). The conclusion is: there is a high level of satisfaction in pregnant women who undergo continuous model of antenatal care compared to the routine antenatal care models and there are no differences in the quality of the provision of informations of those women.